Kehamilan adalah hal yang perlu dijaga dengan hati-hati. Berubahnya bentuk tubuh di beberapa bagian tertentu juga membuat Mams harus beradaptasi saat melakukan aktivitas. Jangan sampai Mams mengalami perut terbentur saat hamil. Jika perut terlanjur terbentur saat hamil, Mams harus waspada namun jangan sampai khawatir berlebihan. Yuk ketahui bahaya apa saja yang mungkin terjadi ketika Mams mengalami perut terbentur saat hamil.
Bahaya Perut Terbentur Saat Hamil
Setiap wanita memiliki kondisi yang berbeda. Ada ibu hamil yang masih kuat melakkan aktivitas seperti biasa bahkan hingga pergi ke kantor, ada pula yang harus istirahat total demi kesehatan janin dan Mama. Meskipun demikian, ada saja kejadian di luar dugaan, salah satunya adalah perut Mama yang terbentur sesuatu.
Beberapa tanda bahaya ketika perut terbentur saat hamil:
- Mengalami flek atau pendarahan
- Keluaran cairan seperti mengompol
- Terasa panas, kencang dan nyeri pada perut
- Tidak merasakan adanya gerakan janin selama 2×24 jam
Baca Juga: Waspada dan Ketahui Penyebab Keguguran Pada Ibu Hamil
Kebanyakan wanita merasa khawatir dan takut ketika mengalami perut terbentur saat dalam kondisi hamil. Sebenarnya, apa saja sih risiko yang dapat terjadi ketika perut terbentur saat hamil?
Memar
Mengalami memar pasca terbentur sesuatu bukanlah hal yang baru, bahkan kondisi ini tidak hanya terjadi pada wanita hamil. Memar diiringi rasa sakit wajar terjadi setelah Mams mengalami perut terbentur saat hamil. Hal ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah dibagian bawah kulit pada saat terjadi benturan. Kondisi ini membuat kulit perut menjadi biru keunguan. Namun, kondisi perut akan reda seiring berjalannya waktu. Tidak perlu khawatir, Mams!
Baca Juga: Benarkah Makan Nanas Saat Hamil Bisa Sebabkan Keguguran?
Keguguran
Risiko yang paling dikhawatirkan ibu hamil setelah mengalami benturan pada perut biasanya adalah keguguran. Wajar saja, sebab keguguran adalah puncak dari segala permasalahan kehamilan. Setelah perut terbentur, perhatikanlah apakah ada pendarahan yang terjadi? Sebab pendarahan merupakan salah satu pertanda keguguran.
Tidak dipungkiri, benturan pada perut dapat meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil. Beberapa gejala lain yang biasa terjadi ketika keguguran adalah mual, kram, atau nyeri payudara.
Solusio Plasenta
Selain memar dan keguguran, terjadinya benturan pada perut ibu hamil dapat meningkatkan risiko solusio plasenta. Kondisi ini disebabkan oleh terlepasnya plasenta sebagian atau seluruhnya dari dinding rahim. Solusio plasenta memiliki gejala yang mirip dengan keguguran, seperti pendarahan, kontraksi, nyeri di bagian perut atau punggung. Bahkan, hal ini dapat menyebabkan terjadinya masalah pada detak jantung janin. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur pada bayi.
Baca Juga: Waspada, Ini Tanda – tanda Keguguran Tanpa Pendarahan
Hal yang Harus Dilakukan Jika Perut Terbentur Saat Hamil
Meskipun memiliki risiko yang berbahaya, namun jangan sampai ibu hamil mengalami cemas yang berlebih hingga stres. Sebab hal tersebut justru akan menambah masalah pada ibu hamil dan janin. Setelah mengalami benturan, Mams bisa mendeteksi gerakan janin dengan cara memberi usapan lembut di bagian perut. Terutama jika usia kehamilan sudah mencapai trimester dua atau ibu hamil suda bisa merasakan gerakan janin. Berikut ini beberapa hal yang harus dilakukan ketika Mams mengalami perut terbentur saat hamil.
Baca Juga: Abortus Imminens Ancaman Keguguran Kehamilan Muda
Non-stress Test
Ketika perut terbentur ketika usia kehamilan 24 minggu atau lebih, non-stress test kemungkinan akan dilakukan oleh dokter. Melalui tes ini, respon janin dapat terlihat serta adanya potensi kontraksi indikator masalah plasenta juga dapat terdeteksi. Biasanya, dokter akan memeriksa minimal 4 jam setelah perut mengalami trauma.
USG
Melalui USG, dokter dapat melihat kondisi plasenta serta janin setelah mengalami benturan. Tes USG juga dapat mendeteksi detak jantung janin.
Selama tidak ada keluhan dan Mams masih bisa merasakan gerakan janin, benturan pada perut ibu hamil tidak perlu dicemaskan secara berlebihan. Mams bisa beristirahat dengan cara memiringkan tubuh ke kiri dan menghindari aktivitas berat. Bila terdapat keluhat pasca perut terbentur, jangan ragu untuk bekonsultasi ke dokter ya Mams. Supaya tidak mengulanginya lagi, pastikan Mams selalu waspada setiap melakukan aktivitas. Semangat, Mams.