Makanan pendamping ASI (MPASI) adalah nutrisi tambahan yang wajib diberikan kepada si kecil yang sudah menginjak usia 6 bulan.
Pemberian MPASI akan memberikan beberapa manfaat salah satunya adalah kecukupan gizi. Banyak MPASI instan yang bisa Mama dapat diberbagai toko, namun sebaik-baiknya MPASI adalah yang dibuat oleh tangan Mama sendiri.
Bagi Mama muda mungkin membuat MPASI rumahan sedikit merepotkan, namun ini akan sepadan dengan nutrisi yang didapat si kecil. Memang MPASI instan ditengarai juga mampu memenuhi kebutuhan gizi si kecil namun biasanya sudah ada tambahan pengawet dan juga gula buatan didalamnya.
Lebih aman Mama membuat saja olahan MPASI dirumah yang sederhana misalnya membuat bubur dari beras merah yang dicampur dengan sayuran seperti brokoli dan wortel.
Meski menu MPASI terkesan itu-itu saja dan dibuat dengan hanya dihancurkan. Faktanya masih banyak Mama yang secara tidak sadar melakukan kesalahan dan menyebabkan olahan MPASI rumahannya justru kehilangan nutrisi. Agar tak mengalami hal tersebut, cobalah hindari 5 kesalahan dalam mengolah MPASI seperti dibawah ini:
1. Tidak Mengupas Buah dan Sayuran Untuk Si Kecil
Nah, hal sederhana tidak mengupas buah dan sayuran, padahal banyak bakteri yang kemungkinan besar menempel pada buah dan sayur loh.
Memang ada beberapa buah dan sayur yang katanya memiliki nutrisi terbaik justru pada kulit luarnya. Namun tubuh si kecil yang masih berusia dibawah satu tahun belum mampu memilah bakteri baik dan jahat.
Sayuran dan buah yang tidak dikupas kemungkinan besar masih membawa kotoran dan bakteri, terlebih pestisida yang memang banyak ditemukan diberagam jenis sayur.
Sebelum merebus atau mengukus sayuran cucilan dengan bersih kemudian kupas kulitnya begitupun dengan buah-buahan hanya ambil bagian dalamnya saja.
2. Memberikan Makanan Setengah Matang
Memberikan si kecil makanan setengah matang seperti telur dan daging yang justru bisa membawa bakteri jahat loh. Mungkin bagi orang dewasa makanan setengah matang dinilai lebih menyehatkan karena kandungan nutrisinya tidak rusak.
Namun bagi si kecil yang masih tergolong balita makanan setengah matang justru membawa bakteri yang tak bisa dilawan.
Banyak kasus balita mengalami diare disebabkan pengolahan bahan makanan yang belum matang. Pastikan ya Mams untuk memasak sayur dan daging dengan kematangan pas atau over cook.
3. Memanaskan Kembali Sisa MPASI yang Belum Habis
Nah hal ini sangat berisiko Mampaps, ternyata MPASI yang sudah didiamkan lama mengandung bakteri jahat. Biasanya para Mama membuat MPASI rumahan dalam jumlah banyak karena belum mengetahui berapa porsi yang pas untuk konsumsi si kecil.
Seringkali MPASI bersisa dan kemudian Mama masukkan kedalam lemari pendingin untuk kemudian dihangatkan kembali saat si kecil makan. Namun ternyata hal ini tidaklah baik, sebab sayur dan daging yang dihangatkan kembali bisa saja sudah kehilangan gizinya.
4. Memblender Semua Bahan MPASI
Memblender semua bahan MPASI saat si kecil sudah menginjak usia 9 bulan. Nyatanya makanan yang terlalu lembek dapat menyebabkan keterlambatan berbicara loh. Karena si kecil belum memiliki gigi yang utuh sering kali para orang tua khawatir dan memutuskan untuk terus membuat MPASI dengan karakteristik lembek.
Menurut para pakar gizi hal ini justru tidak baik Mampaps. Pada saat bayi menginjak usia ke 9 bulan sebaiknya mulai diperkenalkan kepada makanan yang lebih padat seperti tempe kukus. Kebiasaan bayi makan tanpa mengunyah akan membuatnya mengalami keterlambatan berbicara karena bagian mulut yang tidak mendapat stimulasi tepat.
5. Mempercayakan Produk Pabrikan Seperti Biskuit dan Bubur Bayi Instan
Mempercayakan produk pabrikan seperti biskuit dan bubur bayi instan, nyatanya kebersihan dan kandungan gizinya tidak bisa dipastikan aman loh Mampaps. Meski sudah menyabet label aman dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), namun olahan MPASI pabrikan tetap memiliki kandungan berbeda dari MPASI rumahan.
Memang, banyak yang mengklaim bahwa MPASI instan justru mengandung gizi lebih lengkap, namun yang menjadi persoalan apakah gizi tersebut benar-benar terjaga utuh setelah melalui proses pembuatan dengan penggunaan alat-alat pabrik? Kemudian apakah kebersihan selama pembuatannya dapat kita jamin?
Baca Juga : MPASI Instan vs MPASI Homemade, Mana yang Lebih Baik?
Nah sudah jelas kan Mams apa saja kesalahan yang selama ini secara tak sadar Mama lakukan ketika menyiapkan MPASI untuk si kecil? Tidak ada salahnya berkonsultasi dengan ahli gizi atau mengikuti seminar soal MPASI bayi untuk mendapatkan pengetahuan lebih mengenai olahan MPASI yang baik agar si kecil terhindar dari gizi salah.