Hai Mampaps, pernah mendengar kontrasepsi AKDR? Yups, AKDR singkatan dari Alat Kontrasepsi Dalam Rahim mungkin dikenal di kalangan masyarakat dengan sebutan KB spiral.
Pilihan kontrasepsi ini menjadi pilihan favorit Mama-Mama dirumah untuk kontrasepsi jangka panjang karena dianggap paling efektif untuk mencegah kehamilan.
Apakah Mampaps dirumah mempunyai pengalaman dengan kontrasepsi jenis ini? Mari Mampaps kita bahas jenis kontrasepsi tersebut.
Apa itu AKDR/KB Spiral?
AKDR merupakan alat kontrasepsi dalam rahim dalam bahasa medisnya biasa kita kenal dengan sebutan kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device) dan sering disebut dengan KB Spiral.
Jenis kontrasepsi ini merupakan perangkat kecil yang pada umumnya berbentuk T terbuat dari plastik dan tembaga yang dimasukkan dan diletakkan didalam rahim Mama yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Baca Juga: 6 Metode KB tanpa Pil
Bagaimana Kerja AKDR sehingga Mencegah Kehamilan?
Mampaps wajib tahu bahwa AKDR ini mempunyai 2 jenis yakni AKDR yang mengandung hormon dan AKDR mengandung tembaga.
AKDR ini bekerja dengan cara menghambat dan mencegah sperma masuk bertemu dengan saluran sel telur, serta mengurangi kemampuan sperma untuk melakukan pembuahan.
Kedua jenis KB spiral ini sangat efektif dalam mencegah kehamilan. Selama beberapa tahun, hanya 1 dari 100 pasangan yang menggunakan AKDR yang mengalami kehamilan.
Apakah KB Spiral Berbahaya?
Mampaps jenis kontrasepsi ini tidak berbahaya. Namun setiap orang pasti akan mempunyai efek samping dan efektivitas yang berbeda-beda.
Untuk Mama yang perlu diperhatikan adalah mengenali efek samping tersebut dan perlu diyakinkan bahwa efek samping yang timbul ini bukanlah tanda suatu penyakit yang serius.
Efek samping yang biasa terjadi antara lain:
- Dapat menyebabkan kram/mules dan menambah pendarahan saat menstruasi, biasanya akan kembali normal dalam 3 bulan.
- Kemungkinan infeksi sekitar 1%.
- Pendarahan bercak selama beberapa minggu.
- Haid lebih lama dan lebih banyak (akan kembali normal setelah 3-6 bulan).
- Bercak atau flek-felak diantara siklus menstruasi.
Mampaps harus tahu bahwa tidak ada bukti bahwa kontrasepsi AKDR hormon menyebabkan jerawat, sakit kepala, nyeri payudara, mual, perubahan mood, kehilangan libido atau berat badan.
Kapan dilakukan Pemasangan KB Spiral?
Mama bisa memasang KB spiral kapan saja, selama Mama tidak hamil dan tidak memiliki infeksi pada daerah panggul atau kewanitaan. Namun, untuk Mama sebaiknya KB ini digunakan bagi yang sudah pernah hamil sebelumnya untuk mengurangi efek samping nyeri atau kram pada perut.
Mampaps pemasangan KB Spiral ini hanya bisa dilakukan oleh dokter. So, jika Mampaps memutuskan untuk menggunakannya harus melalui konsultasi dengan dokter.
Apa saja Keuntungan Menggunakan KB Spiral?
Berdasarkan para ahli, KB Spiral memiliki efektivitas yang tinggi. Keuntungan lainnya adalah:
- Hanya digunakan sekali saja dan bertahan hingga 10 tahun.
- Dapat dilepas kapan saja, lalu kesuburan pun akan cepat kembali.
- Walaupun AKDR dipasang di dalam rahim, AKDR tidak akan mengganggu hubungan suami istri.
Selain efek samping dan keuntungan, Mampaps juga harus tahu kondisi-kondisi yang harus Mama perhatikan yang harus dikonsultasikan segera ke dokter.
Kondisi-kondisi tersebut antara lain:
- Jika merasa alat AKDR ini terlepas, maka Mama perlu segera berkonsultasi dengan dokter.
- Terasa nyeri pada perut setelah pemasangan (dalam rentang waktu 48jam).
- Terjadi penundaan menstruasi atau pendarahan ketika tidak sedang mengalami menstruasi.
- Mengalami penundaan menstruasi dan terjadi nyeri perut pada satu atau kedua sisi perut.
- Terjadi keputihan dengan atau tanpa rasa sakit (kemungkinan menunjukkan tanda-tanda infeksi).
So, untuk Mampaps yang ragu dan takut AKDR atau untuk Mama yang berminat menggunakan kontrasepsi ini, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Mampaps bisa mempelajari dulu berbagai metode kontrasepsi yang ada sebelum menentukan Kb yang cocok untuk Mampaps.
Baca Juga:
Apa itu KB Steril?
6 Metode KB tanpa Pil
Cegah Kehamilan Tanpa Alat KB
Apa Ya Pil KB Yang Bagus Buat Mama?