Usia bayi mulai belajar berjalan, merupakan momen yang paling dinanti-nanti bagi para orang tua. Bersiap-siaplah untuk menerima fase ini, karena si kecil akan lebih bergerak lebih aktif. Pada usia sekitar 28 minggu, kekuatan dan koordinasi gerak otot-otot pada tubuh bayi akan semakin kuat dan terkoordinasi.
Bila dibantu, ia sudah mulai kuat berdiri. Tetapi ketika tidak disangga, ia masih akan jatuh duduk kembali. Diperlukan bantuan ringan untuk melatihnya bisa berdiri sendiri.
Pada tahapan awal bayi belajar berjalan, sebagian bayi menyukai gerakan melompat-lompat atau menggoyang-goyangkan kakinya bila diberdirikan di pangguan dan dipegang dibawah ketiaknya. Biarkan ia dengan bebas menggerakkan kakinya untuk melatih kekuatan otot kakinya. Pada usia minggu ke 32 atau usia bulan ke-8.
Baca Juga : Mulut Bayi Sudah Bisa Membuka Lebar? Nah Itu Tanda Bayi Siap Diberikan MPASI!
Tungkai kaki bayi akan lebih kuat menyangga tubuhnya. Pada usia ini, umumnya bayi sudah mulai bisa berdiri sendiri, tetapi harus diawasi terus dan diberi bantuan dengan disangga tubuhnya, agar ketika ia kembali jatuh terduduk tidak dalam posisi kaki yang keliru.
Bayi pada usia ini sudah bisa duduk dengan tegak, sehingga ketika ia terjatuh dari upayanya berdiri, ia akan terjatuh dalam posisi duduk.
Saat usia bayi belajar berjalan menginjak minggu ke 44 atau usia 10 bulan, gerakan koordinasi otot-otot tubuh bayi sudah semakin mantap. Ia sudah bisa diajak bermain dan berkomunikasi dengan contoh-contoh gerakan. Ia juga sudah bisa menggenggam dan memegang barang-barang di sekitarnya.
Bayi terus berupaya untuk bisa berdiri, meski tetap belum bisa. Pada usia 11 bulan, bayi pun menjadi semakin aktif.
Bila dibantu dengan dipapah melalui kedua tangannya, ia akan bergerak-gerak seakan-akan sudah ingin berjalan, meski sebenarnya ia baru bisa menyeret-nyeret kakinya. Bila ia berpegangan pada boks bayi atau tepian meja, ia sudah dapat mempertahankan posisi berdirinya, bahkan sudah bisa merambat pelan-pelan ke arah samping.
Baca Juga : Golden Moment Si Kecil, Jangan Sampai Terlewat Meski Mama Berkarir!
Nah, jika si buah hati sudah bisa berjalan dengan lancar dan Mama ingin mengajaknya jalan-jalan, biarkan ia berjalan sendiri untuk melatih keseimbangan dan kemandiriannya. Mama bisa memakaikan perlengkapan bayi berjalan.
Ketahui setiap tahapan bayi berjalan yang dilalui si buah hati dan jangan paksakan bayi untuk bisa berjalan lebih cepat karena setiap bayi mempunyai jadwalnya sendiri.
Bagaimana Jika Si Kecil Belum Bisa Berjalan Tetapi Bayi Seumuran Lainnya Sudah Bisa Berjalan?
Penting untuk diingat, bayi berjalan usia berapa tergantung kepada kemampuan atau kesiapan si kecil sendiri. Perkembangan bayi yang telat dalam berjalan tidak ada hubungannya dengan kecerdasan mereka. Hal ini ditegaskan oleh dr. Riyadi, Sp.A.,M.Kes dan inilah mitos lain yang perlu diluruskan, bahwa bayi harus merangkak sebelum mereka berjalan.
Beberapa bayi langsung akan bangun dan berjalan, lalu cukup baik melewatkan fase merangkak. Namun, perlu diingat untuk tidak menggunakan baby walker dalam membantu mempercepat perkembangan bayi berjalan. Karena setiap tahunnya di Amerika dan Kanada, ribuan anak-anak berakhir di rumah sakit karena cedera akibat dipakaikan alat ini oleh orang tuanya.
Ketika di dalam ruangan, yang terbaik adalah membiarkan si kecil berjalan tanpa alas kaki. Namun, jika ia berada di outdoor, tentunya bayi akan membutuhkan sepasang sepatu. Bayi berjalan usia berapa tidak bisa dipastikan, cobalah untuk bersabar. Setiap anak memiliki kerangka waktu sendiri dalam perkembangan bayi.
Baca Juga : Waspada! Kenali 5 Jenis Penyakit Bayi Baru Lahir Ini!
Bayi yang lahir prematur atau yang lebih berat juga dapat memakan waktu lebih lama untuk berjalan. Dan, seperti yang disebutkan sebelumnya, beberapa anak hanya tidak tertarik untuk mendapatkan bergerak secepat orang lain. Namun, jika Mama khawatir mengenai si kecil yang belum bisa berjalan, konsultasikan dengan dokter mengenai perkembangan sang bayi.