Saat musim hujan seperti ini, si kecil rentan sekali terkena berbagai penyakit. Tidak hanya demam, diare, amandel, batuk dan pilek, ada beberapa lagi penyakit yang sering dialami anak.
Yuk, simak lebih lanjut agar Mampaps bisa membantu si kecil cepat sembuh.
Asma
Menurut WHO, asma merupakan penyakit tidak menular yang belum diketahui secara pasti penyebab utamanya. Asma merupakan penyakit kronis pada saluran pernapasan yang diakibatkan paru-paru yang meradang dan membuatnya menyempitan. Asma merupakan penyakit dengan resiko kematian paling rendah dibanding penyakit kronis lain.
Penyebab
Penyebab penyakit asma ini berhubungan dengan beberapa faktor. Faktor allergen mempunyai peranan penting untuk terjadinya penyakit ini. Allergen yang dimaksud seperti :
- Alergen dari debu, bulu binatang, jamur, dan serbuk sari dari pohon, rumput, dan juga bunga
- Iritan seperti asap rokok, polusi udara, bahan kimia atau debu di tempat kerja, senyawa dalam produk dekorasi rumah, dan semprotan (seperti hairspray)
- Obat-obatan seperti aspirin atau obat anti-inflamasi nonsteroid lain dan nonselektif beta-blocker
- Infeksi virus pernapasan bagian atas, seperti pilek
- Pencetus yang spesifik dapat berupa aktivitas (termasuk olahraga), emosi (misalnya menangis atau tertawa), perubahan suhu lingkungan atau cuaca.
Gejala
Pedoman Nasional Asma Anak sepakat anak didiagnosa asma apabila si kecil menunjukkan gejala batuk dan/atau mengi yang timbul secara episodik, cenderung pada malam hari/dini hari (nokturnal), musiman, muncul ketika si kecil setelah aktivitas fisik, serta adanya riwayat asma dan atopic pada keluarga lainnya.
Penanganan
Pada awal serangan asma pada si kecil mampaps dapat memberikan si kecil bronkodilator saja yang bertujuan merelaksasi otot pada daerah bronkus, sehingga si kecil dapat bernapas dengan lebih baik. Bronkodilator ini berupa semprotan inhaler.
Apabila belum membantu, dapat ditambahkan obat steroid oral (obat yang diminum). Bila hal ini juga tidak berhasil, bawa segera si kecil ke klinik atau rumah sakit ya Mampaps.
Kapan Harus ke Dokter
Mampaps harus selalu mengobservasi si kecil, apakah ada tanda-tanda kesulitan dalam bernafas, ada tarikan dinding dada dalam bernafas, Mampaps di harapkan langsung membawa ke dokter untuk mendapatkan pertolongan.
Baca Juga: asma “Bunyi Mengi” Apa itu Asma?
Penyakit Mata
Mata merah/Konjungtivitis merupakan salah satu penyakit mata yang sangat sering dialami si kecil. Penyakit ini terkadang disertai dengan infeksi saluran nafas seperti Common cold atau flu.
Penyebab
Konjungtivitis seringkali ini disebabkan karena virus, bakteri, alergi atau iritasi. Konjungtivitis virus sering dikaitkan dengan flu biasa. Umumnya sebagian besar konjungtivitis disebabkan karena virus loh Mams.
Gejala
Tanda dan gejala pada penyakit ini tergantung oleh penyebabnya.
Infeksi oleh virus: akan ditandai seperti mata merah, terdapat kotoran sekali-kali, si kecil juga sering mengalami pilek.
Infeksi oleh bakteri: mata merah, kotoran terus terjadi, kotoran lengket terutama saat pagi hari ketika bangun tidur, kelopak mata bengkak.
Infeksi oleh alergi: mata merah, gatal, berair, bisa mengeluarkan kotoran berwarna putih.
Akibat iritasi: mata merah, rasa seperti terbakar, mungkin bisa mengeluarkan kotoran berwarna putih
Penanganan
Mampaps dapat membantu mengompreskan mata si kecil dengan kompres air hangat menggunakan kain yang bersih. Bersihkan selalu mata si kecil, jika terdapat kotoran yang melekat pada mata si kecil ya.
Dokter memberikan pengobatan sesuai dengan penyebabnya. Jika disebabkan oleh bakteri biasanya diobati dengan tetes atau salep mata yang mengandung antibiotik.
Jika disebabkan virus, tidak ada pengobatan khusus karena penyakit ini jenis penyakit yang dapat sembuh sendiri. Tetapi mata agar lebih nyaman, bisa dengan penggunaan salep pelumas ya Mams. Konjungtivitis alergi dapat diobati dengan menggunakan obat tetes antihistamin (anti alergi) untuk mencegah reaksi alergi lebih pada si kecil.
Kapan Harus ke Dokter
Jika mata si kecil bertambah merah, atau pandangan penglihatannya berkurang segeralah untuk berkonsultasi ke dokter ya Mampaps.
Baca Juga: Kenapa Terjadi Mata Belekan Pada Bayi dan Cara Mengatasinya
Penyakit Kulit-Dermatitis Atopi
Dermatitis atopik (DA) atau eksim atopik adalah penyakit yang merupakan kelainan kulit tersering pada anak terutama pada bayi.
Penyebab
Dermatitis atopi terjadi akibat interaksi multifaktorial, yaitu faktor genetik (keturunan), lingkungan, gangguan fungsi sawar (pelindung) kulit, faktor imunologik, dan infeksi.
Gejala
Bayi dan anak yang mengalami DA umumnya memiliki keluhan dan gejala kulit kering, kemerahan, bersisik, dan gatal pada satu atau beberapa tempat di wajah, leher, lipatan siku/lutut, siku/lutut, pergelangan kaki yang terjadi kadang hilang kadang juga timbul dan berlangsung lama (kronik).
Penanganan
Dalam penanganan awal, Mampaps bisa perhatikan mulai dari kegiatan mandi si kecil. Mandi 1 hingga 2 kali sehari dengan menggunakan air hangat kuku (suhu 36-37 derajat Celcius) kemudian oleskan pelembab ke seluruh kulit kecuali kulit kepala. Yang terpenting, hindari faktor pencetus alergen, seperti tungau debu rumah, binatang peliharaan, dan serbuk bunga
Kapan Harus ke Dokter
Jika ruam terjadi berulang, rasa gatal mengganggu tidur si kecil, ruam tak kunjung membaik dengan perawatan yang dilakukan di rumah, atau jika ruam mengganggu penglihatan si kecil Mampaps bisa langsung membawa si kecil ke dokter ya.
Baca Juga: Yuk, Kenali Jenis Ruam Paling Sering Terjadi Pada Si Kecil!
Kembung
Kembung merupakan salah satu gangguan pencernaan yang juga sering Mampaps khawatirkan. Biasanya saat si kecil mengalami perut kembung, ia akan mudah menangis dan sulit sekali untuk tertidur.
Penyebab
Perut kembung terjadi akibat terkumpulnya udara di dalam rongga perut. Ada beberapa yang bisa menjadi penyebabnya. Bisa karena banyak menelan udara ketika si kecil menangis, minum susu botol dengan lobang dot terlalu besar, perlekatan menyusui yang salah atau bayi mengeluarkan suara ‘cap-cap’ saat diberi ASI, dll.
Gejala
- Perut si kecil seperti keras bila ditekan
- Perut menjadi lebih besar dari biasanya
- Sering menangis tanpa sebab
- Si kecil sering menarik-narik kakinya kearah perut
- Si kecil lebih banyak bergerak dari biasanya
- Si kecil sering buang angin
- Sulit untuk tidur
Penanganan
Untuk mengatasi perut kembung pada si kecil, Mampaps bisa menggosok perutnya secara lembut dan perlahan, pastikan posisi kepala si kecil lebih tinggi dari perutnya. Gunakan air hangat untuk mandi dan berikan air hangat untuk mengatasi perut kembungnya.
Kapan Harus ke Dokter
Bila kembung disertai muntah berwarna hijau, buang air besar berdarah dan lendir, sakit perut, demam tinggi, atau tidak bisa buang air besar dan kentut, segera periksakan si kecil ke dokter, ya Mampaps.
Baca Juga: Cara Mengatasi Kembung pada Si Kecil
Kolik
Kolik pada si kecil ditandai dengan tangis terus menerus tanpa sebab yang jelas dan sulit ditenangkan. Kedua kaki dan tangan terangkat ke atas perut dengan tangan mengepal dan wajah kemerahan.
Penyebab
Penyebab kolik sampai sekarang belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa teori yang berkaitan seperti sistem pencernaan si kecil belum berkembang dengan sempurna.
Gejala
Si kecil sangat sering menangis . Tangisannya tidak dapat ditenangkan, meski Mampaps sudah berusaha menyusui, mengganti popok, mengganti baju, dll. Menangis karena kolik biasanya terdengar intens, sengsara, dan sering kali bernada tinggi.
Wajah si kecil dapat memerah, dan sulit untuk ditenangkan. Saat menangis kedua tangan si kecil mengepal, menarik lutut ke perut, wajahnya memerah, serta melengkungkan punggung.
Penanganan
Mampaps dirumah dapat lakukan pijatan yang bisa membuat si kecil lebih relax. Tapi lihat juga responnya, jika pijitan tambah membuat si kecil menangis, jangan dilanjutkan ya Mampaps. Selain itu, terapkan white noise untuk menenangkan si kecil. Pada intinya buatlah si kecil nyaman agar kolik berkurang.
White Noise merupakan kombinasi dari berbagai suara dengan berbagai frekuensi. Tujuannya adalah menyamarkan suara-suara dominan tertentu, seperti suara orang berbicara atau suara tv. Mama bisa mencoba menyalakan kipas angin untuk menyamarkan suara tv.
White noise dapat membuat si kecil tenang karena suara ini mirip seperti suara yang dia dengar saat di rahim Mama. Di rahim Mama, si kecil mendengar samar suara detak jantung Mama, suara Mama, suara nyanyian, dll.
Kapan Harus ke Dokter
Meskipun kolik ini dapat berkurang dan hilang, tapi ada beberapa kondisi yang harus Mampaps bawa ke dokter seperti, saat diangkat, tubuh si kecil terkulai, suara tangisnya bernada tinggi dan terjadi secara terus menerus, memuntahkan cairan hijau, mengeluarkan cairan urine jauh lebih sedikit dari biasanya, dll.
Baca Juga: Bayi Menangis Terus? Bisa Jadi itu Tanda Bayi Kolik
Nah, Mampaps itulah penyakit-penyakit yang sering si kecil alami sehari-harinya. Jika keluhan tidak membaik jangan sungkan untuk berkonsultasi dan membawa si kecil ke dokter atau DSA terdekat ya Mampaps.