Akhir-akhir ini, banyak polemik mengenai imunisasi MR yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Indonesia, Mams. Imunisasi ini dianggap tidak halal oleh sebagian kalangan. Si kecil sendiri dianggap tidak membutuhkan imunisasi ini.
Menurut Mams pribadi, terlepas dari halal atau tidaknya imunisasi ini, imunisasi ini penting ga sih diberikan untuk si kecil? Ada yang bilang penting, dan ada juga yang bilang sebaliknya.
Baca Juga: Tanya Jawab Mampaps Seputar Imunisasi
Campak dan Rubella
Sebenarnya apa sih imunisasi MR itu, Mams? MR merupakan akronim dari measles-rubella atau biasa disebut campak-rubella. Vaksin ini berbeda dengan vaksin MMR, ya Mams. Vaksin MMR sendiri merupakan vaksin yang dapat mencegah tiga penyakit, yakni Campak, Rubella, dan Gondongan.
Sebelum membahas mengenai imunisasi MR, ada baiknya Mampaps mengetahui apa itu Campak dan Rubella. Campak dan rubella merupakan penyakit yang sering dialami si kecil. Penyakit ini menular melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus Campak dan Rubella.
Siapa saja nih yang bisa tertular ya mams? tidak hanya si kecil, loh Mams. Mampaps juga bisa tertular. Apalagi jika si kecil atau mampaps belum pernah sama sekali diimunisasi Campak dan Rubella.
Campak
Campak memiliki gejala berupa demam ringan, bercak kemerahan pada kulit serta batuk, pilek, dan mata merah. Gejala ini biasanya muncul dalam waktu 5-7 hari setelah si kecil terkena virus. Apabila si kecil menderita campak dan tidak ditangani dengan cepat, maka si kecil dapat mengalami perburukan gejala. Tidak hanya itu, penyakit lain juga dapat timbul, seperti radang paru, radang otak, kebutaan, dan gizi buruk apabila terjadi perburukan gejala.
Campak dapat menular melalui udara, apabila berada dalam satu ruangan dengan orang yang menderita penyakit campak. Penularannya bisa melalui batuk, bersin, berbicara dengan penderita campak.
Rubella
Mampaps sudah pernah mendengar Rubella? Rubella sering disebut sebagai Campak Jerman. Rubella kadang tidak memiliki gejala. Apabila bergejala, biasanya tidak spesifik. Gejala bisa saja berupa demam ringan, pusing, pilek, mata merah dan nyeri persendian, dan kadang menyerupai flu biasa. Gejala ini baru terlihat setelah 2-3 minggu terpapar virus.
Sama seperti campak, Rubella juga disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui cairan hidung atau mulut dari orang yang terkena rubella.
Rubella ini bisa menyebabkan kecacatan, loh Mams. Bagaimana caranya? Nah, Mams, apabila Rubella menyerang saat hamil pada saat trimester pertama, maka kecatatan dapat terjadi pada si kecil.
Kecacatan yang disebabkan oleh Rubella akan terjadi pada jantung, mata, telinga, dan perkembangan si kecil, Mams. Tidak hanya itu, virus ini juga bisa menyebabkan kematian dan keguguran.
Kenapa ya Pemerintah Menggalakkan Imunisasi MR?
Nah, Mampaps, sesuai ulasan mengenai Campak-Rubella sebelumnya dan betapa ngerinya dampak jangka pendek maupun jangka panjang dari penyakit ini, Pemerintah sadar harus menggalakkan imunisasi MR bagi si kecil.
Tidak hanya itu, Mampaps, virus Campak dan Rubella banyak beredar di Indonesia. Terlihat dari banyaknya kasus penyakit campak dan rubella yang menyerang si kecil setiap tahunnya. Selain itu, sampai saat ini tidak ada pengobatan untuk penyakit Campak dan Rubella. Akan tetapi, penyakit ini dapat dicegah.
Imunisasi ini sendiri telah mendapat rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tidak hanya itu, vaksin ini telah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia.
Jika si kecil tidak diimunisasi, maka penyakit berat, kecacatan permanen, bahkan kematian akan menghampiri si kecil. Sehingga, alasan inilah yang menjadi dasar kuat bagi Pemerintah untuk menggalakkan imunisasi ini. Selain itu, pemerintah memberikan imunisasi ini secara cuma-cuma.
Saat ini, pemerintah mencanangkan kampanye imunisasi MR pada bulan Agustus-September 2017 di enam provinsi di Pulau Jawa dan bulan Agustus-September 2018 di 28 provinsi di luar Pulau Jawa. Dari kampanye ini Mams, diharapkan target pemerintah sebanyak 70 juta anak diimunisasi tercapai.
Baca Juga: Perhatikan! Vaksin Imunisasi Itu Penting Banget Bagi Si Kecil!
Apa Saja Sih Manfaat Imunisasi MR Bagi Si Kecil?
Melalui imunisasi MR, dua penyakit sekaligus dapat dicegah, yakni Campak dan Rubella, loh Mampaps. Jadi, tidak harus dengan dua kali suntikan.
Dalam pemberian imunisasi ini, tidak ada efek samping dalam imunisasi, Mams. Apabila si kecil mengalami demam ringan, ruam merah, bengkak ringan, dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi, bukanlah efek samping dari imunisasi ini.
Gejala-gejala tadi merupakan kejadian ikutan paska imunisasi (KIPI) reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari. Reaksi normal ini biasanya sering terjadi setelah imunisasi. KIPI yang serius sangat jarang terjadi pada si kecil ya Mams.
Baca Juga: Bayi Demam dan Rewel Setelah Imunisasi? Jangan Panik Ya!
Nah, selain itu Mams, vaksin MR ini berguna dan aman diberikan pada si kecil yang sudah mendapat vaksin MMR. Hal ini ditujukan untuk memastikan kekebalan penuh terhadap penyakit Campak dan Rubella.
Mama pasti sering mendengar selentingan mengatakan imunisasi ini bisa menyebabkan autisme dan kelumpuhan. Hal ini tidak benar ya, Mams. Tidak ada bukti yang membenarkan bahwa imunisasi jenis apapun menyebabkan autisme.
Memang pada beberapa anak, ya Mams, vaksin ini bisa menyebabkan alergi terhadap cairan ataupun komposisi vaksin tersebut. Akan tetapi, reaksi alergi ini sangat jarang dijumpai.
Kapan ya jadwal Pemberian Imunisasi MR di Indonesia?
Imunisasi ini akan diberikan pada si kecil berusia 9 bulan sampai dengan usia kurang dari 15 tahun. Pelaksanaan imunisasi ini dilakukan di sekolah, Puskesmas, Posyandu, dan fasilitas kesehatan lainnya, Mams.
Melalui kampanye yang saat ini tengah digalakkan, vaksin MR ini akan diberikan kepada semua anak tanpa terkecuali dan tanpa mempertimbangkan status vaksin campak atau MMR sebelumnya.
Berikut ini jadwal pemberian imunisasi MR berdasarkan kampanye MR, yaitu tanggal 1 Agustus dan seterusnya anak-anak di sekolah akan divaksinasi dari usia 6 tahun sampai di bawah 15 tahun. Semua sekolah akan menjalani vaksinasi.
Kemudian Mams, dari tanggal 1-30 September setiap anak usia 9 bulan sampai 5 tahun akan divaksinasi dan diberikan melalui masyarakat, desa, RW, RT di Posyandu dan Puskesmas.
Setelah kampanye selesai, imunisasi MR akan masuk dalam jadwal imunisasi rutin. Si kecil akan mendapatkan imunisasi MR ini saat berusia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD.
Akan tetapi, tidak semua anak bisa diimunisasi vaksin MR ataupun vaksin lain. Kriteria berikut ini tidak boleh diberikan vaksin, yaitu:
-
Si kecil yang sedang melakukan radioterapi atau kemoterapi ataupun sedang mengonsumsi obat tertentu seperti obat penurun sistem imun tubuh,
-
Mama yang sedang hamil,
-
Memiliki penyakit kanker darah, anemia berat, atau kelainan darah lain ya Mams,
-
Kelainan fungsi ginjal,
-
Baru saja selesai transfusi darah,
-
Alergi terhadap komponen vaksin,
-
Penundaan pemberian vaksin harus dilakukan pada si kecil yang mengalami demam, batuk, pilek, atau diare.
So, Mampaps, jangan ragu lagi untuk memberikan imunisasi vaksin MR pada si kecil, ya. Kan, sudah tahu nih vaksin MR memiliki manfaat yang lebih besar bagi si kecil.
Baca Juga: MUI Putuskan Vaksin MR Boleh Digunakan
Tidak mungkin Pemerintah memberikan sesuatu yang tidak halal ataupun mematikan bagi anak-anak bangsa, bukan? Yuk, jadi Mama dan Papa yang berpikir smart dan dukung Pemerintah untuk menyehatkan generasi penerus bangsa. Cek Juga yuk mam, 5 Imunisasi Wajib Untuk Si Kecil.