Hai, Mams! Sudah pernah dengar belum tentang penyakit hashimoto pada bayi? Pasalnya, penyakit ini cukup sering ditemukan pada bayi baru lahir, dan jika tidak mendapat penanganan sedini mungkin, penyakit ini bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak kedepannya loh Mams!
Penyakit hashimoto pada bayi adalah penyakit peradangan pada kelenjar tiroid akibat sistem kekebalan tubuh (sistem imun) menyerang sel-sel dan jaringan tiroid. Penyakit hashimoto merupakan penyebab tersering dari kondisi hipotiroid, Mams. Sedangkan pengertian dari hipotiroid atau hipotiroidisme itu adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid kurang aktif memproduksi hormon.
Penyakit hashimoto pada bayi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu penyakit hashimoto kongenital (hipotiroid pada bayi sejak lahir) dan penyakit hashimoto (hipotiroid) yang dialami pada masa anak-anak.
Hashimoto pada Bayi
Hashimoto pada bayi sebagian besar disebabkan oleh karena terjadi hipotiroid kongenital. Hipotiroid adalah kondisi rendahnya hormon tiroid dalam tubuh, sedangkan kongenital berarti penyakit sejak lahir atau bawaan. Perlu diketahui, fungsi hormon tiroid ini sangat penting ya Mams, yaitu untuk mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk mengatur pertumbuhan, perkembangan otak, metabolisme tubuh, kekuatan otot, dan suhu tubuh. Kebayangkan Mams, jika tidak diintervensi segera, maka dapat berakibat fatal bagi banyak fungsi tubuh Si Kecil.
Baca Juga: Ketahui Penyakit yang Disebabkan Cronobacter Sakazakii pada Bayi
Penyebab Hashimoto pada Bayi
Semua keadaan yang menyebabkan hipotiroid adalah penyebab dari penyakit hashimoto. Misalnya, pada keadaan kelenjar tiroid tidak dapat berkembang maupun berfungsi dengan baik, posisi kelenjar tiroid tidak normal, dan sebagainya. Namun berbeda dengan penyakit hashimoto yang terjadi pada anak-anak dan dewasa yangmana bisa disebabkan oleh faktor lingkungan atau kurangnya asupan yodium, penyakit hashimoto pada bayi sangat erat hubungannya dengan kondisi ibu sesebelum dan saat hamil.
Iya Mams, penyebab paling utama penyakit hashimoto pada bayi atau hipotiroid kongenital adalah karena kondisi ibu yang sebelum hamil dan saat hamil mengalami hipertiroid. Kenapa? Karena ibu dengan hipertiroid, saat hamil maupun sebelum hamil akan sering mengonsumsi obat anti-tiroid. Hal ini lah yang menyebabkan kondisi tiroid pada bayi ditekan produksinya akibat obat yang dikonsumsi ibu. Selain itu, faktor genetik atau keturunan juga termasuk salah satu penyebab hipotiroid kongenital pada bayi.
Baca Juga: Jenis Ruam Pada Bayi, Bintik Merah dan Kadang Berair!
Ciri-Ciri Hashimoto pada Bayi
Walau tidak pada semua kasus, namun sebagian besar penyakit hashimoto pada bayi baru lahir dapat terlihat dari gambaran fisiknya, seperti jarak antara mata kanan dan kiri tampak terlalu lebar atau area di antara kedua alis bayi (di atas hidung) tampak sangat besar, mulut sering terbuka karena ukuran lidah yang besar, serta ukuran kepala juga lebih besar dari normal. Gambaran wajah seperti ini cukup khas dan mudah dikenali.
Selain itu, bayi juga tampak lebih lesu, tidak mau minum ASI, mudah tersedak, kulit dan mata kekuningan, waktu tidur lama, kulit kering, dan sembelit. Kemudian seiring pertumbuhan anak, tanda dan gejala penyakit hashimoto lainnya adalah:
- Muka bengkak, terlihat gemuk, atau sembap
- Pusar bodong atau menonjol
- Tidak rewel (jarang menangis) dan tatapan kosong
- Pertumbuhan yang terhambat
- Lemas, seperti tidak bertenaga
- Otot lemah
- Refleks lambat
- Terlambat belajar duduk dan belajar berdiri
- Suara terdengar kasar dan terlambat bicara
- Perkembangan organ seksual terhambat atau tidak terjadi sama sekali
- Pembengkakan pada kelopak mata, bagian belakang tangan, atau area genital
- Nadi terasa lambat dan denyut jantung lemah
- Keterbelakangan mental
- IQ yang rendah
Jangan sampai Si Kecil memiliki tanda-tanda di atas ya Mams. Oleh karena itu, Mama perlu intervensi sejak dari bayi belum lahir atau sesaat bayi baru lahir. Bagaimana caranya?
Cara Menghindari Hashimoto
Penyakit Hashimoto sulit dicegah. Namun, Mama bisa menurunkan risiko terjadinya penyakit ini pada bayi dengan rutin melakukan pemeriksaan ke dokter jika memiliki riwayat penyakit autoimun atau penyakit tiroid sebelum dan saat hamil.
Selain itu, berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2012, skrining hipotiroid kongenital perlu dilakukan pada semua bayi yang baru lahir dengan cara:
- Mengambil sampel darah pada pembuluh darah kecil (kapiler) dari permukaan luar kaki bayi atau di dekat tumit dalam pada hari ke-2 sampai ke-4 setelah lahir.
- Darah tersebut diteteskan ke kertas saring khusus.
- Kertas saring tersebut dikirim ke laboratorium yang memiliki fasilitas pemeriksaan hormon tiroid.
Penanganan selanjutnya untuk bayi tergantung dari hasil skrining tersebut Mams. Terkadang dokter dapat menyarankan pemeriksaan lain seperti ultrasound (USG) atau pemeriksaan tiroid guna mengetahui lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan si kecil.
Baca Juga: Tetralogy of Fallot; 4 Kelainan Jantung pada Bayi Baru lahir
Mengingat begitu pentingnya hormon ini bagi tumbuh dan kembang si Kecil, jangan sampai Mama telat melakukan deteksi dini hipotiroid kongenital apalagi saat Mama memiliki faktor risiko sebelum atau saat hamil ya. Mengetahui tanda dan gejala penyakit hashimoto pada bayi sedini mungkin dapat membantu pengobatan hashimoto pada bayi secepat mungkin.