Mendambakan kehadiran si kecil memang impian setiap Mampaps yang baru menikah. Usaha tanpa henti dan doa selalu Mampaps panjatkan demi mendapatkan si kecil. Bagi sebagian Mama Papa yang tidak kunjung berhasil untuk mendapatkan anak secara alami, ada beberapa metode program hamil dengan bantuan teknologi yang bisa dicoba.
Mama Papa Harus Tahu
Mama Papa pada usia aktif, sehat serta subur, rata-rata memiliki peluang 15 hingga 25 persen untuk berhasil mendapatkan kehamilan apabila berhubungan seksual secara aktiv tanpa menggunakan alat kontrasepsi.
Program bayi tabung dan inseminasi merupakan dua program yang sering dipilih Mama Papa di Indonesia untuk membantu terjadinya kehamilan. Surrogate Mother atau ibu pengganti banyak digunakan di luar negri sebagai pilihan dengan berbagai pertimbangan.
Apa ya perbedaan ketiga program hamil ini? Yuk simak lebih lanjut agar bisa membantu Mama Papa mengambil keputusan.
Metode Bayi Tabung
Apa Itu Metode Bayi Tabung?
Pasti Mampaps sudah pernah mendengar mengenai metode bayi tabung. Metode bayi tabung ini dalam bahasa medisnya sering disebut dengan metode in vitro fertilization (IVF).
IVF yaitu kehamilan yang terjadi diawali dengan sel telur dibuahi oleh sperma di luar tubuh yaitu di dalam sebuah tabung. Kemudian, sel telur yang sudah dibuahi dan sudah dalam fase siap akan dipindahkan ke dalam rahim Mama yang memiliki sel telur tersebut.
Pro dan Kontra Metode Bayi Tabung
Program kehamilan melalui metode bayi tabung tak jarang akan menimbulkan pro dan kontra. Tentu saja hal ini tergantung dari pandangan dan manfaat dari masing-masing Mampaps.
Untuk yang pro akan berpendapat dengan metode ini terasa terbantu mendapatkan keturunan/darah daging sendiri melalui metode bayi tabung. Secara hukum agama islam, menurut ulama, program hamil ini haram apabila sperma dan ovum bukan berasal dari suami istri yang sah.
Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia memfatwakan :
Bayi tabung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami isteri yang sah hukumnya mubah (boleh), sebab hak ini termasuk ikhtiar berdasarkan kaidah-kaidah agama.
Proses Metode Bayi Tabung
- Rangkaian metode bayi tabung ini akan membutuhkan perjuangan dan kesabaran. Pada awalnya Mama akan distimulasi dengan cara disuntikkan obat kesuburan. Biasanya akan diminta untuk menyuntikkan 1-4 obat setiap hari selama seminggu sampai sepuluh hari.
- Stimulasi ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah telur yang diproduksi oleh ovarium Mama. Sehingga, semakin banyak telur yang bisa diambil dan dibuahi selama proses bayi tabung ini, serta semakin besar pula kesempatan Mama untuk hamil.
- Tak hanya Mama yang perlu persiapan, Papa juga dibutuhkan kerjasamanya. Sperma yang dibutuhkan untuk pembuahan juga sudah harus tersedia. Pada saat melakukan pengambilan telur, Papa akan diminta untuk memberikan semen yang berisi sperma.
- Sperma akan dipilih yang terbaik, sekitar 10.000 sperma kemudian akan ditempatkan dengan telur pada wadah khusus. Wadah ini kemudian akan diinkubasi di laboratorium. Dalam waktu 12-24 jam diharapkan sudah terjadi pembuahan antara sperma dengan telur.
- Setelah telur dibuahi, telur akan disimpan selama 3-5 hari di tempat khusus sebelum dipindahkan ke rahim wanita. Pemindahan telur yang sudah dibuahi (embrio) biasanya dilakukan pada hari kelima setelah pembuahan.
Angka Keberhasilan Metode Bayi Tabung
Program bayi tabung sering dipilih Mampaps untuk mendapatkan momongan setelah berbagai upaya alami tak membuahkan hasil. Tingkat keberhasilan program ini juga sudah meningkat pesat.
Angka keberhasilan juga tergantung dari faktor usia, masalah infertilitas, dan ketebalan dinding rahim ibu. Peluang ini semakin meningkat jika faktor usia diperhitungkan. Semakin muda usia, semakin tinggi pula kesempatan hamil melalui bayi tabung. Peluang keberhasilan pada kelompok usia di bawah 35 tahun mencapai 35,1%, dibandingkan kelompok usia di atas 42 tahun yang hanya 6,7%.
Biaya Metode Bayi Tabung
Program bayi tabung memiliki harga yang beragam tergantung pada fasilitas, tindakan medis yang dilakukan, serta biaya pengobatan sesuai kondisi kesehatan pasien. Biaya bayi tabung di rumah sakit yang ada di Indonesia berkisar antara 40-80 juta rupiah.
Baca Juga: Ayo Cari Tahu Pemeriksaan Kehamilan Penting Bagi Mama!
Metode Inseminasi
Apa itu Inseminasi?
Inseminasi suatu metode untuk mendapatkan kehamilan dengan cara menyemprotkan sperma yang sudah diseleksi ke dalam rongga rahim Mama.
Pada inseminasi, proses pertemuan antara sperma dan sel telur tetap terjadi di dalam tubuh Mama sehingga sering kali disebut pembuahan semi alami.
Umumnya inseminasi dilakukan apabila terjadi masalah pada sperma misalnya kelainan pada gerakan dan bentuk sperma.
Pro dan Kontra Metode Inseminasi
Sama halnya seperti metode bayi tabung, metode ini juga banyak mengundang pro dan kontra. Dalam ajaran agama islam pun diperbolehkan jika sperma dan ovum tersebut berasal dari suami istri yang sah dan dalam keadaan darurat.
Proses Metode Inseminasi
- Metode inseminasi harus dilakukan pada masa paling subur dari seorang wanita, yakni sekitar 24-48 jam sebelum ovulasi terjadi. Sebelum dilakukan metode ini, dokter akan melakukan pemeriksaan organ reproduksi dan kesuburan dari masing-masing pasangan.
- Lalu sperma suami akan melalui proses wash atau disaring terlebih dahulu untuk memilih sperma dengan kualitas terbaik. Begitu juga Mama, sel telur akan diperiksa untuk memastikan sel telur sudah matang dan siap untuk dibuahi.
- Setelah semunya siap, sperma dimasukan ke dalam alat. Alat ini lalu dimasukkan melalui leher rahim agar langsung menuju rahim. Jadi proses pertemuan antara sperma dan sel telur pada inseminasi buatan tetap terjadi di dalam tubuh Mama.
Angka keberhasilan Metode Inseminasi
Tingkat keberhasilan inseminasi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut termasuk:
- Usia seorang wanita
- Penggunaan obat kesuburan
- Jenis masalah kesuburan yang dimiliki
Menurut sebuah penelitian, tingkat keberhasilan dari inseminasi intracervical (ICI) adalah 37,9 persen setelah enam siklus perawatan. Sedangkan tingkat keberhasilan dari inseminasi intrauterin adalah 40,5 persen.
Pada inseminasi intracervical, sperma diletakkan pada leher rahim dan hanya sperma yang aktiv yang bisa masuk ke rahim. Sedangkan pada inseminasi intrauterin, sperma aktiv langsung diletakkan di rahim.
Biaya Metode Inseminasi
Biaya total untuk melakukan proses inseminasi atau penyemprotan sperma ke rahim wanita bisa mencapai Rp10 juta. Umumnya, biaya terbanyak dipakai untuk membayar obat dan alat yang digunakan oleh Mama. Tetapi Mampaps, biaya tersebut juga beragam tergantung dari fasilitas, tindakan medis yang dilakukan, serta biaya pengobatannya.
Surrogate Mother
Apa itu Metode Surrogate Mother?
Surrogate Mother secara umum disamakan dengan istilah “ibu pengganti” atau “ibu wali” atau juga ”sewa rahim”.
Maksudnya yaitu seorang wanita yang bersedia mengandung janin hingga lahir yang benihnya (sperma dan ovum) berasal dari orang lain (suami-istri). Kamudian setelah si kecil lahir akan diserahkan kepada pasangan suami istri pemilik benih.
Pada dasarnya sama dengan pembuahan bayi tabung, yaitu dilakukan di luar rahim ibu. Kemudian embrio tersebut akan dititipkan atau ditanam kedalam rahim wanita lain.
Pro dan Kontra Surrogate Mother
Tetapi, tahukah Mampaps jika metode ini dilarang di Indonesia. Di Indonesia praktek Surrogate Mother secara implisit tidak diperbolehkan. Metode pembuahan di luar cara alamiah diatur dalam UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 127.
Dapat disimpulkan bahwa pembuahan dengan metode di luar cara-cara alamiah yang diperbolehkan oleh hukum Indonesia adalah metode pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang sah yang ditanamkan dalam rahim istri dari mana ovum berasal. Sedangkan penanaman benih pada rahim wanita selain pemilik benih adalah dilarang.
Biaya Surrogate Mother
Para ahli menyebutkan, Amerika Serikat, India, Thailand, Ukraina, dan Rusia menjadi negara melegalkan sewa rahim. Biaya yang ditawarkan berbeda, tergantung kehamilan yang dibutuhkan dan keperluan asuransi kesehatan, yakni berkisar 600 juta hingga 1 milyar.
Baca Juga: Kenapa Ya Mama Sulit Hamil Lagi?
Mampaps sebelum melakukan metode apa yang akan Mampaps pilih, sebaiknya Mampaps terlebih dahulu konsultasikan ke dokter. Semangat yah Mampaps terus berusaha dan berdoa!