Masa nifas merupakan masa dimana Mams akan memulai lembar baru sebagai seorang Mama. Masa ini akan dijalani selama 42 hari terhitung sejak si kecil lahir. Umumnya Mama Papa pasti akan sangat memperhatikan perawatan si kecil. Namun jangan lupa, Mams, perawatan luka Mama setelah melahirkan juga tidak kalah pentingnya.
Pada saat masa nifas, kondisi rahim akan berusaha kembali seperti kondisi semula sebelum melahirkan. Hal ini akan menyebabkan beberapa perubahan pada diri Mama. Beberapa perubahan tersebut ditandai dengan timbulnya beberapa gejala:
- Biasanya para Mama pasti akan mengeluh kram pada perut setelah melahirkan si kecil. Kram yang dirasakan memang tidak sekuat saat mau melahirkan.
- Selain itu, Mama akan mengalami pendarahan atau sering disebut sebagai Lokia setelah melahirkan, baik melahirkan secara normal atau operasi sesar. Pendarahan ini biasanya berupa sisa darah, lendir, dan juga sisa jaringan dari lapisan rahim dan akan sangat banyak di 10 hari pertama.
- Selulit di bagian perut dan paha. Hal ini karena kulit Mama menyesuaikan saat terjadi kenaikan berat badan.
Mama bisa mencoba beberapa cara alami untuk menghilangkan selulit setelah melahirkan. Perawatan luka juga sangat diperlukan saat masa nifas, Mams. Penting untuk Mama mengetahui cara merawat luka yang benar setelah melahirkan, baik melalui persalinan normal atau operasi sesar.
Perubahan-perubahan Pada Masa Nifas
Nah, Mams, tentunya ingin tahu dong ya mengenai perubahan penting apa saja yang ada pada saat masa nifas. Setelah mengetahui perubahan-perubahan ini, diharapkan Mama tidak terlalu khawatir, namun tetap waspada.
Perubahan akan tampak dari rahim, leher rahim, dinding terdalam rahim, daerah kemaluan, selaput dara, daerah perut, dan saluran kencing Mama. Kali ini, kita akan membahas perubahan dari rahim, dan daerah kemaluan ya Mams.
Perubahan dari Perut – Kram Setelah Melahirkan
Rahim akan mengecil setelah persalinan, Mams. Biasanya dibutuhkan waktu selama 4 minggu buat rahim mencapai ukuran normal seperti sebelum melahirkan. Rahim akan mengecil setinggi pusat setelah 2 hari melahirkan, dan rahim akan masuk ke panggul setelah 2 minggu melahirkan.
Untuk mencapai pengecilan rahim, dibutuhkan kontraksi yang kuat, Mams. Oleh karena itu, pada masa-masa ini, Mama akan merasakan kram pada daerah perut dan pinggang. Kram biasanya akan berlangsung selama 2-3 hari.
Selama 12 jam pertama melahirkan, kram yang Mama rasakan akan terjadi secara teratur dan terasa kuat. Setelah satu hari melahirkan, kram akan berkurang sejalan pengecilan ukuran rahim Mams.
Mama bisa bandingkan berat rahim saat hamil dan setelah melahirkan. Biasanya saat hamil, berat rahim adalah sekitar 1000 gram. Setelah melahirkan, rahim akan berangsur-angur berkurang beratnya hingga mencapai <100 gram, Mams.
Baca Juga: Waspada! Mommyrexia Sebelum dan Setelah Melahirkan
Perubahan dari Daerah Kemaluan – Timbulnya Bercak-Bercak Darah
Bercak-bercak darah dalam istilah medis sering disebut lokia. Bercak-bercak ini mengandung sisa jaringan rahim yang sudah mati. Nah, Mams, biasanya warna dari bercak-bercak darah ini akan berubah setiap harinya hingga akhirnya berwarna putih.
Bercak-bercak darah ini normal, loh Mams. Pada awal-awal setelah kelahiran, bercak darah ini mungkin bisa lebih banyak daripada darah menstruasi, namun akan berangsur-angsur berkurang. Jadi, jangan khawatir selama bercak-bercak darah yang keluar tidak dalam jumlah banyak. Selain jaringan rahim yang sudah mati, biasanya sel darah merah, sel-sel kulit rahim, dan bakteri juga terdapat dalam bercak-bercak darah ini.
Bercak-bercak darah terbagi atas beberapa ya Mams, antara lain:
- Bercak-bercak darah berwarna merah. Pada beberapa jam pertama melahirkan, bercak-bercak darah akan berbentuk seperti darah yang mengalir. Namun, darah yang mengalir tidak dalam jumlah banyak. Dalam 3-4 hari pertama, jumlah darah akan berkurang dan secara perlahan berubah warna menjadi merah kecoklatan.
- Bercak-bercak darah berwarna kuning. Biasanya terjadi setelah 3-4 hari melahirkan. Bercak-bercak yang akan keluar berwarna kuning kehijauan, kental, dan tidak berbau. Lama kelamaan warna akan menjadi kuning muda.
- Bercak-bercak darah berwarna putih. Biasanya terjadi setelah 10 hari melahirkan. Bercak-bercak ini mengandung sel darah putih, dan sel-sel yang telah mati. Warna bercak-bercak ini puth dan mempunyai tekstur yang kental.
- Periode keluarnya bercak-bercak darah ini akan terus berlangsung sampai minggu ke-4. Bercak-bercak darah akan berkurang pada saat minggu ke-5 dan ke-6. Bercak-bercak ini akan berhenti saat minggu ke-8.
Perawatan Luka Setelah Persalinan Normal
Setelah melahirkan secara normal, Mama pasti merasakan nyeri di sekitar daerah kemaluan. Biasanya nyeri timbul akibat regangan dari selaput dara pada saat melahirkan.
Jika ada robekan, maka daerah yang dijahit akan menimbulkan rasa nyeri. Hal ini pasti akan membuat Mama khawatir dan takut untuk beraktivitas atau membersihkan luka.
Justru, Mama harus merawat luka tersebut setelah melahirkan dan pulang ke rumah. Cara perawatan luka yang baik, yakni:
- Dengan cara mengompres daerah kemaluan yang bengkak dengan air dingin/ice pack atau berendam dengan air hangat/dingin pada waktu mandi.
- Mams juga dapat membersihkan daerah kemaluan dengan betadine. Bersihkan dari arah depan baru ke arah anus. Keringkan dengan handuk yang bersih dan lembut.
- Bila Mama masih takut untuk membersihkan vagina menggunakan tangan, Mama bisa merendam vagina di larutan antiseptik sekitar 10 menit.
- Ganti pembalut secara rutin (cuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut). Gunakan pembalut khusus agar bisa menampung darah Mama.
- Mandi paling tidak sekali sehari.
- Mama bisa melatih kandung kemih untuk buang air kecil (latihan pelvic floor) dengan senam Kegel.
- Mams bisa memakai celana dalam katun yang sedikit longgar dan sebisa mungkin tidak memakai celana dalam ataupun celana yang ketat untuk meningkatkan sirkulasi udara dan mempercepat penyembuhan jahitan.
- Konsumsi makanan berserat dengan gizi seimbang dan minum banyak air ya Mams. Karena biasanya Mama akan kesulitan BAB karena takut mengejan.
Apabila selama perawatan luka, Mama menemukan beberapa tanda seperti jahitan belum kering dan bau, tidak dapat mengendalikan rasa ingin buang air besar, demam, nyeri saat buang air kecil. banyak perdarahan pada pembalut, dan nyeri pada daerah perut bagian bawah atau perineum, Mama harus segera memeriksakan diri ke dokter.
Baca Juga: Wajib Tahu! Tetap Seksi Setelah Melahirkan!
Perawatan Luka Setelah Operasi Sesar
Perawatan luka operasi sesar pada kenyataannya akan memakan waktu yang lebih lama dibandingkan perawatan luka pada persalinan normal, Mams. Mama harus ekstra hati-hati dan merawat luka dengan sangat baik.
Beberapa hal yang perlu Mama perhatikan, yaitu:
- Mama harus memakai pembalut luka anti-air. Biasanya sebelum Mams pulang, perban akan diganti oleh perawat di rumah sakit.
- Mama jangan terlampau capek atau mengangkat benda-benda yang berat. Akan tetapi, Mams boleh beraktivitas seperti biasa.
- Tidak boleh menekan luka bekas operasi ya Mama meskipun luka terasa gatal.
- Mams sudah bisa mandi. Namun, Mama harus hati-hati agar air atau sabun tidak membasahi luka bekas operasi sesar.
- Konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan banyak minum air agar proses penyembuhan bisa terjadi lebih cepat.
- Hindari berendam dalam bath tub atau berenang kira-kira selama 2-3 minggu pascaoperasi.
- Mama dapat mengganti sendiri pembalut luka bekas operasi dengan catatan Mams harus cuci tangan terlebih dahulu. Oleskan betadin ke daerah luka secara perlahan dari dalam ke luar, kemudian berikan salep antibiotik, dan terakhir pasang pembalut luka dengan hati-hati.
Apabila terdapat tanda-tanda infeksi, seperti luka basah kemerahan dan terdapat nanah, kemudian Mama juga mengalami demam, serta nyeri pada perut bertambah hebat, Mams bisa langsung memeriksakan diri ke dokter atau dokter spesialis kandungan ya.
So, itu tadi beberapa informasi kesehatan mengenai perubahan pada masa nifas yang terjadi pada Mama setelah melahirkan si kecil. Jadi, jangan takut untuk beraktivitas ataupun keluar rumah, asalkan tidak melakukan pekerjaan yang terlampau berat. Setelah masa nifas Mama selesai, mungkin Mama perlu untuk mulai mempertimbangkan penggunaan alat kontrasepsi. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Mams.