Pasti Mampaps bertanya-tanya nih, jika ada perilaku balita yang tidak wajar terjadi pada Si Kecil. Apakah anak lain melakukan hal sama atau hanya Si Kecil saja yang memiliki perilaku seperti ini? Jika ada kesamaan dengan anak lain, mungkin akan menjadi hal yang bisa dikatakan wajar ya Mampaps.
Memang perilaku balita bisa membuat kita terkadang tergelak sendiri dan kadang bisa membuat kita jengkel dan pusing! Namun, hal ini bisa dikatakan wajar karena mereka masih anak-anak sehingga banyak perilaku yang bikin Mampaps geleng-geleng kepala bahkan hingga setiap hari. Lalu, apakah masih bisa dikatakan wajar jika perilaku tersebut tidak bisa dihentikan dan mereka lakukan dengan semaunya? Yuk, cari tahu.
Perilaku Balita yang Tak Wajar dan Penjelasannya
Banyak perilaku Si Kecil yang mungkin bisa dikatakan ada-ada aja, seperti memasukkan benda asing ke dalam mulutnya atau bahkan tidak ingin mandi dan suka berteriak-teriak. Mungkin sebagian Mampaps mengatakan hal ini tidak wajar jika Si Kecil melakukannya setiap waktu. Dan mulailah ada pertanyaan apakah perilaku balita yang tidak wajar ini merupakan sebuah tanda kekhawatiran dalam masa tumbuh kembang mereka?
Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai perilaku balita yang tidak wajar dan bisa Mampaps perhatikan pada Si Kecil, di antaranya:
Suka Membenturkan Kepala
Membenturkan kepala ke dinding atau ubin merupakan salah satu perilaku balita yang tidak wajar menurut Mampaps, namun ternyata perilaku ini adalah normal dan salah satu caranya berkomunikasi loh. Tenang, kebiasaan ini tidak akan mereka lakukan setiap hari dan akan hilang dengan sendirinya saat ia berusia 3 tahun.
Dengan membenturkan kepalanya, ia merasa tenang karena mendengarkan suara benturan dari kepalanya. Mampaps bisa menghentikannya dengan mengajak Si Kecil bermain bunyi-bunyian atau mengajaknya bernyanyi yang diiringi musik.
Meminum Air Mandi
Logikanya karena air yang jatuh dari kepalanya akan mengalir ke muka dan mulutnya, sehingga hal ini bisa dikatakan tidak wajar karena takutnya Si Kecil akan meminum air sabun. Tetap Mampapas jangan pernah menyerah untuk mengingatkan Si Kecil ya, katakan padanya bahwa air mandi yang di minum bukan air masak dan jika tertelan akan membuatnya sakit perut.
Menahan Napas
Pernah melihat Si Kecil menahan napasnya saat apa yang ia mau tidak diberikan? Perilaku in memang akan membuat Mampaps geleng-geleng kepala, hal ini adalah salah satu bentuk tantrum pada balita. Mampaps bisa memberikan apa yang ia inginkan, namun cobalah untuk memberikan penjelasan disaat ia sudah tenang bahwa apa yang ia lakukan tidak baik dan hanya akan menyakitinya.
Jika Si Kecil mengulanginya kembali, Mampaps harus tetap bersabar ya! Cobalah untuk melakukan hal yang sama agar Si Kecil semakin paham dan mengerti dengan apa yang ia lakukan. Jangan khawatir, Si Kecil tak akan menahan napasnya terlalu lama, percayalah! Karena dia juga akan merasakan sakit saat napasnya ditahan.
Memasukan Barang-Barang ke Dalam Hidung atau Telinga
Bagi mereka saat mengenal organ tubuhnya adalah sebuah eksperimen yang hebat loh Mampaps! Seperti mencoba-coba untuk memasukkan benda kecil ke dalam hidung atau telinga, akan di manakah benda itu sampai nanti? Ini merupakan salah satu perilaku balita yang tidak wajar namun sebenarnya juga normal.
Perilaku memasukkan benda kecil ke dalam hidung atau telinga ini menjadi hal yang cukup berbahaya, alangkah baiknya Mampaps selalu menghindari Si Kecil dari benda-benda kecil tersebut termasuk mainannya. Pilihlah mainan yang dapat ia genggam dan jangan terlalu kecil, lalu jangan lupa terus mengajarkan mereka untuk tidak memasukkan segala jenis barang ke hidung dan telinganya.
Berbicara Sendiri
Pernah mendengar Si Kecil berbicara sendiri? Ya bagi sebagian orang merupakan perilaku balita yang tidak wajar, bahkan disangkutpautkan dengan hal yang mistis. Padalah perilaku ini adalah bentuk imajinasi Si Kecil loh Mampaps! Jangan takut ya, Mampaps bisa memberikan Si Kecil boneka untuk teman bermainnya agar ia tidak merasa berbicara sendiri saat ia sedang bermain seorang diri.
Merasa Bosan dengan Mainannya
Saat Mampaps menghadiahkan mereka hadiah mainan, seberapa lama nih Si Kecil akan bertahan dengan mainannya dan kembali dengan barang-barang di rumah seperti panci, ember atau bahkan bermain dengan kardus mainannya? Memang aneh sih, tapi ini masih dalam batas wajar Mampaps.
Saat mereka bermain dari yang benar-benar bukan mainannya, inilah saatnya mereka mulai berimajinasi dan bereksplorasi dengan benda yang ada di depannya. Jangan kapok ya Mampaps untuk membelikan mainan pada Si Kecil, secara perlahan ia juga akan paham bagaimana cara bermain dengan mainannya tersebut.
Stimulasi yang Tepat untuk Balita
Setiap anak akan berkembang sesuai dengan usia mereka, namun perkembangan setiap anak tidak bisa disamakan ya Mampaps! Jika ada perilaku balita yang tidak wajar terjadi pada Si Kecil, namun teman seusianya tidak melakukan hal tersebut maka jangan khawatir tetaplah memberikan stimulasi yang tepat untuk mereka. Berikut stimulasi yang tepat untuk Balita sesuai dengan usia mereka yang dikutip dari klikdokter.com, yaitu:
Usia | Perkembangan Sesuai Umur | Stimulasi untuk Si Kecil |
Usia 0-4 bulan |
|
|
Usia 4-6 bulan |
|
|
Usia 6-12 bulan |
|
|
Usia 12-18 bulan |
|
|
Usia 2-3 tahuni. |
|
|
Jangan heran ya Mampaps jika perilaku balita tidak wajar tetap terus terjadi karena kurangnya stimulasi yang diberikan! Selain memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan usia Si Kecil, jangan lupa juga untuk selalu memberikan nutrisi yang baik untuk membantu tumbuh kembang mereka. Semoga bermanfaat.