Gaya belajar anak akan menentukan masa depan anak untuk masa depannya. Biasanya saat si kecil mulai kesulitan mengikuti pelajaran, Mampaps memaksanya mengikuti les tambahan untuk membantu pelajarannya.
Namun, saat sudah mengikuti les ternyata si kecil masih juga belum bisa mengikuti pelajaran, mungkin si kecil mengalami gangguan kesulitan belajar (learning disabilities) atau memerlukan gaya belajar yang sesuai dengan dirinya.
Tahukah Mampaps bahwa setiap anak pada dasarnya memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Termasuk anak mama dan papa, pasti gaya belajar satu dengan yang lainnya tidaklah sama.
Hal ini lah yang membuat para ahli pendidikan secara umum mengelompokkan gaya belajar anak menjadi beberapa tipe.
Baca juga: Ternyata Belajar Sains Itu Menyenangkan Loh, Yuk Lakukan Hal Ini!
Pengen tau apa saja, bagaimana dan termasuk kelompok yang mana sih gaya belajar yang cocok untuk si kecil? Berikut ulasannya.
Tipe Auditori
Gaya belajar auditori sering disebut dengan tipe belajar melalui pendengaran. Anak-anak dengan style seperti ini belajar melalui apa yang mereka dengarkan dari orang lain. Mereka bisa mengingat dengan baik apa yang dijelaskan oleh guru di depan kelas serta materi yang didikusikan.
Anak-anak ini merupakan pendengar yang ulung. Mereka bisa mengingat dengan mudah memahami iklan atau lagu di tv maupun radio.
Selain itu mereka juga senang berkomunikasi dengan orang lain adalah salah satu kelebihannya. Namun mereka senderung memiliki kekurangan yaitu tidak menyukai kegiatan membaca, lemah dalam mengarang dan juga menulis.
Mama Papa mungkin akan sering mendengarnya berbicara sendiri saat mempelajari sesuatu namun terlihat tidak memperhatikan saat Mampaps berbicara dengannya. Meskipun begitu kemampuan mendengarkan mereka lebih baik daripada yang Mampaps bayangkan.
Baca Juga: 10 Permainan Kreatif Anak Usia 5 Tahun. Yuk Bermain Sekaligus Belajar!
Tipe Visual
Gaya belajar selanjutnya adalah tipe belajar Visual. Si kecil mudah menyerap informasi dengan cara menonton, memvisualisasikan dan mengilustrasikan apa yang mereka pelajari.
Tahukah Mams, bahwa gaya belajar seperti ini dipercaya sebagai gaya belajar yang dominan di masyarakat. Mereka akan mengingat dengan detail apa yang mereka lihat.
Cenderung pasif dalam diskusi kelompok serta kurang bisa memahami informasi melalui petunjuk lisan. Mampaps akan sering melihat si kecil mencoret-coret sesuatu di kertas saat belajar.
Baca Juga: Si Kecil Sulit Belajar? Mungkin Dia Mengidap Learning Disabilities
Tipe Kinestetik
Kemudian yang terakhir gaya belajar kinestetik. Anak-anak dengan tipe belajar seperti ini suka bergerak, kemudian menyentuh sesuatu untuk bisa menyerap informasi. Saat mendengarkan suatu penjelasan dia cenderung aktif menggerakkan tubuhnya.
Mereka lebih mengingat suatu peristiwa siapa yang melakukan apa dan bukan siapa yang mengatakan apa. Anak-anak dengan tipe seperti ini sering dianggap sebagai anak hiperaktif atau pembuat onar karena gaya belajar visual maupun auditori tidak cocok dengan mereka.
Baca Juga: Kenali Bakat Si Kecil dengan Baik! Adalah Kunci Mendidik Anak Hiperaktif
Nah, setelah mengetahui macam cara belajar anak maka Mampaps bisa menyesuaikan cara terbaik untuk si kecil belajar. Saat orang tua tahu cara terbaik untuk belajar pada anaknya, Mampaps dapat membantu anak belajar lebih efektif sesuai dengan kelebihannya.
Banyak anak-anak yang menurun prestasinya karena cara belajar mereka yang tidak sesuai. Cara belajar sangat mempengaruhi kemampuan anak untuk dapat menyerap materi pelajaran.