Kematian penyanyi dangdut Julia Perez tahun lalu karena kanker serviks seakan mengingatkan kita akan bahaya penyakit ini. Julia Perez didiagnosa terkena kanker serviks sejak 2014, setelah melakukan pemeriksaan di Singapura. Saat itu, kondisi kanker serviks Jupe masih stadium 2A.
Mama Papa Harus Tahu
Berdasarkan data dari GLOBOCAN pada tahun 2012, 58 kasus baru kanker serviks ditemukan di seluruh dunia setiap harinya. Dan 1 wanita meninggal setiap jam nya karena kanker serviks. Kanker serviks termasuk salah satu penyebab tertinggi kematian wanita di Indonesia. Dan Indonesia merupakan negara dengan pengidap kanker serviks tertinggi di Asia Tenggara.
Banyak wanita yang terlambat untuk melakukan pengobatan karena tidak mendeteksi kanker serviks lebih dini. Oleh karena itu penting sekali ya, Mams untuk melakukan pemeriksaan rutin. Salah satunya melakukan pemeriksaan pap smear. Mampaps, pasti sudah pernah mendengar dengan kata pap smear. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya kanker serviks pada Mama.
Sebelum membahas lebih jauh tentang pemeriksaan pap smear, yuk ketahui dulu apa itu kanker serviks.
Baca Juga: Ayo Cari Tahu! Pemeriksaan Kehamilan Penting Bagi Mama
Apa itu Kanker Serviks?
Kanker serviks adalah kanker yang terjadi akibat adanya sel-sel tidak normal di leher rahim atau serviks dan akan terus berkembang dengan tidak terkendali. Sel-sel abnormal tersebut bisa berkembang dengan cepat sehingga mengakibatkan tumor pada serviks. Tumor yang ganas nantinya berkembang jadi penyebab kanker serviks.
Hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus atau disingkat HPV. Virus ini sering ditularkan melalui hubungan seksual.
Semakin dini kanker ini ditemukan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh ya, Mams. Pada beberapa kasus, saat ditemukan kanker masih pada stadium 1, bisa disembuhkan total. Akan tetapi bila sudah mencapai stadium lanjut, pengobatan hanya dapat berguna untuk memperingan gejala dan menghambat pertumbuhannya.
Nah Mampaps, salah satu pencegahan untuk mendeteksi awal adanya kanker serviks bisa melalui pemeriksaan papsmear.
Apa itu Test Pap Smear?
Pap smear adalah suatu tes yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim. Khususnya untuk pengobatan pra kanker. So Mampaps. pentingnya melakukan deteksi kanker serviks dengan melakukan papsmear secara rutin. Meskipun tak ada masalah dengan organ kelamin.
Banyak sekali tujuan pemeriksaan pap smear untuk wanita, antara lain:
- Mencoba menemukan sel-sel yang tidak normal dan dapat berkembang menjadi kanker serviks.
- Alat untuk mendeteksi adanya gejala pra kanker leher rahim bagi seseorang yang belum menderita kanker.
- Untuk mengetahui kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel kanker leher rahim.
- Mengetahui tingkat berapa keganasan kanker serviks.
Hasil Test Pap Smear
Ada dua kemungkinan hasil dari pemeriksaan Pap Smear ini, yaitu normal dan abnormal. Hasil tes normal berarti tidak ditemukannya kelainan rahim. Sedangkan bila hasil menunjukkan ada sel abnormal, bukan berarti Mama pasti mengidap kanker serviks. Dokter biasanya akan melakukan tes lanjutan untuk memastikan diagnosa penyakit.
Siapa yang Perlu Melakukan Pap Smear?
Pemeriksaan pap smear rutin sangat dianjurkan untuk wanita diatas 21 tahun, baik itu untuk wanita yang tinggi aktivitas seksualnya ataupun tidak. Karena HPV virus dapat dorman selama beberapa tahun dan aktiv secara tiba-tiba.
Wanita dibawah usia 21 tahun dan diatas 65 tahun umumnya rendah resiko terkena kanker serviks. Karena pada wanita dibawah usia 21 tahun, sel abnormal biasanya akan hilang dengan sendirinya meski tanpa perawatan. Wanita diatas 65 tahun yang rutin melakukan pemeriksaan pap smear dengan hasil bagus sebelumnya juga memiliki resiko rendah.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), Mama disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear pertama kali pada usia 21 tahun, terlepas dari apakah Mama sudah aktif secara seksual maupun belum aktif.
Jika usia Mama sudah lebih dari 21 tahun, segeralah memeriksakannya. Lakukan pemeriksaan pap smear segera untuk mencegah atau mengurangi risiko kanker serviks.
Baca Juga: Waspada! Kelainan Ini Sering Terjadi Saat Mama Hamil
Kapan Harus Melakukan Test Pap Smear?
- Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berusia muda sudah menikah atau belum menikah namun aktivitas seksualnya sangat tinggi
- Untuk wanita yang berganti ganti pasangan seksual atau pernah menderita infeksi HIV atau kutil kelamin, lakukan pemeriksaan setiap 6-12 bulan
- Saat berusia 21 tahun, lakukan setiap tahun selama 3 tahun berturut-turut
- Setiap 3 tahun untuk wanita yang berusia diatas 21. Dengan catatan sudah 2 kali melakukan pap tes dengan hasil negatif.
- Untuk wanita berusia 29-65 tahun, bila rutin melakukan pemeriksaan pap smear dengan hasil baik sebelumnya, dapat melakukan tes setiap 5 tahun.
- Setiap tahun untuk Mama yang memakai pil KB.
- Sesering mungkin jika hasil pap smear menunjukkan abnormal, dan sesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan prakanker maupun kanker serviks.
Pap smear juga sangat dianjurkan dokter bagi Mama yang memiliki satu atau beberapa gejala berikut ini:
- Keputihan yang berlebihan dan tampak tak normal.
- Keputihan mengalami perubahan, terutama dalam hal warna, tekstur dan bau. Jika ketiga faktor tersebut berbeda dari biasanya.
- Bau tak biasa yang keluar dari alat kewanitaan.
- Gatal-gatal di bagian vagina.
- Kemerahan di bagian vagina.
- Terasa nyeri ketika digunakan untuk buang air kecil.
- Terasa nyeri ketika berhubungan seksual dengan pasangan.
- Terdapat kutil, lecet, ruam, benjolan, maupun luka pada area kewanitaan.
- Terjadi pembengkakan di bagian vagina.
Persiapan dan Prosedur Pemeriksaan Pap Smear
Persiapan Sebelum Pemeriksaan
Ada hal-hal yang harus Mama ketahui dan persiapkan ketika Mama hendak melakukan pemeriksaan papsmear, antara lain:
- Pengambilan dimulai minimal dua minggu setelah dan sebelum menstruasi sebelumnya.
- Pasien harus memberikan sejujur-jujurnya kepada petugas mengenai aktivitas seksualnya.
- Tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 1 hari sebelum pengambilan sampel
- Pembilasan vagina dengan bahan kimia (sabun pencuci, tissue pembersih dll) tidak boleh dilakukan dalam 24 jam sebelumnya.
- Hindarilah pemakaian obat-obatan yang tidak menunjang pemeriksaan pap smear
Prosedur Pemeriksaan
Pap smear ini dilakukan untuk melihat perubahan sel-sel dalam serviks Mama. Jadi, dalam prosesnya, sampel sel dalam serviks Mama akan diambil untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium.
Adapun prosedur yang dilakukan:
- Mama diminta untuk melepas baju dari pinggang ke bawah. Kemudian Mama diminta untuk berbaring di meja khusus dengan lutut ditekuk.
- Dokter akan memasukkan alat yang disebut dengan spekulum ke dalam vagina Mama. Alat ini berfungsi untuk melebarkan vagina Mama, sehingga dokter bisa melihat leher rahim.
- Dokter akan mengambil sampel sel-sel serviks Mama dengan alat yang disebut spatula.
- Sampel sel-sel serviks Mama kemudian ditempatkan dalam wadah yang berisi cairan khusus (tes pap dengan cairan) atau disebarkan dalam slide kaca khusus (tes pap smear konvensional) dan selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.
- Tunggu hasilnya satu sampai dua minggu kemudian.
Pencegahan HPV
Mampaps untuk mencegah human papillomavirus (HPV) Mama bisa melakukan:
- Melakukan Vaksin HPV
- Mendeteksi Kanker Servik Sejak Dini
- Seks Aman. Melakukan seks yang aman dengan menggunakan kondom untuk mengurangi risiko terinfeksi HPV.
- Hindari hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. Agar risiko terkena infeksi HPV bisa diminimalisir.
So, Jika Mama belum melakukan pap smear, segera memeriksakan diri dan menjadwalkan pap smear dengan dokter. Semakin cepat ditangani, semakin besar pula kemungkinan untuk sembuh!
Baca Juga: Wajib Tahu! Tetap Seksi Setelah Melahirkan!