Memiliki buah hati adalah kebahagiaan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Bahkan Mampaps sudah menyayanginya sebelum si kecil terlahir ke dunia.
Perkembangan si kecil selama kehamilan Mama adalah hal yang membahagiakan, apalagi jika si kecil mulai melakukan gerakan kecil hingga tendangan yang membuat kita takjub.
Memantau dan Mengetahui Gerakan Janin yang Perlu Diwaspadai!
Nah, beberapa dari Mama terutama new mom tentunya bertanya-tanya kenapa kita perlu memantau gerakan janin? Simak penjelasannya yuk, Mams.
Kenapa harus memantau gerakan janin?
Perlu kita ketahui, bahwa memantau gerakan janin dalam kandungan sangat penting untuk bisa mendeteksi apabila ada ketidaknormalan terjadi pada bayi di dalam kandungan Mama.
Memantau gerakan si kecil juga bisa membuat Mama merasakan ikatan batin dengannya meski masih berada dalam kandungan.
Kapan bisa merasakan gerakan janin?
Pada saat usia kehamilan memasuki empat bulan atau 16 minggu, Mama akan mulai merasakan gerakan janin meskipun perlahan. Perkembangan ini merupakan tanda tumbuh kembang awal janin dalam kandungan sudah berjalan dengan baik. Nah, mama juga akan merasakan gerakan beragam dan semakin kuat, tentunya seiring dengan kandungan yang semakin membesar.
Seperti apa gerakan janin sesuai usia kehamilan?
-
Gerakan janin minggu ke 16 hingga 20
Pada minggu ini Mama akan mulai merasakan gerakan awal janin seperti tendangan atau tonjokan kecil. Fase awal yang membuat Mampaps takjub ini biasa disebut dengan fase quickening.
-
Gerakan janin minggu ke 21 hingga 24
Perkembangan pada bulan selanjutnya yaitu pada minggu ke 21 hingga 24, aktivitas dan gerakan janin tentunya semakin meningkat. Di minggu ini Mampaps akan semakin takjub karena si kecil dalam perut akan menjadi lebih banyak menendang bahkan melakukan gerakan akrobatik seperti gerakan jungkir balik yang bahkan bisa membuat Mams kaget. Bayi bisa bergerak bebas dengan leluasa karena pada usia kandungan ini air ketuban masih cukup banyak.
-
Gerakan janin minggu ke 25 hingga 28
Si kecil akan mulai mengalami cegukan di dalam kandungan lho Mams di minggu ke 25 hingga 28 ini. Mama akan merasakan bagaimana kandungan bergerak dengan irama tersentak-sentak. Di usia kehamilan ini juga si kecil bisa mendengar suara samar dan mulai mampu memberikan respon dari beragam suara dari luar yang ia dengar. Lucunya, si kecil bahkan bisa terkejut jika mendengar suara keras, menggemaskan ya Mams!
-
Gerakan janin minggu ke 29 hingga 31
Perkembangan gerakan janin pada minggu ini semakin kuat, teratur, dan terkendali. Gerakan keras yang dilakukan si kecil, bisa membuat Mams merasakan rahim yang terkontrasi dengan tiba-tiba.
-
Gerakan janin minggu ke 31 hingga 35
Semakin besar maka semakin kuat juga gerakan janin yang akan Mama rasakan, si kecil akan bergerak menjadi lebih sering dengan gerakan beragam, apalagi memasuki usia kehamilan sembilan bulan.
-
Gerakan janin minggu ke 36 hingga 40
Di minggu ini ia mulai kesulitan bergerak, apalagi dengan gerakan besar seperti berputar. Tapi, Ia akan melakukan gerakan cepat saat mencari jempolnya yang terlepas dalam hisapannya. Menjelang persalinan biasanya gerakan si kecil akan mulai berkurang.
Baca Juga: Perkembangan Janin dalam Kandungan
Gerakan janin yang normal berapa kali dalam sehari?
Menurut The American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), ibu hamil yang telah memasuki minggu ke-28 dianjurkan memantau gerakan janin secara rutin. Pada usia ini Mama setidaknya merasakan 10 gerakan janin berupa tendangan, desiran, atau gerakan berputar. Normalnya, Mams diharapkan bisa merasakan minimal 10 gerakan janin dalam waktu dua jam. Mama bisa memulai memantau gerakan janin dari jam 09.00 hingga 21.00. Nah, jika gerakan janin Mams sudah sesuai dengan jumlah gerakan normal berarti itu sudah cukup.
Apa saja yang mempengaruhi pergerakan janin?
Gerakan janin normal minimal 10 gerakan, tapi hal tersebut juga tidak sepenuhnya menjadi acuan karena ada hal yang mempengaruhi gerakan janin dari Mama. Pada Mams yang memiliki bobot badan berlebih, jumlah gerakan janin yang dirasakan akan berbeda dengan Mama dengan bobot yang kurus.
Biasanya, lemak yang melapisi perut membuat Mama kurang sensitif dengan getaran dari gerakan janin. Bisa dikatakan pada Mama dengan berat badan berlebih, gerakan janin baru akan terasa di minggu ke-20. Tidak hanya bobot badan Mama saja yang menyebabkan gerak janin sulit atau lambat terdeteksi, air ketuban juga bisa mempengaruhi gerakan janin. Mama yang memiliki jumlah air ketuban berlebih akan merasakan gerakan janin relatif tak terasa.
Baca Juga: Waspada Kelebihan Berat Badan saat Hamil
Kapan gerakan janin perlu diwaspadai?
Jika janin bergerak kurang dari 10 kali gerakan, hal tersebut menandakan janin Mama kurang sehat. Begitu juga jika janin sudah memasuki usia antara 16 hingga 20 minggu tidak menunjukkan pergerakan sama sekali, maka Mama perlu memeriksakannya ke dokter.
Apa yang harus Mama lakukan bila gerakan Janin Berhenti?
Jangan panik dulu ya, Mams. Bisa saja sebenarnya si kecil bergerak namun Mama tidak menyadarinya.
Bila Mama merasakan si kecil lebih banyak diam atau terasa tidak bergerak, Mama bisa mencoba beberapa hal berikut:
- Hentikan aktivitas Mama agar bisa lebih merasakan gerakan si kecil. Mama juga bisa mencoba berbagai posisi tubuh untuk melihat apakah janin Mama melakukan gerakan. Misalnya Mama bisa mencoba berbaring atau duduk
- Cobalah minum air dingin. Biasanya perubahan suhu yang mendadak bisa membuat ‘kejutan’ pada si kecil
- Ajak si kecil berbicara sambil mengelus perut Mama
Namun apabila Mama merasakan tubuh Mama berbeda dari biasanya, si kecil terasa ada yang tidak beres, cepat periksakan ke dokter ya, Mams.
Apa penyebab gerakan janin berhenti?
- Posisi janin berada mendekati tulang belakang Mama
- Janin tidur (biasanya janin tidur 20-40 menit atau lebih, tapi tidak lebih dari 90 menit)
- Mama stres atau masalah nutrisi
- Pertumbuhan yang lambat pada janin
- Hipoksia (kekurangan oksigen)
- Abrupsio plasenta (plasenta terpisah dari dinding rahim)
- Janin meninggal dalam kandungan
Nah, pantau terus pergerakan si kecil dalam kandungan ya Mams agar kita mengetahui perkembangan dan kesehatannya, jangan lupa untuk rutin kontrol dengan dokter ataupun bidan.
Baca Juga: 7 Pemeriksaan USG Kehamilan dan Manfaatnya