Saat memutuskan untuk memberikan susu formula untuk bayi, tentunya Mama harus lebih teliti dalam memilih susu formula yang tepat. Pada hakikatnya tentunya kita ingin memberikan asupan terbaik ya Mams, yaitu ASI.
Tapi, jika ASI kita tidak keluar atau ada beberapa masalah medis yang mengharuskan Mama untuk tidak memberikan ASI pada bayi, maka susu formula tentunya menjadi pilihan.
Nah, sebelum Mams membeli susu formula untuk bayi, alangkah lebih baiknya memilih susu formula yang tepat, simak yuk hal yang perlu diperhatikan saat memilih susu fomula berikut ini.
Memilih susu formula untuk bayi
Saat si kecil pertama kali minum susu formula, tentunya Mama bingung memilih mana yang sesuai. Semua produk yang ditampilkan di iklan tentunya menawarkan kelebihan masing-masing ya, Mams. Beberapa hal dibawah ini bisa menjadi pertimbangan Mama untuk menentukan sufor yang cocok untuk si kecil.
Perhatikan Kandungan Isinya
Pada dasarnya kandungan dalam sufor tentunya terdiri dari kumpulan nutrisi utama, yaitu protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Tapi, hal yang yang membedakan tergantung pada jenis proten yang digunakan. Misalnya, ada produk A memakai susu protein jenis whey, lalu produk B memakai protein jenis casein, sementara produk C menggabungkan keduanya.
Mama Papa Harus Tahu
Dalam memilih susu formula komposisi whey harus lebih tinggi daripada casein. Biasanya rasio antara whey dan casein sekitar 60:40. Nah, perbandingan tersebut setara dengan kandungan protein pada ASI.
Bagi bayi baru lahir susu formula dengan kandungan jenis whey lebih direkomendasikan karena lebih mudah dicerna. Namun Mama bisa juga memakai produk yang menggabungkan keduanya. Beberapa merk susu formula yang menganduy whey diantaranya adalah Nutramigen LGG dan Enfamil A+.
Pilih Susu Sesuai Usia Si Kecil
Hal yang perlu kita perhatikan, pastikan kita membeli susu formula sesuai dengan usia bayi dan tentunya pada kemasan susu tertulis bahwa produk tersebut cocok untuk dikonsumsi bayi baru lahir. Sebaiknya Mama memilih produk susu formula yang berasal dari susu sapi untuk bayi baru lahir dan masih di bawah usia satu tahun.
Perhatikan Riwayat Alergi
Bila mama atau papa memiliki riwayat alergi, Mampaps harus lebih jeli terhadap kemungkinan alergi si kecil terhadap susu. Gejala alergi biasanya ditandai dengan diare, sering rewel dan menangis, muncul ruam merah di badan setelah minum susu. Bila Mampaps mencurigai tanda alergi, konsultasikan ke dokter terkait susu formula yang cocok.
Biasanya Mampaps langsung berasumsi untuk mengganti susu sapi dengan susu kedelai. Hal ini tidak disarankan tanpa rekomendasi dokter. Karena umumnya bayi yang alergi pada susu sapi juga bisa alergi pada susu kedelai.
Para pakar kesehatan tidak merekomendasikan susu kedelai untuk bayi di bawah umur 6 bulan. Susu kedelai juga memiliki kandungan glukosa, yaitu gula yang dapat merusak gigi si kecil.
Pastikan Kualitas dan Keamanannya
Harga produk bukanlah jaminan produk lebih baik ya, Mams. Prioritaskan memilih sufor yang sesuai kebutuhan si kecil. Rekomendasi dari saudara atau teman mungkin bisa jadi masukan dalam memilih produk tapi bukan berarti akan cocok buat si kecil.
Jangan lupa untuk memilih produk yang sudah memiliki sertifikasi dari BPOM. Selain itu, produk yang aman biasanya harus sudah mengikuti standar dari GMP (Good Manufacturing Product) dan US FDA (United States Food and Drug Administration)
Baca Juga: Susu Formula Untuk Bayi Yang Baru Lahir? Boleh Nggak Sih?
Ketahui alergi susu formula pada bayi
Kadang kala ada bayi yang alergi dengan susu formula. Meskipun gejala alergi pada tiap bayi berbeda, tapi biasanya ada beberapa hal umum yang bisa menjadi indikator adanya alergi susu formula. Berikut ini beberapa ciri ciri bayi tidak cocok susu formula atau alergi :
- Bayi melepehkan susu formula atau muntah
- Perut kembung dan gelisah sesudah minum susu
- Sesak nafas yang bukan disebabkan oleh flu atau sinusitis
- Kulit gatal dan memerah
- Perubahan dalam BAB (seringkali reaksi alergi pada bayi tidak langsung terjadi)
- Berat badan naik atau turun secara drastis
Baca Juga: Bayi Alergi Susu Sapi? Ini Dia Kiat Ala dr. Risha Meilinda Marpaung
Jenis susu yang tidak boleh diberikan pada bayi
Perlu kita ketahui, bahwa anak di rentang kurang dari 8 bulan tidak boleh minum susu sapi segar dikarenakan kandungan natrium, protein dan elektrolitnya sangat tinggi sekali. Sehingga jika dipaksa bekerja keras bisa rusak, mengingat organ ginjal bayi di usia ini belum berfungsi sempurna. Kecuali susu sapi cair (pasteurisasi dan UHT) bisa memenuhi kebutuhan susu anak usia di atas 1 tahun, tapi tetap perlu diperhatikan cocok atau tidaknya ya Mams.
Usahakan agar memilih susu formula yang mengandung nukleotida. Beberapa pakar kesehatan mengatakan bahwa :
ASI memiliki konsentrasi nukleotida yang lebih tinggi daripada susu sapi yang merupakan sumber sebagian besar formula bayi. Karena komposisi ASI dianggap sebagai ‘standar emas’, semakin banyak formula bayi yang dilengkapi dengan nukleotida.
Jangan Lupa Cek Hal ini Saat Membeli Susu Formula untuk Bayi
Tentunya semua makanan dan minuman yang dibeli dari toko harus kita cek ya, Mams. Terutama sekali untuk konsumsi si kecil dimana ia belum bisa memberi tahu Mampaps bila ada yang tidak cocok. Khususnya untuk susu formula, Mama harus pastikan hal berikut sebelum membeli:
- Pastikan sesuai usia si kecil. Biasanya dalam kemasan tercantum apakah untuk newborn, anak atau dewasa
- Lihat tanggal kadaluwarsa. Sebisa mungkin belilah produk dengan tanggal kadaluwarsa masih lama. Meskipun si kecil pasti menghabiskannya sebelum tanggal kadaluwarsa, produk yang baru diproduksi tentunya lebih baik daripada produk yang diproduksi lebih lama. Hati-hati bila melihat produk susu didiskon besar-besaran, pastikan tanggal kadaluwarsanya terlebih dahulu.
- Kondisi fisik kemasan. Pilihlah susu dengan kemasan baik (tidak penyok, tidak robek) serta tersimpan di rak penyimpanan toko yang tidak terpapar sinar matahari secara langsung.
- Ukuran kemasan. Susu formula yang sudah dibuka, sebaiknya dikonsumsi dalam waktu maksimal 1 bulan dalam wadah tertutup. Belilah kemasan ukuran kecil apabila si kecil tidak minum susu terlalu banyak. Meski harganya menjadi lebih mahal daripada membeli kemasan besar sekaligus.
Nah, sudah tidak bingung lagi kan Mams untuk memilih susu formula untuk si kecil? Bila Mama tidak yakin, Mama bisa konsultasi dengan dokter. Lanjutkan penggunaan susu formula hingga bayi berusia satu tahun. Jika nanti Mama merasa bayi tidak menyukainya, maka bisa mengganti dengan rasa ataupun merek susu formula yang bayi lebih disukainya.
Baca Juga: Mama Harus Tahu! 5 Aturan Penting Dalam Memberikan Susu Formula Untuk Bayi