Mamapapa.id
  • Login / Sign Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Kehamilan
    • Program Hamil
    • Perkembangan Kehamilan
    • Melahirkan
  • Parenting
    • Parenting Story
    • Sex & Relationship
    • Berita
  • Bayi Dan Anak
    • Bayi
      • Newborn (0 – 6 Months)
      • 7-12 Months
    • Junior Kids (1-5thn)
    • Makanan Pendamping ASI (MPASI)
    • Nama-nama Bayi
    • Menyusui
    • Penyakit
    • Tumbuh Kembang
    • Perlengkapan Bayi
  • Tools
    • Kalkulator Masa Subur
    • Kalkulator Berat Badan Ideal Ibu Hamil
    • Kalkulator Kehamilan, Untuk Menghitung HPL (Hari Perkiraan Lahir)
    • Cek Arti Nama Bayi Online | Aplikasi Cari Arti Nama
    • Perkembangan Bayi
  • Review
    • Try and Review
    • Produk
    • Brand
    • Tempat
    • Review Buku
    • Review Film
  • Event
  • Video
  • Hubungi Kami
    • Tim Mama Papa
    • Iklan dan Kerjasama
    • Kontributor Penulis
  • Home
  • Kehamilan
    • Program Hamil
    • Perkembangan Kehamilan
    • Melahirkan
  • Parenting
    • Parenting Story
    • Sex & Relationship
    • Berita
  • Bayi Dan Anak
    • Bayi
      • Newborn (0 – 6 Months)
      • 7-12 Months
    • Junior Kids (1-5thn)
    • Makanan Pendamping ASI (MPASI)
    • Nama-nama Bayi
    • Menyusui
    • Penyakit
    • Tumbuh Kembang
    • Perlengkapan Bayi
  • Tools
    • Kalkulator Masa Subur
    • Kalkulator Berat Badan Ideal Ibu Hamil
    • Kalkulator Kehamilan, Untuk Menghitung HPL (Hari Perkiraan Lahir)
    • Cek Arti Nama Bayi Online | Aplikasi Cari Arti Nama
    • Perkembangan Bayi
  • Review
    • Try and Review
    • Produk
    • Brand
    • Tempat
    • Review Buku
    • Review Film
  • Event
  • Video
  • Hubungi Kami
    • Tim Mama Papa
    • Iklan dan Kerjasama
    • Kontributor Penulis
No Result
View All Result
Mamapapa.id
No Result
View All Result
Home Kehamilan

6 Metode KB tanpa Pil

Mengenal Kontrasepsi Non Hormonal

dr. Fitri Hidayati by dr. Fitri Hidayati
Juli 23, 2018
in Kehamilan, Kesehatan, Parenting, Persiapan Kehamilan
0
Ditinjau oleh:dr. Fitri Hidayati
Kontrasepsi Non Hormonal

Kontrasepsi Non Hormonal

Share on FacebookShare on WhatsappShare on line

Kontrasepsi digunakan dengan tujuan untuk menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan, atau untuk tidak berencana untuk mempunyai atau menambah si kecil lagi. Tetapi seringkali Mama enggan menggunakan kontrasepsi dengan alasan efek samping yang akan timbul, terutama menggunakan KB hormonal seperti pil atau suntik KB. Nah, kontrasepsi non hormonal ini bisa menjadi pilihan Mama. Karena efek samping yang timbul tersebut biasanya akibat kontrasepsi yang didalamnya mengandung hormonal.

KB non hormonal artinya tidak mengandung hormon estrogen maupun progesteron, Sehingga, penggunaannya tidak mempengaruhi kondisi hormonal dalam tubuh. Metode kontrasepsi non hormonal antara lain:

1. Metode Kalender

Metode alamiah yang paling sering digunakan adalah penggunaan sistem kalender atau pantang berkala. Caranya dengan menghindari hubungan seksual pada masa ovulasi, kira-kira 14 hari setelah hari pertama menstruasi.

Keuntungan:

  • Tidak membutuhkan biaya.
  • Meningkatkan keharmonisan Mampaps karena menghitungnya secara bersamaan.
  • Tidak ada pengaruh dengan hormon.

Kerugian:

  • Mampaps bisa terjadi kesalahan menghitung.
  • Membutuhkan pencatatan yang lama.
  • Tidak dapat digunakan untuk Mama yang siklus menstruasinya tidak teratur.

2. Metode Senggama Terputus

Senggama terputus dilakukan dengan mencabut Mr. P Papa dari Ms. V si Mama ketika sebelum terjadi klimaks ketika Mampaps berhubungan intim.

Keuntungan:

  • Kontrasepsi alami.
  • Mudah dilakukan jika tidak mempunyai pilihan kontrasepsi lain.
  • Tidak membutuhkan biaya.

Kerugian:

  • Untuk beberapa orang metode ini sulit, karena membutuhkan kontrol diri.
  • Masih beresiko untuk Mama hamil.
  • Tidak melindungi dari penyakit menular seksual (PMS).

Baca Juga: Berhubungan Intim Setelah Melahirkan? Yuk, Lakukan Dengan Cara Ini

3. Kondom

Fungsi kondom sebagai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan juga menghindari penularan penyakit kelamin pada saat melakukan hubungan suami istri. Kondom biasanya dibuat dari bahan karet lateks dan dipakaikan pada alat kelamin Papa sebelum melakukan hubungan suami istri.

Keuntungan:

  • Efektif bila digunakan dengan benar.
  • Mudah didapat serta tersedia berbagai ukuran, gaya dan warna.
  • Tidak permanen dapat dilepas setelah berhubungan.
  • Mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual.

Kerugian:

  • Kondom dapat robek atau terlepas saat digunakan.
  • Dapat menyebabkan alergi pada mereka yang alergi terhadap lateks.
  • Beberapa pasangan mengeluhkan kondom mengganggu ketika berhubungan.

4. Spermisida

Spermisida itu sendiri adalah alat kontrasepsi berupa cairan kimia yang dapat mencegah kehamilan. Cara kerja spermisida adalah membunuh sperma sebelum bisa berenang masuk mencapai dalam rahim.

Alat kontrasepsi spermisida bisa berupa foam aerosol, krim, vagina suposituria, jeli, sponge (busa) yang dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual.

Keuntungan:

  • Mudah didapat dan terjangkau.
  • Tidak memiliki efek jangka panjang.

Kerugian:

  • Kurang efektif, karena penggunaanya membutuhkan alat lain seperti kondom, dll.
  • Membutuhkan waktu.
  • Tidak melindungi dari penyakit menular seksual (PMS).

5. Diafragma

Diafragma adalah cakram berbentuk kubah dari karet yang dangkal, dengan bagian badannya yang fleksibel sehingga dapat ditempatkan dengan baik di dalam vagina yang kemudian mampu menutupi leher rahim dan mencegah setiap sperma mencapai rahim.

Keuntungan:

  • Mudah didapat dan terjangkau.
  • Relatif mudah untuk menyisipkan dan melepasnya.

Kerugian:

  • Harus menunggu 6 jam untuk melepaskannya setelah melakukan hubungan seksual.
  • Bisa menyebabkan iritasi.
  • Jika Mama lupa melepaskannya bisa menyebabkan infeksi.

6. IUD

Alat ini adalah perangkat plastik kecil berbentuk “T” yang dimasukkan ke dalam rahim wanita oleh perawat atau dokter yang terlatih.

Beberapa jenis IUD hanya berbentuk plastik, beberapa jenis lainnya dibungkus dengan tembaga. Ada IUD yang mengandung hormon ada juga yang tidak.

Keuntungan:

  • Sangat efektif.
  • Hanya perlu dipasang setiap 5-10 tahun sekali.
  • Tidak ada pengaruh terhadap ASI.

Kerugian:

  • Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak, terutama pada bulan-bulan pertama pemakaian.
  • Mengalami sedikit ketidak-nyamanan setelah IUD dipasang.
  • IUD dapat keluar sendiri pada waktu mengedan, khususnya pada bulan-bulan pertama pemakaian, jadi sangat penting memeriksakan talinya.
  • Hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis.
  • Tidak dianjurkan untuk digunakan oleh Mama yang mengidap Penyakit Menular Seksual (PMS).

So, jika Mampaps berencana untuk melakukan kontrasepsi non hormonal, jangan lupa dibutuhkan kerjasama baik dari Mama dan juga Papa loh..

Baca Juga:
Apa itu KB Steril?
KB Spiral Berbahaya atau Tidak?6 Metode KB tanpa Pil
Cegah Kehamilan Tanpa Alat KB
Apa Ya Pil KB Yang Bagus Buat Mama?

Tags: alat kbdiagfragmaFeaturedIUDjenis kontrasepsikbkondomkontrasepsikontrasepsi non hormonalmacam-macam kontrasepsimetode kalendermetode senggama terputusspermisida
Previous Post

Si Kecil Masuk TK tapi Masih Sering Buang Air di Celana?

Next Post

5 Rekomendasi Taman Bacaan Anak Di Jakarta

dr. Fitri Hidayati

dr. Fitri Hidayati

Lulusan S1 Fakultasi Kedokteran Universita Sriwijaya. Saat ini dokter Fitri sedang berencana untuk melanjutkan ke tahapan residensi/spesialis.

Related Posts

bayi terlilit tali pusar
Kehamilan

Seberapa Bahaya Bila Bayi Terlilit Tali Pusar? Cek Tanda dan Pencegahannya

Februari 21, 2025
Ma, Ternyata Sariawan Ganggu Tumbuh Kembang Anak Lho!
BAYI DAN ANAK

Ma, Ternyata Sariawan Ganggu Tumbuh Kembang Anak Lho!

Februari 21, 2025
Perlukah Vitamin untuk Ibu Hamil? Pahami Ini Dulu!
Kehamilan

Perlukah Vitamin untuk Ibu Hamil? Pahami Ini Dulu!

Februari 20, 2025
Hati-Hati! Ini Makanan Ibu Menyusui yang Wajib Dihindari
Menyusui

Hati-Hati! Ini Makanan Ibu Menyusui yang Wajib Dihindari

Februari 19, 2025
Bosan dalam Rumah Tangga? Jangan Selingkuh, Lakukan Hal ini!
Parents' Story

Bosan dalam Rumah Tangga? Jangan Selingkuh, Lakukan Hal ini!

Februari 14, 2025
Perbedaan Program Hamil Bayi Tabung dan Inseminasi
Kehamilan

Perbedaan Program Hamil Bayi Tabung dan Inseminasi

Januari 13, 2025
Next Post
5 Rekomendasi Taman Bacaan Anak Di Jakarta

5 Rekomendasi Taman Bacaan Anak Di Jakarta

Subscribe channel youtube kita!

DMCA.com Protection Status

Tools

  • Cek Arti Nama Bayi Online
  • Kalkulator Masa Subur
  • Kalkulator Kehamilan
  • Perkembangan Bayi
  • Hitung Berat Kehamilan

Kehamilan

  • Program Hamil
  • Perkembangan Kehamilan
  • Melahirkan

Bayi dan Anak

  • MPASI
  • Nama - Nama Bayi
  • Penyakit Bayi

Follow us

Email: hello@mamapapa.id

  • About
  • Join As Contributor
  • Privacy
  • Desclaimer
  • Cyber Policy Guidance
  • Redaksi
  • Event Mamapapa.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Mamapapa.id
SEARCH
  • Login / Sign Up
  • Home
  • Kehamilan
    • Program Hamil
    • Perkembangan Kehamilan
    • Melahirkan
  • Parenting
    • Parenting Story
    • Sex & Relationship
    • Berita
  • Bayi Dan Anak
    • Bayi
      • Newborn (0 – 6 Months)
      • 7-12 Months
    • Junior Kids (1-5thn)
    • Makanan Pendamping ASI (MPASI)
    • Nama-nama Bayi
    • Menyusui
    • Penyakit
    • Tumbuh Kembang
    • Perlengkapan Bayi
  • Tools
    • Kalkulator Masa Subur
    • Kalkulator Berat Badan Ideal Ibu Hamil
    • Kalkulator Kehamilan, Untuk Menghitung HPL (Hari Perkiraan Lahir)
    • Cek Arti Nama Bayi Online | Aplikasi Cari Arti Nama
    • Perkembangan Bayi
  • Review
    • Try and Review
    • Produk
    • Brand
    • Tempat
    • Review Buku
    • Review Film
  • Event
  • Video
  • Hubungi Kami
    • Tim Mama Papa
    • Iklan dan Kerjasama
    • Kontributor Penulis
  • Community
  • Sharing
  • Follow us

Copyright © 2018, Mamapapa.id