Setiap orang tua memiliki pola asuhnya masing-masing dalam mendidik Si Kecil. Setiap metode pola pengasuhan anak yang dipilih biasanya sudah dipikirkan matang-matang dan pastinya memiliki tujuan yang baik untuk masa depan anak. Saat ini di Indonesia, organic parenting mulai dilirik banyak orang tua sebagai pola asuh yang diterapkan pada si kecil.
Bagi kebanyakan orang, istilah organic parenting masih jarang terdengar telinga. Biasanya, organic parenting diterapkan oleh pasangan yang mengedepankan disiplin yang tinggi. Namun, seiring berjalannya waktu, pola asuh yang satu ini semakin naik daun karena manfaatnya yang sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil.
Secara logika, untuk mendapatkan hasil maksimal tentu harus melewati kedisiplinan yang tidak main-main bukan? Berani coba organic parenting? Yuk pelajari terlebih dahulu.
Baca juga: Mengajarkan Disiplin pada Anak! Penting Dilakukan Sedini Mungkin
Organic Parenting
Organic parenting merupakan pola pengasuhan anak yang ramah lingkungan serta berjalan sealamiah mungkin. Mulai dari kehamilan hingga kelahiran dan sering masa pertumbuhan Si Kecil. Tujuan dari organic parenting adalah membuat kehidupan menjadi back to nature, mengajarkan tentang kepedulian terhadap alam dan merasakan sensasi hidup berjalan sealamiah mungkin.
Apa Saja Tips Untuk Menerapkan Organic Parenting?
Dimulai dari diri sendiri dalam keseharian Kita
- Tidak menggunakan Air Conditioner (AC). Selain memiliki dampak negatif bagi kesehatan (seperti sakit kepala kronis, keracunan, kulit kering dan masalah pernafasan), AC juga berdampak negatif terhadap lingkungan. Isu permasalahan lingkungan yang masih ada hingga saat ini adalah peningkatan bahaya global warming, peningkatan suhu bumi hingga pencairan es di wilayah kutub.
- Tidak membeli makanan dan minuman kemasan sekali pakai. Mengapa? Sebab kemasan tersebut akan menjadi sampah yang akan menambah jumlah sampah yang sudah sangat banyak ada di dunia.
- Selalu membawa sedotan stainless steel serta pengaduk dan sikat pembersihnya untuk mengurangi sampah sedotan plastik.
- Selalu membawa tas belanja dari rumah. Biasanya, pusat perbelanjaan akan memberikan kantung plastik sebagai wadah belanjaan, organic parenting dapat mengurangi populasi plastik dengan cara membawa tas belanja dari rumah.
- Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi saat bepergian untuk mengurangi polusi udara. Sebagaimana telah diketahui bahwa asap kendaran bermotor sangat berbahaya jika terhirup manusia. Oleh sebab itu, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi alias menggunakan kendaraan umum dapat mengurangi polusi yang akan merugikan manusia.
Baca juga: Parenting Style Ala Kate Middleton dan 3 Seleb Ini Layak Untuk Ditiru!
Kehamilan
- Tidak memeriksanya menggunakan test pack hingga muncul tendangan dari dalam perut. Meskipun sudah mulai curiga seiring terlambatnya datang bulan, organic parenting mengajarkan untuk tidak memeriksanya menggunakan test pack hingga Mama merasa ada gerakan janin di dalam perut. Eits, tetap mengonsumsi makanan bergizi untuk nutrisi bagi si kecil ya, Mams
- Tidak melihat jenis kelaminnya. Setelah ada tendangan dalam perut, Mama bisa mulai periksa kondisi janin di dalam perut. Namun, organic parenting menyarankan untuk tidak meminta dokter memberitahukan jenis kelamin bayi. Hal ini dilakukan agar jenis kelamin menjadi kejutan di hari kelahirannya nanti.
Kelahiran
- Tidak menggunakan popok sekali pakai. Mama bisa menggunakan popok kain lalu mengenali sinyal tubuh si kecil setiap ingin buang air. Pengamatan bisa dilakukan selama 2-3 minggu pertama sejak lahir. Setelahnya, Mama sudah bisa membawanya ke toilet setiap sinyal tersebut muncul. Hal ini juga menguragi populasi sampah popok sekali pakai. Wah, ramah lingkungan bukan?
Baca juga: 10 Kesalahan ini Mungkin Mama Lakukan Pada Popok Clodi
Pola Pengasuhan Anak Organic parenting di Masa Pertumbuhan Si Kecil
- Hanya memberikan makanan yang berasal dari alam. Setelah ASI eksklusif selama 6 bulan, Mama bisa memberikan MPASI berupa makanan yang berasal dari alam. Organic parenting tidak mementingkan rasa dari makanan, sehingga penggunaan gula dan garam tidak dibenarkan. MPASI dapat dibuat dari buah, sayur, daging/ikan, kentang/nasi dan bahan lain yang dapat memenuhi nutrisi bagi Si Kecil sambil tetap memberinya ASI hingga usia 2 tahun.
- Bermain di alam terbuka. Metode pola pengasuhan anak Organic parenting biasanya akan mengenalkan anak pada alam, bukan Mall, gadget, dan lain sebagainya. Lagi pula, bermain di alam bebas akan meningkatkan kemampuan sensorik dan motorik Si Kecil.
- Tidak membelikannya makanan dan minuman kemasan. Pola asuh organik parenting biasanya akan membiasakan diri dengan membawa botol minum yang berisi sir putih kemanapun ia pergi. Untuk makanan, biasakan membawa bekal dari rumah atau membawa buah dan sayur yang mudah dibawa.
Baca juga: Pola Asuh Anak Berbeda Dengan Mertua? Atasi Segera!
Nah itulah beberapa hal mengenai pola asuh organic parenting yang ramah lingkungan. Bumi sudah terlalu banyak dihinggapi polusi dan gangguan lainnya. Menyayangi bumi sama artinya dengan mempersiapkan tempat yang baik untuk generasi di masa yang akan datang.