Sebagai seorang ibu, Mams biasanya akan sangat pusing jika ada gangguan makan pada Si Kecil. Salah satu masalah pola makan pada Si Kecil adalah small eaters. Masalah ini dapat membuat anak mengalami kurang nutrisi bahkan dapat membuat Si Kecil gagal tumbuh lho, Mams. Berbahaya bukan?
Apa itu Small Eaters?
Sebelum membahas lebih lanjut, sudahkah Mams tahu mengenai small eaters? Small eaters adalah istilah yang digunakan Si Kecil yang memiliki porsi makan sedikit.
Seorang Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Metabolik dr. Nur Aisiyah Widjaja (Nuril), SpA(K) menyebutkan bahwa usia nol hingga 24 bulan merupakan masa tumbuh kembang anak yang sangat pesat.
Pada fase ini, Si Kecil butuh makanan dengan kandungan zat gizi mikro dan zat gizi makro untuk tumbuh kembang yang optimal. Tidak hanya jenis makanannya, Mams juga harus memerhatikan pola makan. Hal ini juga sangat mempengaruhi tumbuh keban pada Si Kecil.
Apa itu Zat Gizi Makro dan Mikro?
Zat gizi makro merupakan makanan yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar, seperti karbohidrat, protein, lemak. Makronutrient atau zat gizi makro akan berfungsi sebagai sumber energi, berperan dalam sistem imun, membangun otot serta memperbaiki jaringan yang rusak. Sedangkan zat gizi mikro adalah kandungan zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sedikit. Fungsinya yaitu menjaga tubuh dari penyakit, menjaga organ penting dan sistem indera.
Baca juga: Bolehkah Bayi Makan Mie untuk MPASI?
Penyebab Small Eaters
Dr. Nuril mengemukakan bahwa pada dasarnya bayi sudah memiliki rasa ketertarikan pada makanan ketika Ia melihat orang dewasa makan. Makanan terbaik bagi Si kecil yang berusia 0-6 bulan adalah ASI. Kemudian bayi secara bertahap diberikan MPASI dengan memerhatikan aspek-aspek penting seperti tekstur, frekuensinya, dan jumlah porsi makanannya.
Sebanyak 50-60% orang tua melaporkan bahwa anak mereka mengalami gangguan atau masalah pola makan makan. Dr. Nuril juga melanjutkan kalimatnya bahwa 80% otak anak berkembang pada saat 1000 hari pertama kehidupan. Dengan demikian, gangguan makan di 1000 hari pertama kehidupan akan sangat mempengaruhi perkembangan otak Si Kecil.
Lalu, Apa Penyebab dari Gangguan Pola Makan Anak?
- Kurangnya pengetahuan orang tua mengenai empat aspek pemberian makan yang baik dan benar. Empat aspek tersebut adalah kuantitas dan kualitas makanan, kehigenisan proses dan penyajian, tepat waktu, dan jenis makanan yang sesuai dengan tahapan perkembangan fisik Si Kecil.
- Faktor lain seperti makan atau MPASI usia dini, tipe kepribadian, adanya tekanan dalam proses pemberian makanan, serta pengaruh dari lingkungan.
Mengatasi Anak yang Small Eaters
Upaya perbaikan untuk mengatasi small eaters adalah food rules yang benar, serta boosting kalori dengan memberikan makanan padat yang difortifikasi serta pemberian susu. Selain itu, Si Kecil juga perlu diajak untuk menikmati makanan dan menghabiskannya setiap kali ia sedang makan.
Mengingat adanya dampak buruk dari small eaters yang membahayakan perkembangan Si Kecil, mams bisa terapkan tips food rules berikut ini.
- Adanya jeda sekitar tiga jam atau lebih antara waktu makan dengan camilan.
- Memberikan makan dalam waktu 15 menit setelah makanan ditawarkan (batasi durasi hingga 30 menit).
- Jika Si Kecil belum mau makan dalam 15-30 menit, jangan tawarkan lagi utuk sementara waktu.
- Pastikan Si Kecil tidak mengonsumi apapun (camilan atau minuman ringan) di waktu makan yang telah Mams atur.
- Memotivasi Si Kecil agar mau makan sendiri tanpa disuapi.
Baca juga: Anak Susah Makan Sayur? Ganti dengan Makanan Ini!
Tumbuh kembang Si Kecil harus dimaksimalkan pada 1000 hari pertama kehidupannya. Sebagai orang tua, Mampaps harus tanggap mengenai gangguan makan anak, sesepele apapun gangguannya. Mencari penyebab dan cara mengatasinya adalah upaya terbaik untuk tetap mengawasi tumbuh kembang Si Kecil.