Tumbuh kembang si kecil yang biasanya Mampaps pantau salah satunya berat badan. Namun terkadang Mama Papa ragu apakah si kecil terlalu kurus atau termasuk gemuk. Bila terlalu kurus, pasti Mama khawatir perkembangannya tidak maksimal. Sedangkan bila terlalu gemuk, akan menghambat aktivitasnya. Patokan si kecil sehat sebenarnya bukan dari tampak gemuk atau kurus, ya, Mams. Mama bisa memantaunya berdasarkan berat ideal si kecil.
Cara mudah mengetahui pertumbuhan si kecil usia satu tahun normal atau tidak adalah berat badan mencapai tiga kali berat lahir, panjang badan naik 50 persen dari panjang lahir, dan lingkar kepala naik sekitar 10 cm.
Setiap si kecil akan bertumbuh dengan kecepatan yang berbeda sehingga perlu pengukuran berkala untuk memastikan tidak ada kelainan.
Frekuensi pengukuran yang disarankan adalah setiap bulan sampai usia satu tahun, setiap 3 bulan sampai usia 3 tahun, setiap 6 bulan sampai usia 6 tahun, dan 1 tahun sekali pada tahun-tahun berikutnya.
Baca Juga: Perkembangan Bayi Tahun Pertama
Menentukan Berat Ideal Si Kecil
Acuan yang digunakan untuk tiap kelompok usia dapat berbeda. Saat ini Indonesia menggunakan kurva pertumbuhan milik Badan Kesehatan Dunia (WHO), biasanya dari usia 0-5 tahun dan kurva dari Center for Disease Control Prevention (CDC,2000) apabila usianya diatas 5 tahun.
Patokan yang umum digunakan di Indonesia adalah berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), meski ada juga indikator lain seperti tinggi badan menurut usia (TB/U), dan berat badan menurut usia (BB/U).
Indikator BB/TB menentukan status gizi si kecil dengan membandingkan berat dengan berat ideal menurut tinggi badannya, kemudian dapat diinterpretasikan sebagai obesitas, gizi lebih, gizi baik, gizi kurang, dan gizi buruk.
Indikator TB/U membandingkan tinggi badan si kecil dengan anak yang sama jenis kelamin seusianya. Interpretasinya adalah tinggi, normal, perawakan pendek, dan perawakan sangat pendek.
Indikator BB/U membandingkan berat badan seorang anak dengan anak seusianya. Hasilnya menjadi berat badan normal, berat badan kurang, dan berat badan berlebih.
Baca Juga: Mengapa Perkembangan Setiap Anak berbeda?
Kurva Pertumbuhan WHO
Mampaps, WHO mengeluarkan sebuah kurva pertumbuhan standar yang menggambarkan pertumbuhan si kecil mulai usia 0-59 bulan di lingkungan yang diyakini dapat mendukung pertumbuhan optimal si kecil.
Cara Menggunakan Grafik Pertumbuhan WHO:
- Tentukan umur, panjang badan (anak di bawah 2 tahun) atau tinggi badan (anak di atas 2 tahun), dan berat badan.
- Tentukan angka yang berada pada garis horisontal / mendatar pada kurva. Garis horisontal pada beberapa kurva pertumbuhan WHO menggambarkan umur dan panjang / tinggi badan.
- Tentukan angka yang berada pada garis vertikal/lurus pada kurva. Garis vertikal pada kurva pertumbuhan WHO menggambarkan panjang/berat badan, umur, dan IMT.
- Hubungkan angka pada garis horisontal dengan angka pada garis vertikal hingga mendapat titik temu (plotted point). Titik temu ini merupakan gambaran perkembangan anak berdasarkan kurva pertumbuhan WHO.
Kurva Pertumbuhan CDC
Pertumbuhan dengan grafik CDC (Center for Disease Control Prevention (CDC,2000) ditujukan untuk si kecil yang berusia 5 tahun ke atas.
Cara Menggunakan Grafik Pertumbuhan CDC:
- Tentukan tabel mana yang akan digunakan yaitu laki-laki atau perempuan.
- Cari usia yang sesuai dengan kasus (usia anak).
- ukur tinggi badan dalam centimeter (cm) dan berat badan anak.
- Tarik garis mendatar melalui tinggi sehingga menjulang grafik TB anak. (normal = 50% tile).
- Dari titik silang 50% tile tarik garis vertikal kebawah sehingga menyilang garis BB (kg) pada 50% tile dan ini adalah BB anak normal yang TB-nya pada 50% tile.
- Interpretasikan pada tabel CDC.
Memperkirakan Berat Ideal Si Kecil Secara Mandiri
Mampaps untuk mengetahui berat ideal si kecil kita memang lazimnya menggunakan kedua tabel diatas. Hanya saja Mampaps harus teliti cara menggunakanya mulai dari jenis kelamin si kecil, usia si kecil, dan pengukurannya mulai dari panjang badan/tinggi badan dan berat badan. Hal ini karena mempengaruh hasilnya saat Mampaps memplotnya dalam grafik.
Berikut adalah beberapa rumus untuk memperkirakan tinggi tubuh dan berat badan ideal si kecil secara mandiri:
Usia 3 hingga 12 bulan:
Berat badan anak (dalam kg) = (Usia dalam bulan + 9) : 2
Usia 1 hingga 6 tahun:
Berat badan ideal (dalam kg) = (Usia dalam tahun x 2) + 8
Usia 7 hingga 12 tahun:
berat badan idealnya (dalam kg) = (Usia dalam tahun) x 7 – 5) : 2
Memperkirakan Tinggi Ideal Si Kecil Secara Mandiri
Mampas bisa juga menggunakan rumus berikut untuk melihat tinggi ideal si kecil.
- Bayi baru lahir : sekitar 50 cm
- Bayi hingga 1 tahun : 1,5 x tinggi badan saat lahir
- 4 tahun : 2 x tinggi badan saat lahir
- 6 tahun : 1,5 x tinggi badan pada usia 1 tahun
- 13 tahun : 3 x tinggi badan saat lahir
- Untuk anak di atas 13 tahun dan orang dewasa: 3,5 x TB lahir (2 x tinggi badan saat usia 1 tahun)
Cara terbaik untuk memantau perkembangan si kecil adalah selalu melakukan pencatatan rutin di rumah agar Mama bisa memantau secara berkala perkembangannya.
So, Mampaps sudah tahukan? Mampaps bisa mandiri loh, setiap bulan Mampaps bisa mengukur sendiri “sudah ideal-kah” si kecil.