Hai Mampaps, si kecil yang sudah lahir pasti menjadi dambaan Mampaps, terlebih lagi jika si kecil sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Tapi selama si kecil dirumah Mampaps harus tetap memantau perkembangan si kecil. Pemeriksaan setelah bayi dibawa pulang tidak kalah pentingnya dengan pemeriksaan di rumah sakit, ya, Mams.
Mama Papa Harus Tahu
Meski si kecil lahir dalam keadaan sehat juga perlu melakukan pemeriksaan rutin selama satu tahun pertama karena hal ini memang penting untuk memantau kondisi kesehatan si kecil.
Dengan begitu, jika terjadi perkembangan yang mengarah pada kondisi abnormal, Mampaps bisa sesegera mungkin menangani atau melakukan tindakan pencegahan.
Ada beberapa pemeriksaan setelah bayi dibawa pulang yang harus Mampaps lakukan dan pantau secara berkala, yaitu:
1. Pemeriksaan Mata dan Penglihatan
Pemeriksaan mata ini bertujuan untuk mengetahui adanya kemungkinan kelainan langka yang mengganggu kesehatan mata si kecil, termasuk diantaranya katarak.
Mampaps bisa memperhatikannya setiap kali si kecil membuka mata, katarak pada si kecil baru lahir juga bisa terjadi. Biasanya akan ditandai adanya bintik putih di lensa matanya. Mama juga bisa memperhatikan apakah mata si kecil terlihat kuning dan tidak menunjukkan adanya refleks saat terkena cahaya. Jika menemukan hal tersebut Mampaps bisa langsung datang ke dokter untuk dikonsultasikan.
Kemampuan melihat pada si kecil masih terbatas kisaran jarak 20-30 cm. Penglihatan si kecil sensitif terhadap cahaya terang. Sampai usia beberapa bulan kadang kedua bola mata si kecil tidak sejajar, tampak seperti juling.
Hal ini normal, karena otot-otot penggerak bola mata masih dalam tahap perkembangan. Pada beberapa bayi kadang bola matanya bergerak-gerak dengan sangat cepat ke kiri dan ke kanan, khususnya bila akan tidur. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan.
Baca Juga: Kenapa Terjadi Mata Belekan Pada Bayi dan Cara Mengatasinya
2. Pemeriksaan Tali Pusar
Mampaps sebaiknya lakukan pemeriksaan tali pusar setiap hari. Setelah dipotong, tali pusat mungkin akan diolesi cairan antiseptik klorheksidin atau antiseptik lain. Setelah itu tali pusat dibiarkan terbuka dan kering dan tidak perlu dikompres dengan kasa yang mengandung cairan antiseptik.
Saat ingin merawat tali pusat, Mampaps sebaiknya mencuci tangan terlebih dahulu. Biarkan tali pusat terkena udara, tidak perlu ditutup dengan kasa dan jangan ditutup dengan popok maupun gurita. Usahakan agar tali pusat tidak basah, tidak terkena air seni maupun tinja bayi.
Jika tali pusat kotor, segera cuci bersih dengan air yang bersih dan sabun lalu keringkan dengan kain bersih. Biarkan tali pusat terlepas sendiri.
Yang perlu Mampaps perhatikan, jika terdapat tanda-tanda peradangan dan tanda infeksi berikut, segera kontrol ke tenaga kesehatan terdekat:
- kemerahan
- bengkak pada pusat ataupun kulit di sekitarnya
- berbau busuk
- terlihat nanah,
Baca Juga: 7 Cara Merawat dan Membersihkan Tali Pusar Bayi Baru Lahir!
3. Pola Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil Bayi (BAK)
Bayi normal akan BAK dalam 24 jam pertama dan BAB paling telat dalam 48 jam pertama. Jika ini tidak terjadi, si kecil perlu diperiksa lebih lanjut. Selanjutnya si kecil akan BAK 5-6 kali per hari dan BAB 3-4 kali per hari.
Mampaps juga perhatikan warna BAK si kecil yang baik adalah jernih tidak berwarna pekat, sedangkan warna BAB akan berubah dari warna hitam pekat, menjadi hijau dan akhirnya berwarna kekuningan pada sekitar usia 5 hari. Jika tidak terjadi perubahan warna BAB, harus dilakukan evaluasi kecukupan asupan ASI.
Jika Mampaps menemukan darah pada kemaluan si kecil perempuan saat awal-awal kelahiran, Mampaps tidak perlu khawatir, karena hal itu disebabkan si kecil masih dipengaruhi hormon ibu. Keadaan tersebut masih dianggap normal.
Baca Juga: Cara Efektif Atasi Bayi Sembelit
4. Pemeriksaan Kuning
Pada umumnya si kecil akan mengalami kuning pada usia 2-7 hari. Kuning yang perlu diwaspadai jika terjadi dalam 24 jam pertama setelah lahir, berlangsung lebih dari 2 minggu, disertai demam, sangat kuning sampai telapak tangan dan kaki si keci. Kondisi ini Mampaps harus cepat membawa si kecil ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
5. Tanda Bahaya
Bawa segera si kecil ke petugas kesehatan terdekat jika si kecil mengalami tanda-tanda berikut:
- demam atau suhu <36,5 derajat celcius
- muntah disertai kembung atau tidak ada BAB
- kejang
- sesak napas
- terdapat nanah di mata
- malas menyusu dan lebih banyak tertidur
- kuning sampai berusia 2 minggu
- tali pusat berbau, kemerahan, atau berdarah
- BAB mencret atau terlalu keras
So, Mampaps pemeriksaan-pemeriksaan sederhana diatas bisa Mampaps lakukan sendiri dirumah. Jika melihat si kecil tidak seperti biasanya atau melihat ada tanda-tanda bahaya segera bawa si kecil ke dokter terdekat.
Baca Juga: Perkembangan Bayi Usia 0-3 Bulan