Mampaps tak asing lagi bukan mendengar kata-kata kontrasepsi atau lebih sering dikenal sebagai KB? Mungkin Mama yang baru akan menggunakan KB masih bingung apakah akan menggunakan alat KB atau meminum pil? Kontrasepsi dengan menggunakan metode pengendalian hormon atau sering disebut kontrasepsi hormonal, tidak hanya berupa pil loh, Mam.
Kontrasepsi hormonal umumnya mengandung kombinasi dari progestin & estrogen, atau progesteron saja. Dalam memilih kontrasepsi, Mampaps diharapkan tahu tujuan Mampaps memilihnya, cara pemakaian serta manfaat sampai kerugiannya.
Baca Juga: Bagaimana Memilih Kontrasepsi (KB)?
Kontrasepsi hormonal secara umum memiliki efek samping seperti sakit kepala, mual, timbul jerawat, nafsu makan yang meningkat, payudara terasa nyeri, pada awal pemakaian sering juga timbul gangguan menstruasi. Perlu diperhatikan juga untuk Mama menyusui, ada beberapa metode kontrasepsi hormonal yang tidak disarankan untuk Mama menyusui.
Berikut Jenis Kontrasepsi Hormonal Antara lain:
1. Pil Kombinasi
Pil kombinasi mengandung hormon estrogen dan progesteron yang bekerja dengan mencegah terjadinya ovulasi (keluarnya sel telur dari tempatnya untuk dibuahi), menebalkan cairan lendir di mulut rahim sehingga mencegah sperma masuk ke dalam rahim.
Keuntungan:
- Sangat efektif bila diminum setiap hari.
- Aman untuk hampir semua wanita.
- Dapat digunakan wanita berbagai golongan umur, baik yang sudah maupun yang belum mempunyai si kecil.
- Membuat siklus menstruasi menjadi teratur.
- Dapat mencegah penyakit kanker tertentu, kurang darah (akibat kekurangan zat besi), nyeri pada waktu haid dan beberapa kesehatan lainnya.
Kerugian:
- Bila berhenti minum pil dapat terjadi kehamilan.
- Mengganggu produksi ASI, sehingga kurang cocok untuk Mama yang masih menyusui.
- Pada bulan-bulan pertama pemakaian mungkin dapat menimbulkan efek samping, seperti mual, perdarahan atau flek diantara masa haid, kenaikan berat badan, sakit kepala.
- Namun Mampaps, semua gejala tersebut tidak berbahaya.
2. Mini Pil / Pil Progestin
Mini pil hanya mengandung hormon progesterone saja. Bekerja dengan menebalkan lendir mulut rahim sehingga mencegah sperma masuk ke dalam rahim.
Keuntungan:
- Pilihan yang baik untuk Mama yang sedang menyusui dan ingin menggunakan pil, mulai diminum pada minggu ke-6 setelah melahirkan.
- Sangat efektif diminum selama masa menyusui karena tidak mempengaruhi produksi ASI.
Kerugian:
- Jika digunakan pada masa menyusui, biasanya terjadi perubahan pola haid terutama timbul flek-flek diantara masa menstruasi.
3. Suntik KB
Suntik KB terdiri dari suntik 1 bulan (bulanan), dan suntik 3 bulan. suntik KB bulanan mengandung estrogen dan progesteron, sehingga Mama akan tetap mentruasi.
Sedangkan KB 3 bulan, hanya mengandung progesteron, sehingga Mama akan merasakan berhenti menstruasi selama memakai KB tersebut.
Keuntungan:
- Sangat efektif untuk mencegah kehamilan bila disuntik setiap 1 bulan atau 3 bulan.
- Dapat digunakan Mama dengan berbagai golongan umur, baik yang sudah ataupun untuk Mama yang belum mempunyai si kecil.
- Aman digunakan pada masa menyusui, setelah 6 minggu sehabis melahirkan.
- Membantu mencegah kanker rahim, mencegah kehamilan di luar rahim.
Kerugian:
- Gangguan perdarahan bisa terjadi, seperti flek-flek, perdarahan ringan diantara 2 masa menstruasi.
- Kenaikan berat badan dan dapat juga disertai sakit kepala ringan.
- Bila berhenti memakai kontrasepsi tersebut, kehamilan dapat terjadi.
4. Susuk KB (Implan)
Susuk KB atau dalam medis dikenal sebagai KB implan adalah tabung plastik kecil dan fleksibel seukuran korek api, yang berisi hormon untuk mencegah kehamilan.
Tabung ini (yang sering disebut susuk) akan dimasukkan (atau diimplan) ke dalam kulit lengan atas. Tersedia 3 macam terdiri dari 1 batang, 2 batang, dan 6 batang.
KB ini mengandung hormon progestin untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan menebalkan lendir di sekitar leher rahim (serviks).
Keuntungan:
- Sangat efektif untuk masa 3 tahun (untuk jenis 1 batang dan 2 batang) dan 5 tahun (untuk jenis 6 batang).
- Dapat diangkat setiap waktu.
- Aman digunakan untuk Mama yang masih menyusui si kecil, dipasang setelah 6 minggu sehabis Mama melahirkan.
- Membantu mencegah anemia dan kehamilan di luar kandungan.
Kerugian:
- Segera setelah susuk diangkat, Mama dapat langsung hamil.
- Perubahan pola haid namun masih dalam batas normal, perdarahan ringan, flek-flek atau tidak haid, dapat juga timbul sakit kepala ringan.
Inilah Mampaps beberapa metode-metode kontrasepsi yang mengandung hormon. Kerugian atau efek samping yang akan timbul tidak sama antara satu Mama dengan Mama yang lainnya.
Untuk memilih metode apa yang tepat untuk Mampaps dirumah, Mampaps dapat berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga:
Apa itu KB Steril?
6 Metode KB tanpa Pil
Cegah Kehamilan Tanpa Alat KB
Bagaimana Memilih Kontrasepsi (KB)?