Tuntutan jaman membuat banyak orang tua yang sudah harus menyekolahkan anak sejak usia dini. Sekolahpun berlomba-lomba menawarkan plus poin untuk pendidikan anak. Tidak hanya biaya, lokasi serta kualitas sekolah, salah satu hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih sekolah anak adalah kurikulum yang diterapkan, dari kurikulum nasional hingga kurikulum internasional.
Beberapa pilihan kurikulum yang saat ini ditawarkan oleh sekolah di Indonesia diantaranya kurikulum nasional, internasional serta nasional plus. Pemilihan kurikulum sekolah ini cukup penting karena akan berpengaruh pada sekolah lanjutan si kecil nanti. Sehingga kelak bila ia memasuki jenjang yang lebih tinggi, ia lebih mudah beradaptasi dengan sistem pengajaran yang diberikan.
Apa sih perbedaan tiap kurikulum ini? Atau Mampaps sudah memutuskan ingin menyekolahkan si kecil di sekolah internasional? Yuk cari tahu agar mampaps bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing kurikulum. Terutama untuk bisa memilih kurikulum sekolah yang sesuai dengan si kecil.
Baca Juga: Cari Tahu Metode Belajar Paling Tepat Untuk Diterapkan Pada Si Kecil
Jenis Kurikulum yang ada di Indonesia
-
Kurikulum Berstandar Nasional
Merupakan kurikulum yang paling banyak diterapkan di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Materi kurikulum sekolah nasional diatur oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada sekolah dengan kurikulum nasional, standar kelulusan ditetapkan dari hasil Ujian Nasional (UN) dan bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia.
-
Kurikulum Berstandar Nasional Plus (NasPlus)
Pernahkah Mampap mendengar istilah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional atau yang lebih akrab disebut RSBI? RSBI merupakan salah satu jenis sekolah di Indonesia yang menerapkan kurikulum berstandar Nasional Plus. Seiring berjalannya waktu, istilah RSBI dihapuskan untuk kepentingan penyamarataan dan penyebaran siswa.
Sekolah nasional plus menerapkan kurikulum yang hampir sama dengan kurikulum nasional namun mengadopsi kurikulum internasional. Bahasa pengantar utama dalam kegiatan belajar mengajarnya menggunakan bahasa Inggris tapi juga menggunakan bahasa Indonesia di beberapa mata pelajaran tertentu.
Patokan kelulusan pada sekolah nasional plus sama seperti halnya sekolah nasional, yaitu berdasarkan Ujian Nasional.
-
Kurikulum Internasional
Sekolah kurikulum internasional menggunakan bahasa asing dalam kegiatan belajar mengajarnya. Bahasa asing yang digunakan bergantung pada masing-masing sekolah namun umumnya menggunakan bahasa Inggris.
Mata pelajaran pada sekolah dengan kurikulum standar internasional biasanya tidak banyak namun membahas topik lebih mendalam. Beberapa jenis standar kurikulum yang banyak diterapkan di sekolah-sekolah standar internasional adalah International Baccalaureate (IB), Cambridge Examinations, dan Global Assessment Certificate (GAC).
Baca juga: Review Daycare Kid Castle Gading Serpong
Sekolah dengan Kurikulum International
Belakangan ini banyak orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di tempat yang berbasis kurikulum internasional. Bahkan, ada yang mendaftarkan anaknya sejak baru lahir agar mendapat kuota di sekolah tersebut. Sehingga saat Si Kecil sudah memasuki usia sekolah, orang tua tidak perlu khawatir tidak kebagian kuota. Adakah Mampaps yang berencana demikian?
Sebelum memutuskan tempat sekolahnya, yuk kenali terlebih dahulu jenis-jenis kurikulum internasional dan perbedaannya.
Jenis-jenis Kurikulum Internasional:
International Baccalaureate (IB)
Kurikulum International Baccalaureate (IB) menerapkan program yang mengusung tentang kepedulian terhadap sekitar. Anak-anak dibentuk agar memiliki wawasan global, kreatif, aktif dan lebih peduli terhadap sekitar. Selain itu, IB juga fokus terhadap kemampuan intelektual dan sosial, emosi, serta kepedulian terhadap berbudaya.
Tidak asal dianut, sekolah yang ingin mengadopsi kurikulum ini harus mendapat izin resmi terlebih dahulu dari organisasi International Baccalaureate (IB) lho Mams. Empat program IB:
- Primary Years Programme (PYP) (usia 3-12 tahun). Pembelajaran PYP terdiri dari 6 subjek, yaitu: social studies, mathematic, language, science and personal, arts, social and physical education.
- Middle Years Programme (MYP) (usia 11-16 tahun). MYP melatih siswa menghubungkan teori materi dengan penerapannya dalam dunia nyata. Pembelajarannya MYP terdiri dari 8 subjek, yaitu: language and literature, individuals and societies, design, mathematics, language acquisition,science dan physical, arts, and health education.
- Diploma Programme (DP) (usia 16-19 tahun). Di program ini, anak dipersiapkan selama dua tahun agar siap masuk ke perguruan tinggi dunia. Terdapat 6 konteks pada program ini, yaitu: language acquisition, mathematics, individuals and societies, studies in language and literature, sciences, dan arts. Namun, anak tidak wajib mengambil semua materi akademis, anak diperbolehkan memilih 3 materi yang disukainya.Hal ini dilakukan agar untuk mengolah dan memperdalam minat anak.
- Career-related Program (CP) (usia 16-19 tahun). CP lebih fokus terhadap persiapan karir masing-masing siswa. Program ini merupakan program terbaru dari IB. Untuk mengambil program ini, anak harus menyelesaikan minimal 2 IB DP Course yang sesuai dengan bidang yang dipilihnya.
Baca juga: Anak Aktif, Pertanda Anak Cerdas Loh! Yuk, Asah dengan Permainan Ini
Cambridge International
Kurikulum Cambridge International memiliki program yang fokus terhadap empat hal, yaitu:
- Kemampuan berbahasa Inggris
- Cara pandang internasional
- Metode pendidikan yang terbaru dan modern
- Kesempatan berkuliah di kampus terbaik dunia
Selain itu, kurikulum dirancang untuk membentuk anak memiliki pemikiran kritis dan analitik, kemampuan public speaking serta problem solving yang baik. Kurikulum yang berasal dari Inggris ini mentargetkan siswa-siswanya agar lihai dan percaya diri berbicara di depan umum serta dapat bersaing di skala internasional.
Baca juga: Buumi Playscape, Tempat Bermain Anak di Jakarta yang Seru dan Unik!
Kurikulum Cambridge International membagi jenjang akademis yang biasa disebut Cambridge Pathway menjadi 4 tahapan, yaitu:
- Cambridge Primary (usia 5-11 tahun). Pada tahapan ini, Si Kecil akan dididik untuk bisa mencapai sesuatu yang sesuai dengan usianya (primary education). Menggunakan dua bahasa pengantar, belajar science, mathematics, Cambridge Global Perspectives and ICT.
- Cambridge Lower Secondary (usia 11-14 tahun). Ditempuh selama tiga tahun, keterampilan anak akan diasah dan diekspos lebih dalam melalui bahasa inggris, mathematics, dan science.
- Cambridge Upper Secondary (usia 14-16 tahun). Terdapat 2 rute pada pogram ini yaitu Cambridge IGCSE maupun Cambridge O Level. Namun, Si Kecil tidak diwajibkan menyelesaikan tahap Cambridge Lower Secondary untuk menempuh tahapan ini.
- Cambridge advanced (usia 16-19 tahun). Program ini lebih fokus pada persiapan siswa menuju bangku kuliah. Pada tahap ini, pilihan rute yang diberikan pun ada 2, yaitu Cambridge International AS & A Level, and Cambridge Pre-U.
International Primary Curriculum (IPC)
Kurikulum International Primary Curriculum ini berfokus pada student-centered education, yakni sistem metode pengajaran yang menempatkan anak sebagai center atau pusat. Di dalam kurikulumnya, menghafal bukanlah target utama yang harus dicapai anak. Menurut program yang dijalaninya, kurikulum ini lebih mementingkan akan pengenalan hal-hal baru melalui aktivitas setiap harinya. Kurikulum ini memiliki visi pembentukan karakter bagi masing-masing anak agar mampu beradaptasi dengan baik dimanapun termasuk dalam lingkup global.
Singaporean Primary School Curriculum
Singaporean Primary School Curriculum merupakan salah satu sistem pendidikan terbaik di Asia. Berbeda dari yang lain, kurikulum ini fokus pada pengelolaan dan pemantauan bakat minat yang dimiliki dari anak sejak lahir. Singaporean Primary School Curriculum memiliki pemikiran bahwa setiap manusia terlahir dengan bakat dan minat yang unik. Oleh sebab itu, Singapura menggunakan pendekatan secara fleksibel dalam pengembangan potensi anak. Namun kurikulum ini juga mengajarkan hal-hal yang dianut kurikulum nasional, seperti Seni, Musik Matematika, Bahasa Inggris, Sains, dan Ilmu Sosial.
Baca juga: Penting! 5 Tips Monitoring Kegiatan Sosial Media Si Kecil!
Yang Perlu Dipertimbangkan Saat Memilih Kurikulum International
Gaya Belajar Si Kecil
Head of Department (Language and Literature) Academic SIM Singapore, Mark Rozell mengatakan bahwa anak yang ingin belajar di luar negeri seperti di Australia, Inggris, Amerika, sistem IB, A level, maupun IGCSE sebenarnya dapat diterima, namun yang perlu dipertimbangkan adalah gaya belajar dari anak itu sendiri.
Tiap program kurikulum memiliki aturan dan gaya belajarnya masing-masing, yang perlu diperhatikan adalah sesuai atau tidaknya kurikulum tersebut terhadap kepribadian Si Kecil. Contoh sebagian aturan yang terdapat pada kurikulum internasional:
- kurikulum IB: wajib mempelajari enam mata pelajaran dan tiga ko-komponen (berbeda di setiap negara)
- kurikulum IGCSE, peserta didik wajib memilih lima hingga enam mata pelajaran.
- A Level : tiga mata pelajaran.
Minat dan Bakat Si Kecil
Sebelum memilih sekolah, Mampaps sudah harus mulai membaca arah masa depan Si Kecil. Mama bisa melihat minat dan bakat Si Kecil dari kegiatan sehari-hari yang dilakukan bersama Si Kecil. Contohnya, jika Si Kecil yang terlihat tertarik dengan dunia eksak seperti matematika, komputer, dan sebagainya, maka sekolah dengan kurikulum Cambridge International bisa dipilih untuk mengembangkan minatnya.
Namun, jika si kecil lebih senang bersosialisasi dan eksperimen, maka Mampaps bisa memilih kurikulum IB untuk menunjang masa depannya.
Baca Juga: Si Kecil Sulit Belajar? Mungkin Dia Mengidap Learning Disabilities
Kemampuan Bahasa Inggris
Bersekolah dengan kurikulum internasional biasanya mengharuskan anak dapat berkomunikasi dengan bahasa inggris. Biasanya, anak yang belum lancar berbahasa Inggris harus lebih bekerja keras dalam menyerap ilmu yang disampaikan.
Namun, kemampuan ini dapat berkembang dengan pembiasaan berkomunikasi dengan bahasa Inggris di kehidupan sehari-hari. Disinilah peran penting bagi Mampaps untuk menunjang kemampuan Si Kecil dalam berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
Biaya Pendidikan
Mempertimbangkan budget merupakan hal pasti dalam memilih tempat sekolah untuk Si Kecil. Mengingat perlu budget yang cukup besar untuk bersekolah dengan kurikulum internasional, Mampaps harus memikirkannya matang-matang. Namun tentu saja biaya yang dikeluarkan sesuai dengan fasilitas yang didapatkan untuk menunjang masa depan Si Kecil.
Baca juga: Referensi Biaya Sekolah Anak Di Jakarta