Hampir seluruh wanita menganggap bahwa rambut merupakan mahkota yang harus selalu dijaga. Begitu pula saat memasuki masa kehamilan. Sebagian ibu hamil memilih untuk tetap merawat diri baik kulit maupun rambut. Namun, apa saja perawatan rambut saat hamil yang aman? Yuk simak pembahasannya berikut ini.
Perawatan di salon atau yang sering disebut ‘nyalon’ kerap dianggap sebagai salah satu bentuk dari rileksasi dan me time bagi sebagian wanita. Meskipun harus lama antre dan membayar sejumlah uang yang cukup mahal, para wanita rela melakukannya demi mendapatkan rambut yang diinginkannya. Bahkan, ada yang merutinkan dirinya untuk ‘nyalon’ dengan frekuensi sebulan atau bahkan seminggu sekali. Tentu saja hal tersebut diimbangi dengan aktifitas yang dijalani masing-masing.
Memasuki masa kehamilan, sebagian wanita merasakan perbedaan dalam tubuhnya. Ada yang merasa kulitnya tambah kusam atau rambut yang rontok karena hormon hingga badan yang terasa melar dan bertambah belasan kilogram yang terbaca di timbangan. Semua wanita rela mengalami fase-fase tersebut demi menyambut buah hatinya kelak.
Namun, bukan berarti hanya tinggal diam. Sebagian ibu hamil tetap ingin merawat bagian rambutnya agar tetap terlihat fresh dan menjaga kesehatan rambut.
Baca Juga: Rambut Rontok Setelah Melahirkan? Atasi dengan Cara Ini!
Perawatan Rambut saat Hamil, Amankah?
Adanya perubahan hormon pada saat hamil membuat perubahan yang cukup signifikan pada tubuh Mama. Salah satu perubahan yang biasa terjadi pada rambut ibu hamil. Sebagian ibu hamil merasakan rambut yang menjadi lebih panjang dan tebal sejak masa kehamilan. Namun, banyak juga yang justru merasakan rambutnya menjadi berketombe, rusak, bergelombang dan rontok semenjak hamil.
Meski terlihat aman, bahan-bahan kimia yang digunakan untuk perawatan rambut cukup menjadi alasan mengapa ibu hamil disarankan untuk tidak menggunakannya. Sebagaimana diketahui, ibu hamil sangat disarankan untuk menghentikan konsumsi bahan kimia, termasuk pada rambut dan kulit kepala.
Apakah bahan-bahan kimia yang diaplikasikan pada rambut juga berpengaruh? Ya, bahan kimia yang menempel pada rambut nantinya akan diserap oleh kulit kepala dan bisa jadi diteruskan kepada janin di dalam kandungan.
Tentu, banyak perbedaan pendapat tentang ini. Beberapa dokter memperbolehkan pasiennya untuk tetap perawatan, hanya saja frekuensinya dikurangi.
Dokter kulit Nia Terezakis, MD, (profesor klinis Universitas Tulane) mengemukakan bahwa setiap orang memiliki banyak pori-pori yang dalam pada kulit kepalanya. Hal ini akan meningkatkan potenis bahaya, terutama saat kulit kepala sedang iritasi. Oleh sebab itu, semakin sedikit tingkat penggunaan bahan kimia di kepala akan semakin baik untuk kesehatan janin.
Eits, tenang dulu ya Mams, pasti selalu ada solusi dalam setiap masalah. Mengingat bahan kimia dapat membahayakan janin, Mama disarankan beralih ke bahan alami jika tetap ingin melakukan perawatan rambut saat hamil.
Baca Juga: 9 Keluhan Setelah Melahirkan yang Paling Sering Dialami Oleh Mama
Perawatan Rambut yang Aman untuk Ibu Hamil
1. Pemilihan Shampoo
Selama hamil, Mama bisa memilih shampoo yang mengandung bahan alami seperti lidah buaya, minyak alpukat, jojoba dan lain sebagainya. Jangan lupa untuk memilih shampo dengan kebutuhan rambut yang Mama miliki.
Mama juga bisa menggunakan kondisioner setelah keramas. Penggunaan kondisioner dapat menutrisi dan membuat rambut semakin sehat dan lembut. Kondisioner dapat membuat kutikula atau lapisan pelindung terluar pada rambut menjadi lembut.
2. Penggunaan Minyak Esensial
Saat ini, minyak esensial sudah banyak dijual di pasaran. Siapa sangka bahwa penggunaannya sangat baik untuk kulit kepala. Cara penggunaannya cukup dengan melakukan pijatan di area kepala dengan kondisi minyak yang hangat. Treament ini dapat dilakukan dua hingga tiga kali seminggu ya Mams.
Beberapa minyak esensial untuk perawatan rambut yang bisa Mama gunakan, diantaranya: minyak kelapa (melembabkan rambut), minyak almond (meningkatkan pertumbuhan rambut), minyak wijen (mengurangi kerontokan), minyak zaitun (membuat rambut lebih berkilau), minyak lavender (merangsang pertumbuhan rambut), minyak rosemary (meningkatkan ketebalan rambut), minyak chamomile (menjadikan rambut lembut dan berkilau) dan minyak kayu cedar (perawatan rambut rontok)
Penggunaan minyak esensial tersebut juga bisa dicampur sesuai dengan kebutuhan ya Mams.
3. Penggunaan Masker Biji Fenugreek
Biji fenugreek dapat membuat rambut menjadi lebih kuat, sehat, dan berkilau.
Cara penggunaan masker biji fenugreek:
Bahan:
- satu sendok biji fenugreek
- satu cangkir air
Cara pembuatan:
- Rendam fenugreek dalam air semalaman
- Giling/tumbuk biji fenugreek yang sudah direndam hingga halus menyerupai pasta
- Oleskan pada rambut
- Biarkan selama 1 jam atau sesuai kebutuhan
- Cuci bersih rambut dan kulit kepala
Baca Juga: Kaki Bengkak saat Kehamilan, Kapan Perlu ke Dokter?
Yang Perlu Diperhatikan dalam Merawat Rambut Saat Hamil
- Jangan menggunakan hairdryer secara rutin ataupun terlalu sering
- Disarankan untuk tidak menguncir rambut dengan ketat agar rambut tidak tertarik dan rusak
- Sebaiknya, ibu hamil menghindari pewarnaan rambut yang sudah pasti mengandung bahan kimia
- Menyisir rambut dengan hati-hati dan pelan
- Jangan meluruskan rambut, baik dengan catok, rebounding maupun smoothing selama kehamilan
Baca juga: Haruskah Mencukur Rambut Bayi Baru Lahir?
Nah, itulah beberapa hal mengenai perawatan rambut saat hamil. Meskipun sepele, tapi harus tetap diperhatikan ya Mams. Yuk rawat rambut dengan menggunakan bahan alami!