Pandemi masih belum berakhir, Si Kecil masih harus melakukan pembelajaran jarak jauh sehingga banyak menghabiskan waktu di rumah. Tidak dipungkiri, hal ini dapat membuat Si Kecil bosan. Sudah tahukah Mama bahwa ada perpustakaan di tengah pandemi? Belakangan ini tengah ramai pengadaan perpustakaan keliling di sejumlah daerah di Indonesia. Tentunya ini merupakan berita baik untuk meningkatkan minat baca sekaligus mengusir rasa bosan pada anak di tengah pandemi.
Manfaat Gemar Membaca untuk Anak
Berdasarkan penelitian Program for International Student Assessment (PISA) di tahun 2015, Indonesia menduduki peringkat 62 dari 70 negara yang terdaftar. Hal ini menunjukkan rendahnya minat baca atau literasi pada masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Hal ini cukup berbahaya, mengingat tingginya berita hoax yang hanya bisa diberantas dengan keinginan membaca informasi dengan benar dan detail.
Sudah tahukah Mams bahwa membaca memiliki banyak manfaat bagi anak? Diantaranya sebagai berikut.
Meningkatkan Daya Ingat dan Konsentrasi
Ketika sedang membaca, otak akan memproses tentang apa yang sedang dilihat oleh mata. Seperti kalimat dan gambar pada bacaan. Hal ini akan membuat formulasi rekaman yang membuat Si Kecil lebih mudah untuk mengingatnya.
Menambah Wawasan
Jika Si Kecil memiliki wawasan yang luas, ia pun akan percaya diri di masa yang akan datang. Wawasan merupakan bekal yang sangat penting untuk menghadapi dunia.
Membuat Anak Berpikir Kritis
Anak yang memiliki pikiran kritis tidak mudah percaya dengan orang lain. Ia akan mencari tahu lebih dalam untuk mencari kebenaran. Ia juga tidak mudah dibohongi oleh orang lain.
Meningkatkan Kecerdasan
Di dalam sebuah bacaan, banyak ilmu yang bisa dipetik. Tidak melulu tentang pelajaran sekaolah, ilmu bermasyarakat dan pengetahuan umum pun dapat membuat Si Kecil menjadi cerdas.
Mencegah Penyakit Alzheimer
Kegiatan membaca dikaitkan dengan penurunan risiko protein beta amyloid yang dapat meningkatkan risiko alzheimer.
Menurunkan Risiko Stres dan Depresi
Membaca buku secara fisik maupun dalam bentuk buku elektronik dipercaya dapat menurunkan risiko stres dan depresi lho Mams.
Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi
Buku memiliki banyak kosakata yang nantinya akan terekam di otak pembaca. Hal ini secara tidak sadar dapat meningkatkan kemampuan seserang dalam berkomunikasi. Memiliki banyak diksi dapat menjadi modal untuk berbiara dengan banyak orang.
Baca Juga: Yuk, Motivasi Anak Untuk Membaca!
Perpustakaan Keliling Saat Pandemi
Kotak Literasi Cerdas (Kolecer) di Tasikmalaya
Program Kolecer merupakan inisiatif dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Sejak 8 Februari 2021, Tasikmalaya sudah memiliki empat Kolecer yang ditempatkan di sudut taman kota. Inisiatif ini juga melibatkan komunitas pegiat literasi di daerah setempat.
Meskipun dapat menjadi tempat berkerumun, namun kolecer melakukan pembatasan tertentu terkait protokol kesehatan. Seperti halnya pembatasan jumlah pembaca dewasa sebanyak 18 orang sedangkan anak-anak dibatasi 10 orang. Selain itu, setiap pembaca wajib menerapkan 3M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun serta menjaga jarak. Kolecer juga menyediakan 65.000 eksemplar buku yang siap dibaca masyarakat setempat.
Perpustakaan Keliling di Konawe Utara
Untuk meningkatkan minat membaca, Polres Konawe Utara berinisiatif mengadakan perpustakaan keliling. Tidak hanya itu, Polres Konawe Utara juga memberikan fasilitas berupa ruang diskusi yang diberi nama “Sanika Satyawada”. Tujuannya adalah untuk memberikan ruang untuk menampung aspirasi kepada pihak terkait.
Adapun mekanisme penyampaian aspirasi ini diwakili oleh minimal tiga orang yang bertemu pihak-pihak terkait. Tidak lupa, Perpustakaan keliling ini juga tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku. Harapannya kegiatan ini dapat menjadi program janga panjang yang bisa menunjang minat baca dari masyarakat Konawe Utara.
Baca juga: Mams, Yuk Perkenalkan Budaya Baca Buku Untuk Bayi
Perpustakaan Keliling Pak Sutopo di Yogyakarta
Pas Sutopo merupakan seorang pensiunan PNS di Kodim 0734 Yogyakarta. Dimasa tuanya ini, ia menarik becak dan mengubah becaknya menjadi multifungsi sebagai perpustakaan keliling. Pria berusia 74 tahun ini biasanya parkir di Jalan Tentara Pelajar, Kota Yogyakarta. Ia pun menggratiskan siapapun yang ingin membaca buku-buku tersebut.
Alasan ia tetap mengayuh becak di usia tua sebenarnya sangat sederhana, yakni ingin tetap bergerak akftif demi menjaga kesehatan. Disela-sela kegiatannya menarik becak, ia terbiasa membaca buku. Salah seorang pnumpangnya memperhatikan kebiasaan Pak Sutopo tersebut. Penumpang itupun memberikan 40 eksemplar di kemudian hari. Selain itu, pernah ada pihak penerbit yang membawanya ke toko buku serta memintanya untuk mengambil 40 buku secara gratis. Seiring berjalannya waktu, Pak Sutopo sudah memiliki 100 buku dengan topik beragam.
Si Kosmos di Palangkaraya
Si Kosmos merupakan singkatan dari Sarana Interaksi dan Komunikasi Sosial yang merupakan program manunggal TNI Koramil 1016-01. Program Si Kosmos menggunakan kendaraan Roda tiga yang sudah dimodifikasi. Anak-anak di Palangkaraya pun senang atas tersedianya fasilitas menarik ini. Dandim 1016/ Palangkaraya, Kolonel Inf I Gede Putra Yasa berharap Si Kosmos dapat mengobati kerinduan anak-anak terhadap suasana belajar di sekolah.
Tips Menanamkan Minat Baca Anak
Memang tidak mudah, namun ada beberapa hal yang bisa Mampaps coba untuk menumbuhkan minat pada anak, antara lain:
- Membiasakan sejak kecil, jika Si Kecil masih balita, Mampaps bisa menyesuaikan buku bacaan dengan usianya.
- Menjadikan buku sebagai hadiah untuk Si Kecil
- Membawa Si Kecil ke toko buku atau ke perpustakaan keliling
- Menyediakan buku-buku bacaan di rumah
- Contohkan, sebab anak merupakan peniru yang ulung sehingga mencontohkannya adalah langkah utama yang paling efektif.
Semoga perpustakaan keliling semakin banyak diadaka oleh pemkot di setiap kota di Indonesia ya Mams. Jangan lupa tetap menerapkan protokol kesehatan saat ingin membaca Si Kecil ke perpustakaan keliling.