Berbahayakah polip rahim? Bagaimana jika terjadi polip rahim pada ibu hamil? Berbahayakah untuk janin? Tentu banyak pertanyaan yang muncul saat Mams mengalami penyakit ini. polip rahim sendiri adalah penyakit pertumbuhan jaringan abnormal pada permukaan dinding rahim yang disebut endometrium. Sebagian besar polip bersifat jinak dan tidak berbahaya.
Apa Itu Polip Rahim?
Polip rahim adalah penyakit yang timbul akibat adanya pertumbuhan tidak normal pada jaringan didalam rahim dan bisa meluas hingga rongga rahim. Pertumbuhan jaringan ini akan membentuk suatu benjolan yang apabila dibiarkan, benjolan dapat tumbuh dari ukuran sebesar buah cerry sampai seukuran bola golf. Polip rahim ini dapat dikatakan sebagai jenis dari tumor jinak, tetapi beberapa dari polip ini dapat berkembang menjadi sebuah keganasan atau kanker. Wah jika terjadi polip rahim pada ibu hamil sepertinya cukup berisiko ya, Mams.
Baca Juga: Mama Ketahui Fakta Mengenai Kista saat Hamil
Penyebab Polip Rahim
Tidak ada penyebab pasti untuk polip rahim, namun para ahli meyakini bahwa penyebab polip dipengaruhi oleh kadar hormon dalam tubuh manusia. Polip rahim tumbuh sebagai respons terhadap estrogen yang bersirkulasi karena sensitif terhadap hormon tersebut.
Adapun faktor risiko penyebab polip rahim adalah:
- Wanita dalam fase sebelum menopause atau setelah menopause.
- Memiliki penyakit tekanan darah tinggi.
- Kegemukan
- Mengonsumsi obat tamoxifen (obat yang digunakan untuk terapi kanker payudara).
- Memiliki kelainan genetik yang diturunkan, seperti sindrom Lynch atau sindrom Cowden.
Gejala Polip Rahim
Pada umumnya polip rahim tidak menimbulkan gejala sama sekali, ya mams, Terkadang juga tidak memerlukan perawatan, tapi ada beberapa gejala berikut dapat terjadi pada perempuan yang memiliki polip rahim, yaitu:
- Menstruasi tidak teratur merupakan gejala paling umum dari polip rahim. Sehingga, jika siklus menstruasi sudah mulai bergeser dari biasanya atau mams tidak menstruasi secara rutin.
- Menstruasi dengan volume darah sangat banyak
- Perdarahan pada wanita yang sudah menopause
- Kemandulan.
- Keluarnya polip dari mulut rahim.
- Terkadang muncul spotting atau bercak darah di luar waktu menstruasi.
- Keluarnya bercak darah saat berhubungan suami istri.
Sumber Gambar: www.verywellhealth.com
Jika Mams memiliki beberapa gejala di atas dan berlangsung terus-menerus, maka memeriksakan diri ke dokter adalah alternatif utama, sebab meski sebagian polip bersifat jinak, tapi juga bisa berpotensi berkembang menjadi ganas atau kanker. Apalagi jika terjadi polip rahim pada ibu hamil harus segera dikonsultasikan.
Sumber Gambar: www.wpjax.com
Baca Juga: Penyebab Kista Ovarium dan Gejalanya
Bagaimana Polip Rahim Pada Ibu Hamil?
Polip rahim pada ibu hamil akan mempunyai risiko mudah sekali menyebabkan perdarahan. Pasalnya, jaringan yang tumbuh tersebut mengandung lebih banyak pembuluh darah dan kondisinya lebih rapuh. Bila terjadi gesekan atau infeksi pada polip, biasanya akan muncul bercak darah,dan hal ini juga bisa menyebabkan mams mengalami persalinan sebelum waktunya atau persalinan premature,sehingga menyebabkan bayi lahir belum cukup bulan, agar tidak terjadi perdarahan lebih lanjut, sebaiknya mams dan paps tidak melakukan hubungan suami istri terlebih dahulu.
Penanganan polip rahim pada ibu hamil biasanya baru akan dilakukan bersamaan dengan proses persalinan. Polip rahim yang kecil biasanya akan lepas dan hilang bersamaan dengan proses persalinan, sedangkan polip rahim yang tidak hilang setelah proses persalinan, maka pengobatan polip sama dengan penanganan polip rahim tanpa kehamilan.
Sumber Gambar: www.medlife.com
Bagaimana Cara Mengobati Polip Rahim?
Pengobatan mungkin tidak diperlukan jika polip rahim tidak menimbulkan masalah apapun. Menunggu dan observasi. Biasanya, dianjurkan pada pengidap yang memiliki polip dengan ukuran kecil dan tidak memiliki gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Namun, polip harus ditangani jika telah menimbulkan masalah seperti pendarahan berat selama periode menstruasi, perdarahan saat melakukan hubungan suami istri, atau mengakibatkan infertilitas pada wanita yang ingin hamil, dan polip rahim yang ditemukan setelah menopause.
Metode pengobatan polip rahim meliputi:
Obat–Obatan
Terapi Progestin pada polip rahim membantu mengatur keseimbangan hormonal. Obat ini dapat membantu meringankan gejala, tetapi gejala akan kembali muncul jika obat diberhentikan.
Baca Juga: Organ Intim Wanita Berbau? Ternyata Ini Penyebabnya
Pembedahan
Tindakan ini meliputi histeroskopi atau kuretase Selain dipakai sebagai alat diagnostik histeroskopi juga dapat digunakan sebagai metode pengobatan. Jadi ketika alat itu dimasukkan ke dalam rahim dan ketika terlihat adanya polip, maka langsung dilakukan pengangkatan polip rahim, jaringan polip akan diperiksa melalui laboratorium, jika hasil ditemukan keganasan maka disaran untuk melakukan pengangkatan rahim.
Pencegahan Polip Rahim
Karena belum diketahui penyebab pastinya, polip rahim tidak bisa sepenuhnya dicegah. Namun, mams bisa melakukan beberapa cara berikut untuk menurunkan risiko terjadinya polip saat kehamilan atau tanpa kehamilan:
- Menerapkan pola makan sehat dan seimbang dengan gizi cukup.
- Melakukan olahraga secara rutin, setidaknya 3 kali seminggu.
- Menjaga berat badan ideal.
- Melakukan pemeriksaan organ reproduksi secara teratur kedokter bagi para mams yang sudah menikah.
Jadi jika terjadi polip rahim pada ibu hamil atau tanpa kehamilan, mungkin secepatnya dapat memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.