Bulan Ramadhan adalah bulan yang ditunggu-tunggu Mampaps? Apakah si kecil sudah bisa ikut berpuasa Mengajarkan si kecil untuk ikut serta dalam berpuasa memang penting Mampaps, agar si kecil mengenal salah satu kewajiban sebagai umat muslim yaitu berpuasa.
Si kecil boleh diajarkan berpuasa sejak usia 4 tahun bila kondisinya sehat. Untuk usia 4-6 tahun bisa belajar puasa setengah hari.
Usia ideal melatih si kecil berpuasa yaitu mulai usia 7 tahun sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW mengajarkan anak-anak sembahyang.
Baca Juga : 7 Manfaat Besar Anak Berpuasa Selama Bulan Ramadhan!
Si Kecil Mulai Berpuasa? Yuk, Penuhi Nutrisi Asupan Saat Berpuasa!
Dr. Dian Permatasari, M.Gizi, SpGK yang merupakan pakar kesehatan di bidang gizi menyebutkan jika berpuasa ternyata bisa memberikan manfaat positif bagi kesehatan si kecil.
Sebagai contoh, daya tahan tubuh si kecil yang mau berpuasa akan mengalami peningkatan sehingga mereka pun tidak akan mudah jatuh sakit.
Hal ini disebabkan oleh manfaat puasa yang bisa mencegah datangnya stress oksidatif pada tubuh si kecil sehingga tidak akan mudah terkena inflamasi atau peradangan yang bisa berlanjut menjadi penyakit.
Mengatur Menu Nutrisi saat Puasa
Menurut seorang ahli ilmu gizi, bahwa pada saat si kecil mulai mengikuti tradisi puasa ramadhan, maka tentu saja akan ada perubahan di dalam pola makan dan juga pencernaannya.
Pendekatan untuk berpuasa berbeda antara anak yang satu dengan anak lainnnya, harus selalu disesuaikan dengan kondisi kesehatan, proses pencernaan serta pola makan si kecil.
Mampaps, si kecil boleh berpuasa asalkan jangan sampai si kecil mengalami sakit perut, dehidrasi, dan juga rasa lelah. Saat berpuasa, secara alami akan terjadi penurunan aktivitas fisik dan asupan makanan.
Oleh karena itu, pada waktu sahur dan berbuka Mampaps sangat penting untuk menyediakan makanan yang seimbang yang mengandung nutrisi lengkap.
Jumlah asupan kalori harus disesuaikan dengan jumlah kebutuhan sehari-hari dengan komposisi 15-20% protein, 60-65% karbohidrat dan 20-25% lemak. Porsi makan yang diberikan sebagai berikut:
- 50% total kalori saat berbuka. Sebelum shalat maghrib disarankan mengonsumsi makanan ringan/segar, diikuti makanan padat/besar sebaiknya sesudah shalat maghrib;
- 10% dari total kalori diberikan setelah salat tarawih berupa snack;
- 40% dari total kalori diberikan saat sahur.
Nutrisi Saat Sahur
Makanan yang penuh gizi dan memiliki kandungan nutrisi yang baik saat sahur dengan karbohidrat, mineral, dan protein haruslah dilengkapi dengan asupan vitamin baik seperti dari sayuran.
Saat sahur, si kecil dianjurkan mengonsumsi karbohidrat kompleks, karena jenis makanan ini lebih lama dicerna lambung dan menciptakan rasa kenyang yang lebih lama. Sumber karbohidrat kompleks dapat diperoleh dari beras atau kentang.
Makanan berserat seperti sayur dan buah juga dianjurkan untuk dikonsumsi karena turut memberikan efek kenyang yang lebih lama.
Nutrisi Saat Berbuka
Untuk berbuka, si kecil sebaiknya mengonsumsi jenis makanan yang mempunyai indeks glikemik tinggi, yaitu jenis makanan yang bisa meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh secara cepat tetapi singkat
Mampaps dapat menyediakan buah-buahan yang memiliki kandungan air yang tinggi seperti kurma, semangka, jeruk, kelapa, mangga, anggur, dsb yang memiliki manfaat untuk dapat mengisi kembali kekurangan cairan pada tubuh si kecil.
Hal lain yang Mampaps perlu perhatikan adalah menjauhkan si kecil dari berbagai minuman berkarbonasi atau softdrink saat berbuka dan sahur karena dapat mengakibatkan perut menjadi kembung serta masalah pencernaan lainnya.
Baca Juga : Mengajarkan Anak Puasa, Mulailah Sejak Dini Walaupun Belum Akil Baligh!
Untuk gantinya Mampaps dapat memberikan air minum setidaknya meminum 8 gelas air putih. Banyak minum air putih saat berbuka dan makan sahur dapat membantu si kecil merasa segar dan bugar sepanjang hari.
Tetapi bisa juga digantikan susu, jus buah pada saat berbuka dan saat sahur. So, Mampaps jangan lupa perhatikan yah kebutuhan nutrisi si kecil saat puasa. Selamat berpuasa!