Mampaps pasti pernah mengukur tinggi badan si kecil, bukan? Nah, dengan mengukur tinggi badan si kecil, pastinya mampaps menginginkan si kecil tumbuh sehat seperti teman seusianya.
Tumbuh sehat berarti si kecil punya tinggi badan yang sesuai dengan usia. Terkadang, tinggi badan si kecil tidak bertambah atau tidak sesuai dengan usianya loh!
Lantas, kalau tinggi badan si kecil tidak sesuai, mampaps harus gimana? Dibiarin aja atau malah harus diwaspadai?
Baca Juga : Pentingnya Zat Besi Untuk Pertumbuhan Anak!
Penyebab Tinggi Badan Anak Tidak Naik Secara Maksimal!
Sebenarnya perawakan pendek pada si kecil masalah bukan Mampaps? Nah, perlu diketahui terlebih dahulu apa sih perawakan pendek. Perawakan pendek bukan hanya sekadar si kecil kelihatan pendek.
Mama dan Papa bisa bandingkan tinggi badan si kecil dengan standar tinggi si kecil pada populasi yang normal sesuai dengan usia dan jenis kelamin si kecil.
Kenapa Kok Bisa Dibilang Pendek?
Apabila tidak sama, itu baru yang dinamakan perawakan pendek. Perawakan pendek pada si kecil sebenarnya merupakan topik yang sedang hangat dibicarakan saat ini. Loh kenapa?
Karena beberapa balita dengan perawakan pendek apabila dibiarkan, malah akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.
Selain itu, semakin banyak juga balita dengan perawakan pendek. Pemerintah sendiri sedang berusaha untuk menurunkan angka perawakan pendek pada balita.
Tubuh Badan Anak Pendek? Ketahui Faktor Pemicunya!
Mama dan Papa harus tahu kalau perawakan pendek pada si kecil dapat terjadi karena kekurangan gizi dalam waktu lama.
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, si kecil dengan perawakan pendek bisa punya prestasi pendidikan yang buruk di kemudian hari, kurang sehat, dan rentan terkena penyakit tidak menular.
Kecerdasan, perkembangan otak, pertumbuhan fisik, dan metabolisme si kecil juga akan terganggu apabila si kecil berperawakan pendek.
Perawakan pendek bisa saja merupakan masalah besar bagi si kecil dan bisa saja bukan masalah sama sekali.
Perawakan pendek yang bagaimana sih yang menjadi masalah bagi si kecil, mampaps? Ini dia beberapa penjelasannya.
Si kecil tampak lebih pendek dibanding teman seusianya
Mampaps harus curiga si kecil punya perawakan pendek apabila tinggi badannya tidak sama seperti teman seusianya ya.
Setiap kali mampaps mengukur tinggi badan si kecil, pastikan mampaps sudah membandingkan tinggi badan si kecil dengan teman seusianya.
Hal ini penting karena rata-rata balita memiliki tinggi yang hampir sama di setiap rentang usia.
Mama dan Papanya tinggi, kok si kecil tidak
Apabila mampaps punya tinggi badan semampai, akan tetapi si kecil malah berperawakan pendek, ini justru merupakan masalah bagi si kecil ya mampaps.
Kok bisa? Hal ini terkait genetik ya mampaps. Karena genetik juga berperan penting untuk pertumbuhan si kecil. Seharusnya si kecil juga akan memiliki tinggi yang sama seperti mampaps.
Kalau mampaps memang memiliki tinggi badan yang semampai, dan si kecil malah pendek, coba perhatikan gizi si kecil dan apakah ada penyakit lain yang mendasari sejak si kecil lahir, seperti penyakit bawaan.
Oleh karena itu, penyakit bawaan dan kekurangan gizi yang dapat membuat perawakan pendek pada si kecil meskipun mampaps memiliki tinggi badan semampai.
Lain cerita apabila mampaps cenderung pendek dan si kecil berperawakan pendek.
Selama mampaps juga cenderung pendek, maka si kecil dikategorikan berperawakan pendek dengan varian normal, sering disebut juga dengan perawakan pendek familial. Jika seperti ini, bukan masalah ya mampaps.
Kecepatan tumbuh si kecil tidak normal
Kecepatan tumbuh si kecil itu harus normal. Maksud dari normal disini, si kecil memiliki tinggi badan yang meningkat terus sesuai dengan usia si kecil dan tinggi badan, serta tidak ada penyakit yang mendasari perawakan pendek si kecil.
Apabila kecepatan tumbuh tidak normal, maka harus ditentukan si kecil tumbuh dengan proporsional yang baik atau tidak.
Jika kecepatan tumbuh si kecil tidak normal namun memiliki proporsi tubuh yang baik, maka dapat dipastikan masalah hormon dan nutrisi yang mendasari perawakan pendek si kecil.
Namun, apabila kecepatan tumbuh si kecil tidak normal ditambah tidak proporsional, mampaps perlu tahu bahwa kelainan tulang yang menjadi penyebab perawakan pendek pada si kecil.
Jadi, perawakan pendek merupakan masalah ya mampaps apabila poin-poin di atas ada pada si kecil. Apabila ada penyakit lain yang mendasari perawakan pendek pada si kecil, mampaps jangan ragu-ragu untuk memeriksakan si kecil pada dokter spesialis anak terdekat.
Mampaps tidak perlu khawatir apabila perawakan pendek pada si kecil masih dalam varian normal, dimana tidak ada penyakit yang mendasari dan kecepatan tumbuh si kecil normal.
Karena si kecil akan mencapai perkiraan tinggi pada akhir remaja, sesuai dengan genetik tinggi badan dari mampaps.
Berikut ini merupakan berat badan ideal anak usia 1-5 tahun, berdasarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Berikut ini merupakan tinggi badan ideal anak usia 1-5 tahun, berdasarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Baca Juga : Waspada! Mitos dan Faktanya Tumbuh Kembang Anak yang Menyesatkan
Anyway, mampaps tetap harus membawa si kecil ke posyandu balita ya untuk diperiksakan tinggi badannya sebagai indikator pertumbuhan yang baik pada si kecil.
Bantu tumbuh kembang yang optimal pada si kecil dengan pemberian makanan pendamping ASI yang teratur ya mampaps agar si kecil tidak berperawakan pendek.
Kenapa ya perkembangan setiap anak bisa berbeda? Cek di video berikut, yuk!