Hai Mampaps, siapa sangka penyakit jantung juga bisa loh dialami oleh si Kecil mulai dari ia lahir. Yups kondisi ini dikenal dengan penyakit jantung bawaan (PJB).
Mama Papa Harus Tahu, si kecil dengan PJB memiliki kelainan struktur jantung yang dapat berupa lubang atau defek pada sekat ruang-ruang jantung, penyempitan, atau sumbatan katup atau pembuluh darah yang berasal atau bermuara ke jantung, ataupun abnormalitas konfigurasi jantung serta pembuluh darah.
Penyebab Penyakit Jantung Bawaan
Penyebab PJB belum diketahui secara pasti, tetapi berdasarkan penelitian diduga bersifat multifaktorial, diantaranya:
1. Faktor Genetika
Faktor genetika memegang peranan penting, jika terjadi pada keluarga dengan riwayat kelainan jantung yang sama. Baik faktor genetik suami maupun istri hal ini dapat meningkatkan risiko perkembangan si kecil untuk menderita penyakit jantung bawaan.
2. Diabetes Melitus
Kondisi gula darah tidak terkontrol, diabetes dan obesitas saat sebelum dan saat menjalani kehamilan, dapat mengganggu perkembangan janin sehingga dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan kelainan jantung kongenital.
3. Infeksi Kehamilan
Infeksi rubella atau campak jerman merupakan Infeksi virus yang berisiko membahayakan pertumbuhan janin jika dialami oleh wanita yang hamil pada 8-10 minggu pertama kehamilan, termasuk organ jantung. Vaksinasi rubella sebelum hamil adalah cara yang paling tepat mencegah hal tersebut.
4. Konsumsi Obat-Obatan
Beberapa obat saat hamil dapat meningkatkan risiko perkembangan janin yang tidak sempurna, seperti obat untuk meredakan kejang, obat ibuprofen, obat jerawat dengan kandungan isotretinoin, obat anti-depresi yang mengandung lithium, beberapa jenis antibiotik dan obat antiviral yang dikonsumsi saat ibu hamil pada trimester pertama juga meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan cacat jantung bawaan.
Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi obat sebaiknya Mama konsultasikan dulu ke dokter.
Baca Juga: Ini Dia Obat-Obatan Yang Boleh Dikonsumsi Saat Mama Hamil!
5. Rokok dan Paparan Rokok
Beberapa penelitian yang dilansir pada halaman American Heart Association menunjukkan penggunaan kokain dan ganja pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko dua kali lipat untuk memicu cacat jantung pada bayi. Hal yang sama juga ditemukan pada ibu hamil yang memiliki kebiasaan merokok.
Enam puluh persen kasus bayi dengan penyakit jantung bawaan dipicu oleh kandungan rokok yang dapat mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan.
6. Minuman Alkohol
Ibu hamil yang mengonsumsi minuman alkohol berlebih berpotensi melahirkan bayi dengan kelainan struktur arteri atau ventrilel jantung. Selain itu, paparan alkohol yang terdapat pada kosmetik seperti cat dan pembersih kuku, atau pada lem serta produk lainnya, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini.
Baca Juga: Mama Harus Tahu: Minuman yang dilarang untuk Ibu Hamil
7. Kelainan Genetik Tertentu
Kelainan genetik tertentu seperti sindrom marfan, sindrom allagille dll dapat mempengaruhi pembentukan organ dan kesehatan seorang individu. Dilaporkan jika si kecil mengalami kelainan genetik tertentu hal ini dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung bawaan.
8. Kelainan Kromosom
Kromosom merupakan struktur pembawa materi genetik yang akan menentukan pembentukan organ. Sekitar 30% penyakit jantung bawaan pada bayi disertai dengan kelainan kromosom.
Berikut beberapa jenis kelainan kromosom yang dapat berdampak pada perkembangan jantung bayi:
- sindrom down (kelainan kromosom 21)
- trisomy 18 dan trisomy 13
- sindrom Williams, sindrom turner, sindrom cri-du-chat
- dsb
So Mampaps harus diingat bahwa pembentukan organ-organ termasuk jantung terjadi di masa awal kehamilan dan hampir selesai pada 4 minggu setelah pembuahan. Untuk itu, penting sekali untuk Mampaps untuk selalu memperhatikan kesehatan serta asupan selama awal kehamilan ini.
Namun, jika si kecil sudah terdiagnosa mengalami penyakit jantung bawaan, sebaiknya ajak selalu si kecil untuk menjalani pemeriksaan rutin dengan dokter jantung anak. Hal ini agar kondisinya terpantau dan terhindar dari risiko yang berbahaya.
Baca Juga: Waspada Penyakit Menular Jika Sembarangan Mencium Bayi!