Setelah Mampaps menikah pasti setiap pasangan mengharapkan kehadiran si kecil. Salah satu untuk meningkatkan keberhasilan mendapatkan si kecil adalah dengan mengetahui cara menghitung masa subur Mama, agar kemungkinan hamil lebih besar.
Mengetahui masa subur juga dapat digunakan untuk Mampaps yang ingin menunda kehamilan tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Meski tidak 100% bisa mecegah kehamilan, cara ini dapat digunakan untuk meprediksi waktu ovulasi.
Apa itu Masa Subur?
Masa subur adalah periode dalam siklus menstruasi dimana konsepsi atau fertilisasi (pembuahan) paling mungkin terjadi, karena pada periode tersebut terdapat sel telur yang matang dan siap dibuahi. Periode ini berhubungan dengan proses ovulasi setiap perempuan.
Masa subur perempuan tergantung pada siklus menstruasi, karena itu pada setiap perempuan berbeda-beda kondisinya. Ada 3 fase menstruasi pada perempuan, yaitu:
1. Periode Menstruasi
Periode ini dimulai dari hari pertama siklus menstruasi yaitu ketika endometrium (rahim) mulai meluruh, biasanya dikenal sebagai menstruasi. Masa menstruasi normal biasa berlangsung selama 4-6 hari. Sebagian besar kehilangan darah saat menstruasi terjadi pada 3 hari pertama.
Pada kondisi ini perempuan akan mengalami kram di panggul, kaki, dan punggung. Terjadinya kram menandakan bahwa rahim sedang berkontraksi, membantu endometrium meluruhkan darah.
2. Periode Folikuler
Selama periode folikuler, folikel telur pada ovarium siap melepaskan telur. Biasanya, setiap siklus akan melepaskan satu telur. Proses ini bisa memakan waktu yang sebentar atau lama dan panjang siklus ini berbeda-beda pada tiap wanita. Pada saat yang bersamaan, rahim mulai menumbuhkan endometrium baru untuk mempersiapkan terjadinya kehamilan.
3. Periode Luteal
Fase luteal dimulai pada saat ovulasi, saat telur dilepaskan dari folikel telur di ovarium. Proses ini bisa terjadi kapan saja dari hari ke 7 sampai hari ke 22 dari siklus menstruasi yang normal. Jika sel telur dibuahi oleh sperma, lalu menempel pada endometrium, proses kehamilan dimulai. Jika sel telur tidak dibuahi, endometrium akan luruh.
Cara Menghitung Masa Subur dengan Kalender
Masa subur pada perempuan dengan menstruasi yang teratur akan berbeda dengan perempuan yang mentruasinya tidak teratur. Berikut perbedaannya:
1. Cara Menghitung Masa Subur pada Haid Tidak Teratur
Bagi Mampaps yang memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, cara menentukan masa suburnya agak sedikit rumit, karena harus mengetahui siklus menstruasi minimal 6 bulan terakhir.
Satu siklus menstruasi dihitung dari hari pertama Mama menstruasi sebelumnya sampai dengan hari pertama Mama menstruasi berikutnya.
Setelah itu, hitung dengan cermat berapa jumlah hari dan masing-masing siklus menstruasi selama 6 kali berturut-turut dan kemudian lihat berapa hari siklus terpanjangnya dan berapa hari juga siklus terpendeknya.
Contohnya: siklus menstruasi Mama selama 6 bulan terakhir berturut-turut adalah 29 hari, 31 hari, 27 hari, 28 hari, 26 hari, 30 hari. Dengan melihat contoh tersebut, maka siklus haid terpendek adalah 26 hari dan siklus terpanjang 31 hari.
Siklus terpendek 26, dikurangi angka dengan 18. Hasilnya: 8. Angka ini adalah hari pertama saat Mama berada pada posisi paling subur.
Ketahui siklus terpanjang. Misal: 31 hari. Kurangi angka ini dengan angka 11. Hasilnya: 20. Angka ini adalah hari terakhir saat Mama berada pada masa subur.
Maka, masa subur Mama terletak antara hari ke 8 sampai hari ke 20 menjelang menstruasi berikutnya.
2. Cara Menghitung Masa Subur pada Haid Teratur
Masa perhitungan dimulai pada hari pertama menstruasi, saat dinding rahim meluruh dan menjadi darah. Pada masa menstruasi, sel telur akan berkembang di dalam ovarium.
Saat sel telur sudah matang, ovarium akan melepaskan sel telur tersebut. Proses ini disebut ovulasi. Proses ini terjadi sekitar 12-16 hari sebelum menstruasi.
Nah Mampaps, masa subur terjadi 5-6 hari sebelum masa ovulasi. Dengan kata lain, umumnya rata-rata Mama akan mengalami masa subur antara hari ke 10 sampai hari ke 17 (setelah hari pertama menstruasi).
Mama juga dapat menghitung masa subur dengan siklus menstruasi teratur. Caranya yaitu mengurangi hari pertama haid yang berikutnya dengan 14, lalu Mama akan mengetahui masa suburnya.
Contohnya: Mama menstruasi mulai tanggal 2 Juli, tambahkan dengan 28, dan itu adalah hari pertama haid Mama berikutnya. Jadi 30 Juli. Setelah itu kurangi 30 dengan 14. 30 – 14 = 16, maka masa subur Mama tanggal 16 Juli.
Selain menghitung masa subur secara manual menggunakan kalender, Mamapapa.id juga menyediakan kalkulator masa subur yang bisa Mama & Papa gunakan untuk menghitung secara mudah dan praktis.
Baca Juga: 10 Cara Cepat Hamil Setelah Menikah
Ciri dan Tanda Masa Subur
Mampaps selain menghitung masa subur, lihat juga ciri dan tanda yang tubuh Mama tunjukkan ketika masa subur datang. Hal ini tentu bisa membantu Mama dalam mengetahui masa subur dan merencanakan kehamilan, antara lain:
1. Perubahan Lendir di Mulut Rahim
Lendir yang keluar dari mulut rahim sebelum dan selama ovulasi akan terjadi perubahan jumlah, warna, dan tekstur lendir. Selama masa ovulasi, lendir pada mulut rahim Mama akan memiliki tekstur yang lebih elastis, transparan, dan licin, seperti putih telur.
Tekstur yang seperti ini dapat membantu sperma berenang untuk mencapai sel telur. Saat tekstur lendir pada mulut rahim seperti ini, artinya Mama berada pada masa subur.
Berikut ini merupakan pola tekstur lendir pada mulut rahim yang umum terjadi pada banyak wanita:
- Mendekati masa ovulasi: lendir lebih lengket, lebih banyak dikeluarkan, berwarna keruh, seperti keputihan
- Selama masa ovulasi: lendir basah, licin, elastis, dan transparan, seperti putih telur. Ini biasanya berlangsung 3 atau 4 hari, yaitu saat Mama memiliki kemungkinan besar untuk hamil.
- Setelah ovulasi: lendir lebih kering dan lebih sedikit dikeluarkan
Perubahan lendir ini menunjukkan perubahan kadar hormon estrogen pada tubuh Mama, yang juga menjadi pertanda apakah ovulasi segera terjadi
2. Meningkatnya Suhu Basal Tubuh
Suhu tubuh basal merupakan suhu tubuh pertama di pagi hari, sebelum beranjak dari tempat tidur. Normalnya rata-rata suhu tubuh basal berkisar antara 35,5 – 36,6°C. Suhu tubuh basal bisa berubah mengikuti kadar hormon dalam tubuh. Saat tubuh melepaskan sel telur, hormon tubuh bisa berubah dan ini mempengaruhi suhu tubuh basal.
Jika suhu tubuh naik sedikit, sekitar 0,4-0,8°C dari suhu biasanya, mungkin tubuh sudah melakukan ovulasi dalam 12 sampai 24 jam terakhir.
3. Tanda Lain
Selain ciri dan tanda di atas, terdapat tanda lain:
- Perasaan lebih bergairah
- Nyeri ringan hingga berat pada perut atau salah satu bagian punggung.
- Kram atau nyeri ringan pada salah satu sisi panggul
- Nyeri pada payudara
So, Mampaps dengan mengetahui cara menghitung masa subur, Mama maka akan membantu dalam merencanakan untuk mendapatkan si kecil. Tapi jika Mampaps mengalami kesulitan, Mampaps bisa menghubungi dan berkonsultasi dengan dokter langsung. Selamat mencoba Mampaps!
Baca Juga: Kenapa Ya Mama Sulit Hamil Lagi?