Mampaps pernah mengalami si kecil mengalami kejang saat si kecil demam tinggi? Kejang demam ini tak heran membuat Mampaps cemas dan khawatir ketika terjadi di rumah.
Biasanya ketika kejang ini terjadi si kecil akan terlihat mata mendelik, kaku-kelojotan, dan lidah tergigit, hal inilah biasanya membuat Mampaps panik.
Apa Itu Kejang Demam?
Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh 38 derajat celcius atau lebih yang disebabkan proses di luar otak, gangguan elektrolit, atau metabolik lainnya.
Sebagian besar kejang demam terjadi pada usia 6 bulan sampai 5 tahun. Ciri khas kejang demam adalah demamnya mendahului kejang, pada saat kejang si kecil tak sadar, dan setelah kejang si kecil akan langsung sadar kembali.
Bentuk kejang umum yang sering dijumpai mulai dari mata mendelik atau terkadang berkedip-kedip, kedua tangan dan kaki kaku, terkadang diikuti kelojotan, dan saat kejang si kecil tidak sadar tidak memberi respons apabila dipanggil atau diperintah.
Setelah kejang si kecil akan sadar kembali. Umumnya kejang demam akan berhenti sendiri dalam waktu kurang dari 5 menit dan tidak berulang lebih dari satu kali dalam 24 jam.
Baca Juga : Bayi Demam? Jangan Panik, Lakukan Langkah Pertama Ini!
Bagaimana Pembagian Kejang Demam?
Mampaps biasanya kejang demam ini dibagi menjadi kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks.
Dikatakan kejang demam sederhana jika kejang terjadi kurang dari 15 menit, bersifat umum, serta tidak berulang dalam waktu 24 jam. Kejang demam sederhana ini merupakan 80% diantara seluruh kejang demam.
Kejang demam kompleks jika kejang terjadi lebih dari 15 menit, bersifat fokal atau parsial (satu sisi tubuh) dan berulang atau lebih dari satu kali kejang dalam waktu 24 jam.
Apa Penyebab Kejang Demam?
Penyebab kejang demam adalah demam yang terjadi secara mendadak. Demam dapat disebabkan infeksi bakteri atau virus, misalnya infeksi saluran napas atas (batuk, pilek, nyeri menelan). Penyebab kejang demam ini juga diduga ada faktor genetik yang berperan.
Namun, Mampaps setiap si kecil mempunyai suhu ambang kejang yang berbeda: ada yang kejang pada suhu 38 derajat celcius, ada pula yang baru mengalami kejang pada suhu 40 derajat celsius.
Oleh karena itulah Mampaps, kejang dapat terjadi pada si kecil A namun tidak selalu dapat terjadi pada si kecil B.
Apa yang dilakukan Ketika Kejang di Rumah?
Mampaps ketika kejang terjadi pada si kecil, Mampaps harus tetap tenang jangan panik.
Jika kejang terjadi di rumah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti :
- Letakkan si kecil di tempat yang aman, jauhkan dari benda-benda berbahaya seperti listrik dan pecah-belah.
- Baringkan si kecil dalam posisi miring agar makanan, minuman, muntahan, atau benda lain yang ada dalam mulut akan keluar sehingga si kecil tidak tersedak.
- Kendurkan pakaian si kecil dan jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut seperti memasukkan sendok, kayu, jari orangtua, atau benda lainnya ke dalam mulut, atau memberi minum si kecil yang sedang kejang karena berisiko terjadi sumbatan jalan napas.
- Jangan berusaha menahan atau menghentikan gerakan si kecil ketika sedang kejang dengan paksa karena dapat menyebabkan patah tulang.
- Amati apa yang terjadi saat si kecil kejang, karena ini dapat menjadi informasi berharga bagi dokter.
Setelah kejang selesai, kemudian bawa si kecil ke unit gawat darurat terdekat atau ke dokter terdekat.
Bagaimana Penanganan Kejang Demam untuk Si Kecil?
Jika si kecil dibawa ke dokter, penanganan yang akan dilakukan selain poin-poin di atas adalah sebagai berikut :
- Memastikan jalan napas si kecil tidak tersumbat.
- Pemberian oksigen.
- Pemberian Antipiretik (Penurun Panas). Pencegahan kejang demam yang pertama tentu dengan usaha menurunkan suhu tubuh apabila si kecil demam. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan obat penurun panas, misalnya paracetamol atau ibuprofen. Mampaps juga dapat membantu dengan pemberian kompres air hangat pada dahi, ketiak, dan lipatan siku juga dapat membantu.
- Pemberian Anti kejang. Diazepam oral 0,3 mg/kgBB/dosis tiap 8 jam saat demam atau diazepam rectal 0,5 mg/kgBB tiap 8 jam pada suhu > 38,5 derajat Celcius.
Mampaps jika demam kejang berulang terus menerus ada bahaya yang dapat terjadi pada si kecil. Si kecil dapat terjadi epilepsi (gangguan susunan saraf pusat yang terjadi secara spontan dan berkala), kerusakan jaringan otak, dsb.
Baca Juga : Pertolongan Pertama Bayi Untuk Mengatasi Kondisi Darurat!
So Mampaps, alangkah baiknya jika dirumah Mampaps memiliki termometer untuk mengukur suhu si kecil saat sedang demam. Pengukuran suhu berguna untuk menentukan apakah si kecil benar mengalami demam dan pada suhu berapa kejang demam timbul.
Mampaps jangan pernah sungkan untuk selalu membawa si kecil ke dokter terdekat jika kejang demam tak berhenti atau terjadi secara terus menerus.