Hai Mampaps, kelahiran si kecil adalah hal yang sangat dinanti dan diimpikan oleh semua Mama Papa ya. Mampaps pasti sangat mengharapkan si kecil lahir normal tanpa cacat apapun. Setelah lahir, dokter akan melakukan pemeriksaan bayi secara lengkap untuk memastikan si kecil dalam keadaan sehat.
Menurut Departemen Kesehatan RI, bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37-42 minggu dengan berat lahir 2500-4000 gram.
Baca Juga: Perkembangan Bayi Usia 0-3 Bulan
Selain melakukan pemeriksaan fisik seperti mengukur lingkar kepala, berat dan tinggi badan, ada beberapa pemeriksaan yang harus Mampaps ketahui.
Pemeriksaan bayi baru lahir di Rumah Sakit dilakukan minimal dilakukan tiga kali, yaitu:
- Sesaat setelah si kecil lahir
- Pemeriksaan yang dilakukan dalam 24 jam diruang perawatan
- Pemeriksaan sebelum pulang
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memantau perkembangan si kecil, mendeteksi kelainan yang mungkin baru muncul setelah beberapa hari dan memastikan si kecil tidak memiliki penyakit tertentu.
1. Pemeriksaan Sesaat Setelah Lahir
Pemeriksaan ini dilakukan sesaat si kecil lahir, biasanya dilakukan diruang bersalin. Pada pemeriksaan ini akan dipantau apakah si kecil dapat beradaptasi setelah keluar dari rahim Mama atau memerlukan resusitasi awal.
a. Pemeriksaan Apgar Score
Pemeriksaan saat si kecil lahir biasanya dikenal dengan Score Apgar.
Mama Papa Harus Tahu
Metode ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1952 oleh Dr. Virginia. Kata ‘Apgar’ sendiri diambil berdasarkan 5 pemeriksaan yang dilakukan, yaitu Activity (aktivitas otot), Pulse (denyut jantung), Grimace (reflek), Apperance (fisik) dan Respiration (pernafasan)
Score apgar merupakan pemeriksaan awal yang penting untuk si kecil segera setelah kelahirannya. Penilaian didasarkan pada skala yang terdiri dari tiga nilai (0, 1 dan 2) untuk setiap komponen pemeriksaan. Sehingga skor total dapat berkisar dari 0 hingga 10.
Pemeriksaan biasanya dilakukan sesaat setelah si kecil lahir dan setelah interval 5 menit. Bila bayi lahir normal, setelah interval 5 menit didapatkan score apgar 8 lebih. Bila setelah pemeriksaan pertama dan kedua score apgar rendah (0-3), maka akan dilakukan scoring tambahan di menit ke-10, 15 dan 20 untuk memastikan kondisi si kecil. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang paham.
Penilaian berdasarkan 5 komponen Score apgar:
Apgar Score | |||
Tanda Klinis | 0 | 1 | 2 |
A : Appearance (Warna kulit) | Biru, pucat | Badan merah muda, kaki tangan biru | Seluruh tubuh berwarna merah muda |
P : Pulse (Frekuensi jantung) | Tidak terdengar | < 100 | >100 |
G : Grimace (Refleksi) | Tidak ada respon | Menyeringai | Menangis kuat, bersin/batuk |
A : Activity (Tonus Otot) | lumpuh | Mampu menekuk lengan dan tungkai | Gerakan aktif |
R : Respiratory (Upaya bernafas) | Tidak ada | Lambat dan tidak teratur | Baik dan kuat |
Laporan dari Neonatal Encephalopathy and Neurologic Outcome menyatakan bahwa Skor APGAR 7-10 pada menit ke-5 sebagai keadaan yang meyakinkan, skor 4-6 sebagai keadaan yang tidak normal, skor 0-3 sebagai keadaan yang buruk bagi si kecil yang cukup bulan dan kurang bulan.
B. Pemeriksaan untuk Mencari Kelainan
Pemeriksaan ini juga dilakukan dengan cepat. Pemeriksaan dilakukan mulai dari:
- Penghitungan berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala si kecil. Apakah sesuai dengan masa si kecil saat masa kehamilannya.
- Pemeriksaan mulut, apakah ada terdapat labiopalatoskizis (kelainan bagian depan bibir serta langit-langit mulut yang tidak menutup dengan sempurna).
- Apakah anus terbentuk atau tidak.
- Kelainan pada garis tengah, perlu dicari apakah terdapat kelainan berupa spina bifida, dll.
- Periksa jenis kelamin.
Baca Juga: Kenapa Terjadi Mata Belekan Pada Bayi dan Cara Mengatasinya
2. Pemeriksaan 24 Jam Diruang Perawatan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi kelainan yang mungkin terabaikan pada pemeriksaan dikamar bersalin. Tujuan pemeriksaan ini agar kelainan yang luput dari pemeriksaan pertama akan ditemukan pada pemeriksaan ini. Pemeriksaan ini meliputi:
A. Aktivitas Si Kecil
Jika si kecil sehat, maka akan terlihat gerakan yang aktif mulai dari keadaan lengan dan tungkai dalam posisi fleksi (menekuk) dan simetris. Bila Mampaps melihat tidak simetris coba tanyakan dan konsultasikan ke dokter diperkirakan adanya patah tulang.
B. Tangisan Si Kecil
Ketika di ruang perawatan Mampaps bisa juga mengawasinya dari tangisannya. Jika tangisan si kecil melengking bisa menandakan si kecil adanya kelainan, sedangkan tangisan merintih atau lemah bisa menandakan si kecil sedang sulit bernafas.
C. Wajah Si Kecil
Dari raut wajah juga bisa menunjukkan si kecil apakah terdapat kelainan. Kelainan yang bisa dideteksi awal dari raut wajah seperti, kelainan sindrom down atau kelainan-kelainan lainnya.
D. Pemeriksaan Suhu
Pemeriksaan suhu diukur di aksila dengan nilai normal 36,5 0C– 37 0C.
E. Pemeriksaan Head To Toe
Petugas kesehatan akan memeriksa lebih lengkap mulai dari kepala si kecil, keadaan wajah, mata, hidung, mulut, telinga, dada, perut, lengan, dan sampai ke tungkai apakah ada kelainan.
Baca Juga: Noda’ pada Kulit Bayi Baru Lahir. Apakah Berbahaya?
3. Pemeriksaan pada Waktu Pulang
Si kecil tidak boleh dipulangkan sebelum diperiksakan kembali pada pemeriksaan terakhir. Tujuannya agar meyakinkan bahwa tidak ada kelainan bawaan (kongenital) atau kelainan akibat trauma yang terlewati, yang perlu diperhatikan:
- Susunan saraf pusat : dilihat dari aktivitas si kecil, dan ubun-ubun.
- Kulit : apakah si kecil kuning (ikterus), atau ada penyakit kulit lainnya (pioderma).
- Jantung : adanya bising yang baru timbul kemudian.
- Perut : adanya benjolan (tumor) yang tidak terdektesi sebelumnya.
- Tali pusat : adanya infeksi.
- Di samping itu perlu diperhatikan apakah bayi sudah pandai menyusu dan ibu sudah mengerti cara pemberian ASI yang benar.
Nah Mampaps, kondisi-kondisi diatas jika ditemukan pada si kecil memungkinkan si kecil ditunda untuk pulang.
Baca Juga: Benjolan Di Kepala Bayi Baru Lahir! Wajar Nggak Sih?
Itulah Mampaps pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan pada si kecil saat si kecil baru saja lahir. Jika Mampaps menemukan hal-hal yang janggal ketika si kecil masih dalam masa perawatan, Mampaps bisa langsung mengkonsultasikannya ke dokter. Congratulation Mampaps!