Speech delay adalah suatu kondisi di mana Si Kecil kurang mampu untuk menyampaikan keinginannya dengan baik melalui kata-kata. Anak dengan speech delay, mereka mampu untuk berbicara, hanya saja mereka kesulitan untuk merangkainya sebuah kata dengan baik. Bahkan beberapa dari mereka hanya dapat menunjuk untuk menyampaikan keinginannya.
Belum dapat dipastikan apa penyebab speech delay namun beberapa kondisi dapat diduga menjadi penyebab terjadinya keterlambatan berbicara pada anak. Adapun kondisi tersebut adalah:
1. Kondisi medis
Anak dengan bibir sumbing dan memiliki ukuran lipatan bawah lidah yang terlalu pendek dapat menjadi penyebab keterlambatan berbicara. Selain itu, anak dengan kondisi seperti autis dan gangguan pendengaran juga bisa menjadi penyebab speech delay terjadi.
Saat anak dilahirkan dengan berat badan rendah saat lahir hingga mengalami kuning, bisa menjadi pemicu hal ini terjadi. Bahkan, jika terjadi kejang atau gangguan lainnya juga bisa menjadi faktor penyebabnya.
2. Kurang mendapatkan stimulasi
Jarang melakukan interaksi bicara pada anak, membuat anak kurang mendapatkan stimulasi berbicara. Bahkan beberapa orang percaya, orang tua cerewet akan memberikan stimulasi yang baik pada anak sehingga mereka mendapatkan banyak kosakata untuk belajar berbicara.
Penting banget nih Mampaps, kita memberikan perhatian khusus pada anak untuk perkembangannya agar lebih baik.
3. Bermain gadget
Gadget bisa menjadi senjata bagi Mampaps jika Si Kecil sedang menangis atau tantrum, padahal cara ini bisa dikatakan tidak baik. Mengapa? Selain Si Kecil tidak dapat belajar mengendalikan emosi, ternyata gadget bisa menjadi penyebab speech delay pada anak.
Sebaiknya, jangan mengenalkan gadget pada anak yang belum bisa berbicara. Jika memang terpaksa untuk memberikannya, maka dampingi mereka dan ajak mereka untuk bergerak saat menonton.
4. Faktor turunan
Diduga bahwa risiko keterlambatan bicara pada anak disebabkan pada faktor keturunan. Jika dalam keluarga Mampaps memiliki masalah berbahasa, seperti gagap, disleksia, atau terlambat bicara, maka risiko anak mengalami keterlambatan dalam berbicara juga akan lebih besar.
Setiap anak memang memiliki perkembangan yang berbeda, namun perlu waspada jika perkembangan yang seharusnya terjadi pada usia tersebut tidak dicapai sama sekali dengan Si Kecil. Salah satunya perkembangan berbicaranya.
Seringkali Mampaps menyangka bahwa speech delay itu biasa saja dan dapat sembuh dengan sendirinya, padahal perlu perhatian dan terapi khusus bagi Si Kecil yang mengalami kondisi ini. Jika hal ini terjadi, maka penting bagi Mampaps untuk memeriksakan kesehatan Si Kecil pada tumbuh kembang anak. Semoga bermanfaat.