Pemprov DKI Jakarta melalui akun Instagram @dkijakarta pada Minggu (25/4) kemarin menyebutkan penularan Covid-19 dari klaster perkantoran naik. Klaster perkantoran ini naik dengan menyumbang angka yang cukup mencengangkan dengan angka 425 kasus pada periode 12-18 April, sebelumnya pada periode 4-11 April sebanyak 157 kasus.
Sebelumnya, penularan Covid-19 di Indonesia sudah dapat terkendali dengan baik. Tahukah Mampaps, meski telah menjalankan vaksinasi penularan Covid-19 tidak bisa dihindari jika kita tidak patuh terhadap protokol kesehatan. Klaster perkantoran di DKI naik 3 kali lipat. Diduga salah satu penyebabnya adalah karena buka bersama atau bukber. Simak selengkapnya di sini!
Klaster Perkantoran Naik di Jakarta
Menurut pantauan dari laman corona.jakarta.go.id saat ini kasus Covid-19 positif di Jakarta berada di angka 406.205. Pemprov DKI Jakarta menjelaskan sebagian besar kasus Covid-19 ini terjadi di perkantoran yang mana para pegawainya sudah menerima vaksinasi loh Mampaps! Namun, meski telah menerima vaksin Covid-19 bukan berarti 100 persen kita terlindungi dari infeksi Covid-19 ya Mampaps. Pastikan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.
Baca Juga: Ini Dia Mams Vitamin untuk Cegah Covid!
Sebelumnya DKI Jakarta sudah menunjukkan angka yang rendah dalam penularan Covid-19, lalu kenaikan kasus ini belum dapat dipastikan apa penyebabnya.
Angka yang terkonfirmasi Covid-19 meningkat dalam dua pekan, hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam Konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, kemarin (27/4). Wiku juga mengungkapkan, angka ini terjadi karena adanya peningkatan klaster perkantoran naik.
Bukber dan Pemicu Kenaikan Klaster Perkantoran di Jakarta
sumber gambar: forbes.com
Meningkatnya kasus Covid-19 beberapa pekan ini menjadi ketakutan kembali untuk kita semua, terlebih beberapa dari mereka sudah melakukan vaksin. Peningkatan ini terjadi karena diduga adanya pelanggaran protokol kesehatan bahkan pelanggaran PPKM juga diduga dilakukan oleh perkantoran, tempat usaha, dan industri. So, hal ini menjadi salah satu kewaspadaan untuk kita semua karena klaster perkantoran bisa menular ke klaster keluarga nantinya!
Kabarnya, informasi penurunan kasus terinfeksi Covid-19 dan sebagian masyarakat yang telah menerima vaksin Covid-19 membuat mereka menjadi hilangnya kewaspadaan sehingga protokol kesehatan jadi terabaikan. Salah satu faktor yang bisa menjadi penyebab terjadinya klaster perkantoran naik secara signifikan adalah adanya acara buka Bersama atau bukber pada bulan Ramadan ini.
Mengapa? Karena saat bukber ini terjadi perkumpulan masa di dalam satu ruangan, dan saat makan maka masker akan dibuka. Bahkan kemungkinan dari klaster perkantoran ini abai dengan protokol kesehatan sebelumnya karena sudah merasa aman telah mendapatkan vaksin. Perlu ditegaskan lagi, pemberian vaksin bukan berarti Mampaps akan kebal dengan Covid-19 ini ya!
Baca Juga: Waspada Coronaphobia, Ketahui Yuk Mampaps!
Bukan hanya karena bukber, tentunya ada beberapa dugaan lain dari mana penularan di klaster perkantoran terjadi seperti:
- Ruangan perkantoran yang memiliki sirkulasi udara yang tidak baik dan padat
- Toilet yang digunakan secara bersamaan tanpa adanya perlindungan setelah dipakai
- Dispenser air yang dipakai secara bersamaan
- Tombol lift perkantoran
- Mesin absensi yang masih menggunakan jari
- Ganggang pintu
Namanya juga fasilitas publik yang digunakan secara bersamaan, tentunya penularan Covid-19 bisa saja cepat terjadi jika kita tidak awas bahkan tidak mematuhi protokol kesehatan saat berada di luar rumah termasuk kantor.
Satgas Minta Tutup Operasional Kantor Sementara
sumber gambar: peoplemanagement.co.uk
Klaster perkantoran naik menjadi salah satu ancaman untuk kita semua, terlebih bagi Mampaps yang bekerja di kantor. Bukan hanya Mampaps saja yang bisa terinfeksi Covid-19 ini, namun keluarga tercinta di rumah juga bisa terinfeksi virus yang saat ini masih menjadi sebuah ketakutan kita semua.
Kejadian ini membuat Satgas untuk bertindak agar penularan Covid-19 klaster perkantoran tidak kembali meningkat secara drastis. Di mana, dalam konferensi pers kemarin Wiku meminta Satgas/pemerintah Daerah menindaklanjuti temuan data tersebut dengan menutup sementara perkantoran yang saat ini sedang beroperasional.
Selain itu, Wiku meminta agar instansi sektor perkantoran yang melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), tetap mengacu Instruksi Menteri Dalam No. 9 Tahun 2021 yaitu tetap memaksimalkan kehadiran fisik hanya 50 persen dan selalu tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat.
Bagaimana nih pendapat Mampaps mengenai klaster perkantoran naik di Jakarta dengan angka yang cukup meningkat pada dua pekan ini? Bagi Mampaps yang tidak berkesempatan untuk melakukan work from home atau WFH, ada baiknya untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 3M dengan disiplin serta ditambah dengan 2M yakni menghindari kerumunan dan mobilitas yang tidak penting. Yuk, bersama kita putuskan mata rantai penularan Covid-19! Salam sehat selalu.