Di saat hamil, sebagian wanita mengalami beberpa respon tubuh yang berbeda. Sebagian diantaranya adalah flek saat hamil muda. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), flek atau perdarahan ringan dari vagina selama kehamilan yang wajar terjadi. Meskipun hal ini umum terjadi, masih banyak wanita yang khawatir akan apa yang dialaminya tersebut.
Penyebab Flek Saat Hamil Muda
Sudah tahukah Mams apa perbedaann pendarahan dengan flek? Flek juga disebut dengan pendarahan ringan, merupakan hal biasa terjadi saat kehamilan. Cairan dianggap flek ketika Mams melihat ada beberapa tetes darah di dalam celana dalam atau tisu saat sedang membersihkan vagina. Sedangkan cairan dianggap sebagai pendarahan hebat ketika darah keluar hingga menembus celana dalam sehingga perlu pembalit untuk menampungnya.
Dilansir dari WebMD, sebanyak 20 persen ibu hamil mengalami flek selama 12 minggu pertama usia kehamilan. Penyebabnya cukup beragam, mulai dari yang normal hingga mengkhawatirkan, antara lain sebagai berikut.
Pendarahan Implantasi
Ketika proses kehamilan terjadi, sel telur yang teah dibuahi melekat pada dinding rahim sehingga terjadi adanya perubahan hormon. Adanya implantasi embrio ke dinding rahim inilah yang dapat menjadi salah satu penyebab flek saat hamil muda. Hal ini biasanya terjadi sekitar 6-12 hari setelah terjadinya pembuahan. Kondisi ini masih terbilang normal, bahkan ada yang mengalaminya hanya dalam hitungan jam.
Keguguran
Usia kehamlan muda masih terbilang rentan. Khususnya di 12 minggu pertama, salah satu masalah yang sering terjadi adalah adanya pendarahan. Meskipun adanya pendarahan tidak selalu mengartikan terjadinya keguguran. Hal ini berdasarkan data bahwa selama detak jantung janin terbaca pada USG, lebih dari 90 persen wanita yang mengalami flek saat hamil muda tidak mengalami keguguran. Adapun gejala lain dari keguguran adalah rasa kram pada perut bagian bawah serta jaringan yang ada di sekitar vagina.
Kehamilan Ektopik
Kondisi embrio dibuahi di luar lahir dinamakan kehamilan ektopik. Jika embrio terus bertumbuh, hal ini dapat menyebabkan tuba falpi menjadi pecah sehingga dapat membahayakan nyawa sang Mama. Hal ini sangat berbahaya sehingga segera butuh pertolongan medis, namun hal ini hanya terjadi seitar 2 persen pada kasus kehamilan. Kehamilan ektopik juga biasanya ditandai dengan beberpaa hal berikut ini.
- Pusing yang hebat
- Nyeri bahu
- Sakit ketika buang air kecil atau besar
- Nyeri perut atau panggul yang hilang timbul di salah satu atau kedua sisi
- Nyeri pada perut bagian bawah
- Diare
- Tubuh terasa lemas
- Kulit pucat
- Penurunan kesadaran atau pingsan
Kehamilan Mola atau Hamil Anggur
Pernahkah Mams mendengar kehaimlan mola atau hamil anggur? Kehamilan mola juga dapat menjadi penyebab flek saat hamil muda. Hal ini terjadi ketika setelah pembuahan, sel telur tidak berkembang dengan normal. Kondisi ini menyebabkan adanya kantong kehamilan namun tidak ada janin yang berkembang di dalamnya.
Baca Juga: Abortus Imminens Ancaman Keguguran Kehamilan Muda
Iritasi Serviks
Flek yang terjadi pada ibu hamil juga dapat menjadi penanda adanya iritasi serviks. Ketika hamil, wanita akan mengalami hormon serta aliran darah yang meningkat ke leher rahim (serviks). Hal inilah yang menyebabkan serviks menjadi sangat sensitif sehingga lebih mudah iritasi yang akhirnya menimbulkan flek saat hamil muda.
Infeksi
Infeksi pada serviks dapat menyebabkan flek atau pendarahan. Beberapa infeksi menular seks adalah gonore, klamidia, atau herpes.
Masalah pada Plasenta
Flek pada ibu hamil bisa juga disebabkan oleh adanya masalah pada plasenta, seperti plasenta previa atau plasenta akreta, namun hal ini jarang terjadi.
Munculnya Polip Rahim
Polip rahim juga bisa menjadi salah satu penyebab flek pada kehamilan. Polip yang tumbuh apda leher serviks atau rahim dapat terbilang tidak berbahaya. Hal ini muncul karena hormon estrogen yang kadarnya meningkat ketika sedang hamil.
Cara Mengatasi Flek dan Pendarahan Saat Hamil Muda
Pada dasarnya, flek saat hamil muda merupakan hal yang normal. Meskipun demikian, Jika Mams mengalami flek disertai dengan gejala lain seperti kram perut, pendarahan hebat hingga kontraksi sebaiknya segea berkonsulasi dengan dokter kandungan.
Biasanya, dokter akan meminta keterangan terkait seluruh keluhan yang Mams alami. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti USG untuk menggambarkan kondisi janin dan rahim. Jika terlihat ada masalah, dokter akan segera menentukan langkah penganganan selanjutnya.
Selain dilakukan pemeriksaan dokter biasanya juga akan menyarankan Mams untuk beristirahat, tidak melakukan aktivitas berat, tidak mengangkat benda berat, jangan terlalu lelah serta menyarankan untuk banyak minum air putih.
Baca Juga: Waspada, Ini Tanda – tanda Keguguran Tanpa Pendarahan
Perlu diketahui sebanyak 50 persen wanita hamil tetap menjalani kehamilan dengan lancar meskipun ia mengalai flek atau bercak. Jadi, Mams tidak perlu khawatir selama tidak terjadi gejala yang menyertai. Mams juga bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan secara online atau melalui layanan telepon yang disediakan oleh pihak rumah sakit. Semoga Mams dan janian sehat selalu!