Mampaps, si kecil di rumah pasti pernah mengalami demam, ya? Perubahan cuaca, terlalu kelelahan serta kondisi tubuh tidak fit dapat membuat seringnya anak demam.
Biasanya Mampaps panik dan langsung membawa ke dokter saat si kecil terasa demam. Demam pada anak merupakan alasan konsultasi paling sering ke dokter anak dan dokter umum, sekitar 30% dari seluruh total kunjungan. Ada juga Mampaps yang melakukan sendiri pengobatan demam dengan obat dari apotek karena sudah terbiasa dengan seringnya si kecil mengalami demam.
Mampaps tidak perlu panik apabila si kecil demam namun juga tidak boleh memberikan sembarangan obat ya. Yuk kita kupas tuntas mengenai pengobatan demam pada anak.
Baca Juga: Bayi Demam dan Rewel Setelah Imunisasi? Jangan Panik Ya!
Apa itu Demam?
Demam merupakan respon tubuh terhadap rangsangan yang datang dari luar atau dalam. Salah satunya adalah infeksi. Akan tetapi tidak semua demam disebabkan oleh infeksi loh Mampaps.
Infeksi bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri, namun sebagian besar infeksi disebabkan oleh virus yang tidak memerlukan antibiotik.
Demam merupakan reaksi normal tubuh yang bermanfaat melawan kuman. Tubuh akan merespons dengan cara meninggikan suhu tubuh, dengan harapan kuman akan mati. Jadi Mampaps, sebenarnya demam ini baik karena merupakan proses pertahanan tubuh pada si kecil.
Suhu berapa si kecil dikategorikan mengalami demam?
Mampaps dengan anak kecil wajib mempunyai pengukur suhu (termometer) di rumah ya. Karena dapat memberikan pengukuran suhu lebih akurat dibandingkan dengan merasakan suhu menggunakan tangan saja, loh Mams.
Ketika si kecil mulai terasa demam, Mampaps bisa langsung mengukur dengan termometer ini. Termometer mudah didapat di mana-mana dengan harga relatif terjangkau.
- Suhu tubuh normal adalah 36,5ºC-37,5ºC. Ketika suhu tubuh di luar batasan ini disebut tidak normal.
- Bila suhu tubuh si kecil meningkat 37-5ºC-38,0ºC, Mama bisa melakukan skin to skin, beri ekstra cairan sampai cukup.
- Saat suhu tubuh si kecil meningkat 38,0ºC-38,5ºC, Mama bisa lakukan skin to skin, beri ekstra cairan dan kompres dengan air biasa (bukan air es).
- Bila suhu tubuh si kecil meningkat diatas 38,5ºC, Mama bisa lakukan skin to skin, beri ekstra cairan, kompres dengan air hangat, berikan obat penurun panas seperti paracetamol.
Suhu Tubuh Lebih Tinggi Pada Malam Hari
Mams, seringkali Mama Papa akan merasakan suhu tubuh si kecil agak hangat di malam hari. Kenaikan suhu ini tidak perlu dikhawatirkan dan merupakan normal apabila tidak muncul gejala penyakit lain.
Menurut Emmanuel Rodriguez, M.D., M.P.H., suhu Tubuh dipengaruhi oleh 3 hal:
- Kelenjar kecil di pangkal otak disebut hipotalamus
- Fungsi vital tubuh Anda (seperti aktivitas otot dan detak jantung Anda)
- Suhu di sekitar Anda
Hipotalamus berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh alami. Aktivitas si kecil pada siang hari menyebabkan pelepasan energi panas. Hipotalamus mengurangi suhu badan dengan meningkatkan aliran darah ke kulit yang menyebabkan pengeluaran keringat. Ini juga membuat suhu tubuh otomatis naik saat sore menjelang malam hari.
Pengobatan Secara Alami
Sebelum Mampaps melakukan pemberian obat, Mama bisa mencoba beberapa pengobatan alami yang dapat membantu menurunkan panas si kecil. Pengobatan secara alami yang dapat Mampaps lakukan dirumah, seperti:
-
Tirah Baring dan Skin to Skin Contact
Aktifitas fisik yang tinggi memang dapat meningkatkan suhu tubuh pada si kecil dengan demam ataupun tanpa demam. Ajaklah si kecil untuk beristirahat sebentar. Mampaps bisa juga lakukan skin to skin (si kecil-mama, si kecil-papa) untuk si kecil yang masih usia dini. Dengan skin to skin dapat menstabilkan suhu tubuh si kecil lebih cepat selain itu membuat si kecil nyaman karena merasa dapat perlindungan.
Cara skin to skin ini dapat Mama dan Papa lakukan dengan membiarkannya tidur menempel tengkurap mirip seperti KMC (Kangaroo Mother Care). Ini posisi yang efektif dan menenangkan tidur si kecil. Untuk si kecil yang memiliki berat badan yang lebih besar atau berat, Mampaps bisa lakukannya dengan cara mengeloninya bersisian dengan sebanyak mungkin bagian tubuh yang menempel langsung. Hal ini bermanfaat membantu mentransfer panas keluar dari tubuh si kecil yang sedang sakit. Hindari menggendong terus menerus dengan kain karena justru si kecil akan berhadapan dengan 2 sumber panas, dari kain dan dari Mama.
-
Kompres Air Hangat (tepid sponging)
Tepid merupakan suatu kompres/sponging dengan air hangat. Penggunaan kompres air hangat di lipat ketiak dan lipat selangkangan (inguinal) selama 10-15 menit akan membantu menurunkan panas dengan cara panas keluar lewat pori-pori kulit melalui proses penguapan.
Mama Papa Harus Tahu
Kompres si kecil pada lipatan-lipatan seperti ketiak dan lipatan paha atas karena pada lokasi ini ada pembuluh besar sebagai pengirim pesan tentang suhu tubuh. Hal ini lebih efektif daripada mengompres si kecil di dahi karena di dahi tidak ada pembuluh besar yang akan dapat mengirim pesan ke otak.
-
Jangan Lakukan Kompres Dingin
Kompres dingin tidak direkomendasikan untuk mengatasi demam karena dapat mengirimkan pesan yang salah pada pusat pengatur suhu (set point) hipotalamus. Hipotalamus akan mengenali kompres dingin sebagai penurunan suhu sehingga otomatis akan meningkatkan suhu tubuh yang justru akan memicu kenaikan suhu si kecil. Selain itu, kompres dingin mengakibatkan si kecil merasa tidak nyaman, loh Mams.
-
Beri Cairan
Beri si kecil asupan cairan yang cukup seperti ASI, susu formula, atau air putih, guna menghindarkan si kecil dari dehidrasi.
Simak Juga yuk pengobatan demam secara alami di video ini:
Pemberian Obat
Obat paracetamol merupakan salah satu obat penurun panas yang wajib Mampaps selalu sediakan dirumah. Pastikan Obat penurun panas ini harus disimpan di tempat yang aman dan tidak terjangkau oleh si kecil.
Tapi perlu diingat Mampaps, tidak semua peningkatan suhu tubuh harus langsung diberi obat. Apabila si kecil masih terlihat normal dan tidak rewel saat demam, mama bisa memberikan pengobatan alami. Bila dalam kondisi anak terus menerus menangis, merasa kesakitan, pemberian obat penurun panas sebaiknya diberikan saat suhu tubuh >38°C bila diukur dari ketiak. Apabila suhu tubuh ≤38°C, sebaiknya kompres dengan air hangat serta perbanyak mengonsumsi air putih.
Ibuprofen dan Paracetamol, apakah bedanya?
Ketika si kecil demam, Mampaps juga akan mengenal obat ibuprofen dan juga paracetamol. Ibuprofen dan paracetamol adalah obat-obatan penghilang rasa sakit dan penurun demam dengan resep yang paling umum digunakan.
Kedua obat ini memiliki perbedaan dari cara kerja, seberapa cepat mereka bekerja, dan berapa lama mereka bertahan di dalam tubuh, juga yang mereka dapat diberikan, dan risiko efek samping serta interaksi dengan obat lain.
Ibuprofen biasanya lebih sering digunakan untuk si kecil yang memang terbukti mempunyai inflamasi atau peradangan pada tubuhnya, tetapi ibuprofen akan cenderung memberikan efek samping dapat membuat iritasi lambung.
Sedangkan paracetamol untuk membantu mengurangi nyeri ringan sampai sedang dan demam lebih aman untuk si kecil, tapi bukan tanpa risiko. Pemberian yg overdosis dapat merusak hati (liver), loh Mampaps.
Untuk suhu diatas 39ºC dapat diberikan paracetamol dengan dosis 10-15mg/kg Berat Badan, ketika satu jam tidak ada perbaikan, berikan penurun panas yang berbentuk peluru (contoh: proris suppositoria dengan isi paracetamol 125mg/peluru) yang dimasukkan ke anus si kecil.
Untuk resiko kejang demam pada si kecil, tidak semua peningkatan suhu tubuh dapat menyebabkan kejang demam. Kejang demam hanya dapat terjadi pada si kecil yang mempunyai “bakat” untuk terjadi kejang demam.
Baca Juga: Jangan Panik! Kenali Penyebab Kejang Demam Pada Si Kecil
Dosis Pemberian Obat
Dosis obat, termasuk parasetamol ini, diberikan sesuai berat badan, bukan usia. Bisa saja si kecil yang mengalami overweight atau sebaliknya underweight, sehingga beratnya tidak sama dengan si kecil sebayanya.
Oleh karena itu, perlu Mampaps perhatikan dalam pemberiannya agar dosis yang di berikan tepat, sebagai berikut:
- Si kecil dengan BB 5kg, berikan paracetamol drop 5ml.
- Si kecil dengan BB 12kg, berikan paracetamol (dengan petunjuk 120mg/5ml) Mampaps bisa memberikannya sebanyak 5ml atau 1 sendok obat penuh.
- Paracetamol dengan ukuran 160mg/5ml, ini dapat digunakan untuk anak dengan BB 16kg, berikan sebanyak 5ml atau 1 sendok penuh.
- Obat dapat diulang 3-4x/24 jam. Artinya, Mampaps bisa memberikan paracetamol pada si kecil dalam rentang waktu 6-8 jam sekali bila demam si kecil tidak membaik.
Note: Dosis paracetamol 10-15mg/kgBB. Sehingga Mampaps bisa menghitungnya sesuai BB si kecil dikalikan dengan 10-15mg per kilogram, lalu tinggal konversikan kepada milliliter yang berlaku di sediaan obat.
Demam memang akan dialami pada semua anak kecil. Mampaps bisa lakukan hal-hal diatas ketika si kecil demam dirumah. Tetapi, jika demam si kecil sudah lebih dari 3 hari dan tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan, Mampaps bisa langsung membawa si kecil ke dokter untuk di konsultasikan.