Kabar bahagia datang dari pasangan Rachel Maryam dan Edwin Aprihandono mengenai kelahiran anak kedua. Bayi laki-laki yang diberi nama Muhammad Eijaz Mata Air tersebut lahir pada tanggal 2 Oktober 2020 pukul 2.43 WIB dengan berat 3,78 kilogram dan tinggi 50 cm. Namun, kabar ini diiringi dengan kesedihan karena beredar kabar bahwa Rachel mengalami koma setelah melahirkan di usia 40 tahun. Hal ini disebabkan adanya pendarahan hebat yang dialami Rachel Maryam setelah melahirkan melalui operasi caesar. Seperti apa kisah selengkapnya? Yuk simak mengenai persalinan anak kedua dari Rachel Maryam berikut ini.
Risiko Melahirkan di Usia 40 Tahun
Kejadian yang dialami oleh Rachel Maryam ini juga disebabkan oleh kehamilan yang terjadi di usia 40 tahun. Di usianya yang lebih dari 40 tahun, Mams cenderung lebih rentan mengalami masalah serta gangguan di masa kehamilan hingga persalinan. Kondisi ini diakibatkan oleh tingkat kesuburan serta vitalitas tubuh Mams yang mulai menurun. Selain itu, rongga panggul dan otot-otot sekitarnya pun sudah tidak sekuat saat masih muda. Bahkan jika Mams memiliki riwayat hipertensi gestasional, hal tersebut dapat menghambat tumbuh kembang janin sebab suplai darah ke plasenta menjadi berkurang.
Komplikasi dan Masalah yang Akan Dialami
Keadaan Mams yang tidak lagi muda semakin meningkatkan kemungkinan adanya komplikasi serta masalah yang akan dialami ketika Mams melahirkan di usia 40 tahun bahkan lebih. Berikut kkomplikasi dan masalah yang akan dialami jika seseorang melahirkan di usia 40 tahun bahkan lebih.
- Mengkatkan risiko bayi lahir dengan kondisi berat badan lahir rendah (BBLR)
- Kemungkinan besar lahir melalui proses caesar (hal tersebut karena elastisitas otot panggul sudah mulai lemah serta berisiko untuk tetap melakukan persalinan pervaginam)
- Lahir dengan prematur (bayi lahir lebih awal dari masa persalinan yang seharusnya)
- Rentan mengalami keguguran ketika usia kehamilan belum mencapai 4 bulan
- Adanya masalah kesehatan pada Mama, seperti misalnya dabetes, darah tinggi, plasenta previa, hingga preeklamasia
- Bayi memiliki risiko alami down syndrome (sebab kromoson serta sel telur sudah menurun kualitasnya, hal ini juga bisa menyebabkan ba mengalami cacat fisik)
- Meningkatkan risiko placental abruption (kondisi ketika plasenta keluar dari dinding rahim)
Kekurangan dan Kelebihan Melahirkan di Usia 40 Tahun
Meskipun banyak risiko, namun tidak semua persalinan di usia Mams yang mencapai 40 tahun tersebut masih ada kemungkinan untuk tetap sehat dan baik-baik saja. Tentu saja ada kekurangan dan kelebihan untuk memutuskan hamil kembali di usia 40 tahun. Berikut kekurangan dan kelebihan melahirkan di usia 40 tahun.
Kekurangan
- Memiliki banyak risiko terhadap ibu hamil dan janin (seperti yang telah disebutkan sebelumnya)
- Jarak usia Mams dan Si Kecil sangat jauh
Kelebihan
- Sudah siap secara finansial dan emosional karena telah memiliki pengalaman yang cukup
- Mampaps sudah saling lama mengenal sehingga lebih mudah mengatasi segala situasi genting, terutama ketika masuk masa persalinan
- Mams sudah memiliki pengalaman terait pengasuhan yang tepat dan cocok untuk diterapkan kepada Si Kecil
- Adanya peluang anak kembar
- Bayi lahir dengan penuh kasih sayang dari orang tua dan kakak-kakaknya
Baca Juga: Kontrol Kehamilan Saat Pandemi? Perhatikan Hal Ini
Cerita Rachel Maryam Alami Komplikasi Hingga Koma
Melalui instagram pribadinya, Hanny Kristianto menceritakan mengenai kejadian yang dialami oleh Rachel Maryam ketika melahirkan. Ia mengatakan bahwa tidaklah tepat jika Rachel Maryam dikatakan koma, yang tepat adalah sengaja ditidurkan agar beristirahat selama 2 hari dari total perawatan selama 4 hari di ruang ICU.
Hal tersebut disebabkan adanya pendarahan hingga HB menjadi drop hingga membutuhkan transfusi darah. Rachel juga sempat menggunakan alat bantu nafas karena kadar Albumin 1,2 dan HB 7,6.
Pendarahan tersebut membuat Edwin selaku suami lekas mengambil keputusan. Setelah berdiskusi dengan keluarga, ia memutuskan untuk mengangkat rahim Rachel Maryam untuk menghentikan penyebab pendarahan.
Setelah melewati perjuangan panjangnya, akhirnya Rachel memasuki masa pemulihan dan sudah bertemu dengan bayinya.
Baca Juga: Emboli Air Ketuban pada Kehamilan? Hati-hati Lho Ma!
Cara Mencegah Risiko Melahirkan di Usia 40 Tahun
Setelah mengetahui jika hamil di usia 40 tahun akan meningkatkan beberapa risiko pada ibu hamil dan bayi, Mams sebaiknya melakukan beberapa tips berikut untuk mencegahnya.
Menjaga Kenaikan Berat Badan
Berat badan berebih di usia ini dapat meningkatkan risiko diabetes gestational pada ibu hamil. Rentang pertambahan berat badan ketika hamil adalah 11-15 kilogram (pada wanita dengan BB normal) dan 6-11 kilogram (pada wanita dengan BB di atas rata-rata). Mams bisa menjaga kenaikan berat badan dengan melakukan gaya hidup sehat selama masa kehamilan.
Rutin Periksa Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan bermanfaat untuk memperlihatkan kondisi kesehatan ibu dan janin serta ada tidaknya masalah pada kehamilan Mama. Dengan melakukan pemeriksaan rutin, Mampaps dapat mengurangi rasa khawatir untuk menghadapi kehamilan di usia 40 tahun ini.
Menerapkan Gaya Hidup Sehat
Beberapa penerapan gaya hidup sehat yang bisa Mams lakukan , diantaranya:
- Berolahraga ringan dengan tratur.
- Menghindari obat-obatan terlarang, alkohol, serta merokok
- Penuhi nutrisi harian ibu hamil dengan mengkonsumsi makanan bergizi, terutama makanan dengan asam folat tinggi, kalsium serta berjalan kaki serta melakukan senam hamil
- Mengelola stres dengan melakukan aktivitas santai sesuai dengan keinginan Mama
- Melakukan hobi yang tidak menguras tenaga
Setiap ibu memiliki perjuangannya masing-masing saat mengandung serta melahirkan buah hatinya. Jangan diacuhkan, semua pengalaman mereka bisa dijadikan pelajaran oleh kita. Semangat Mams!