Rasa penasaran dengan keaktifan si kecil, akhirnya membuat orang tua memutuskan memeriksakan anak mereka ke dokter. Dan tak sedikit orang tua yang terpuruk saat mengetahui buah hatinya mengidap ADHD. Ya, ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder ini memang ditandai oleh perilaku hiperaktif anak.
Namun, Mampaps tak boleh terus menerus terpuruk, karena jika mampaps sebagai orang tua saja terpuruk, lantas bagaimana dengan si kecil kelak.
Baca Juga : Ternyata Musik Klasik Ampun Mengatasi Anak Hiperaktif Loh!
Ayo Mams, buatlah langkah untuk si kecil, karena mendidik si kecil yang hiperaktif suatu tantangan yang harus dapat ditaklukan. Berikut ini beberapa cara mendidik anak yang hiperaktif.
Tentukan gaya belajar yang tepat
Memilih cara belajar untuk si kecil yang hiperaktif tak bisa disamakan dengan anak biasanya. Karena mereka membutuhkan perhatian lebih dalam mempelajari suatu hal, dan ini pun harus disadari oleh Mama.
Maka pahamilah bagaimana si kecil dapat memproses informasi yang diterimanya, apakah melalui musik, melalui tulisan, atau melalui audio visual.
Kenali bakat si kecil dengan baik
Setiap anak, pada hakikatnya memiliki bakat dan keunikannya masing-masing. Anak dengan ADHD yang hiperaktif memiliki kecenderungan masing-masing, ada yang kelewat cerdas, atau bahkan ada yang lambat.
Jadi, Mama harus peka dan paham benar dengan bakat si kecil. Agar bisa memberikan pendidikan yang tepat.
Perhatikan kesehatan si kecil dengan baik
Seorang anak hiperaktif seolah tak kenal lelah dan tak kenal tempat, mereka akan beraktivitas dengan sangat aktif. Maka Mama sangat wajib memerhatikan bagaimana kesehatan si kecil.
Jangan sampai lengah, karena jika si kecil superaktif, namun sedang sakit makan akan membuat kesehatannya memburuk dan ini bisa memengaruhi kejiwaannya.
Jangan berusaha memarahi anak dan menghukumnya
Jangankan untuk anak yang hiperaktif, untuk anak biasanya pun memarahi dan menghukum tidaklah dianjurkan. Karena nada suara tinggi yang penuh amarah akan membuat si kecil terpuruk, bahkan anak hiperaktif yang autis bisa menyimpan kesedihannya sepanjang masa, dan ini jelas akan mempengaruhi tumbuh kembangnya.
Tak perlulah overprotektif pada si kecil
Nah Mams, si kecil memang berbeda dengan anak lainnya, dia memang hiperaktif, tapi jangan deh Mama overprotektif. Karena hal ini justru akan membuat si kecil tak nyaman, kurang mandiri, dan mungkin tak bisa belajar bertanggung jawab.
Ingat loh Mams, si kecil juga akan tumbuh menjadi dewasa kelak, dan mau tak mau dia juga harus belajar mandiri.
Mendidik setiap anak membutuhkan kesabaran ya Mams, terlebih untuk anak yang Hiperaktif. Jangan sekali-kali mama dan papa mencoba memarahi si kecil saat dia “berulah” karena anak justru hanya akan belajar untuk memarahi setiap kali dia dimarahi.
Baca Juga : Ingin Anak Cerdas? Begini Cara Manfaatkan Permainan Edukatif!
So, tak ada salahnya jika mama lebih bersabar dan memperkaya diri dengan beragam pengetahuan yang akan berguna dalam mendidik si kecil. Karena mau bagaimana pun keadaan si kecil, didikan orang tua dan kasih sayang adalah sebuah hal yang sangat berharga yang diinginkan dan dibutuhkan oleh setiap anak di dunia ini.