Anak merupakan harta yang tidak ternilai harganya. Kehilangan anak seringkali membuat orang tua merasa down, stress, hingga depresi yang berkepanjangan. Apalagi bila terjadi kematian mendadak pada bayi, tentu tidak ada orang tua yang siap menghadapinya ya, Mampaps. Oleh itulah bayi haruslah dijaga agar terhindar dari sesuatu yang membahayakannya.
Baca Juga: Jangan Sepelekan! Kesehatan Anak Terancam Karena Asap Rokok!
Kematian mendadak dan tidak disangka ini dialami oleh YouTuber kesehatan dan kebugaran, Yulia Baltschun yang kehilangan anaknya di usia 6 bulan. Ia pun akhirnya berbagi cerita melalui video yang diunggah di akun Youtube nya. Ia mengatakan bahwa anaknya diketahui meninggal setelah ditinggal selama beberapa menit. Dokter yang menanganinya mengatakan bahwa anak Yulia kemungkinan mengalami Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).
https://www.instagram.com/p/BzXRzOKnOrN/?utm_source=ig_web_copy_link
Apa itu Sudden infant death syndrome (SIDS)?
Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) merupakan kematian mendadak pada bayi yang penyebabnya tidak dapat dijelaskan. SIDS banyak terjadi pada newborn dan bayi berusia kurang dari satu tahun. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, SIDS bisa saja berkaitan dengan cacat pada bagian otak yang mengontrol pernapasan saat bayi sedang tidur.
Penyebab Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)
Kombinasi faktor lingkungan fisik dan tidur dapat membuat bayi lebih rentan mengalami SIDS. Faktor-faktor ini bervariasi antara bayi satu dengan lainnya.
Faktor fisik
Faktor fisik yang terkait dengan SIDS meliputi:
- Cacat otak. Beberapa bayi dilahirkan dengan masalah yang membuat mereka rentan mengalami SIDS. Biasanya, SIDS terjadi karena adanya bagian otak (yang mengontrol pernapasan saat tidur) belum cukup matang untuk bekerja dengan baik.
- Berat badan lahir rendah. Kelahiran prematur memungkinkan terjadinya otak bayi yang belum matang sepenuhnya, sehingga ia kurang memiliki kendali atas proses otomatis seperti pernapasan dan detak jantung.
- Infeksi pernafasan. Banyak bayi yang meninggal karena SIDS baru-baru ini menderita pilek, yang mungkin berpengaruh pada masalah pernapasan.
Faktor lingkungan tidur
Barang-barang yang terdapat di box bayi dan posisi tidurnya dapat meningkatkan risiko SIDS. Contohnya seperti:
- Tidur bersama di kasur Mama. Posisi tidur orang dewasa yang tidak bisa dikontrol dapat membahayakan bayi sehingga dapat meningkatkan peluang SIDS terjadi saat bayi tidur dengan anggota keluarganya.
- Terlalu panas. Suhu panas pada kamar atau tubuh bayi saat tidur dapat meningkatkan risiko SIDS pada bayi.
- Tidur tengkurap atau miring. Bayi yang yang tidur dalam posisi tengkurap atau miring memungkinkan akan mengalami kesulitan bernapas lebih banyak daripada bayi yang tidur dalam posisi telentang.
- Tidur di permukaan yang terlalu empuk. Berbaring telungkup di atas selimut empuk, kasur empuk atau kasur air dapat menghalangi jalan napas bayi.
Baca juga: Posisi Tidur yang Aman untuk Bayi
Faktor resiko
Meskipun sindrom kematian mendadak pada bayi dapat menyerang bayi mana pun, para peneliti telah mengidentifikasi beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko SIDS pada bayi, diantaranya:
- Perokok pasif. Bayi yang hidup dengan perokok memiliki risiko SIDS yang lebih tinggi.
- Lahir prematur. Kelahiran prematur membuat bayi memiliki berat badan lahir rendah serta meningkatkan peluang SIDS pada bayi.
- Jenis kelamin. Anak laki-laki sedikit lebih mungkin meninggal karena SIDS.
- Usia. Bayi paling rentan antara bulan kedua dan keempat kehidupan.
- Ras. Meskipun belum diketahui alasannya, bayi yang berkulit hitam lebih memiliki peluang SIDS.
- Histori kesehatan keluarga. Bayi yang memiliki saudara kandung atau sepupu meninggal karena SIDS berisiko lebih tinggi terkena SIDS.
- Faktor risiko ibu. SIDS juga dapat terjadi karena Mama berusia kurang dari 20 tahun, merokok, menggunakan narkoba atau alkohol, serta perawatan pralahir yang tidak memadai
Baca juga: Waspada! Co Sleeping Dapat Menyebabkan Kematian Pada Bayi
Pencegahan SIDS
Tidak ada cara pasti untuk mencegah SIDS, tetapi Mama dapat membantu Si Kecil tidur lebih aman dengan cara berikut.
- Jangan meninggalkan sesuatu pada box bayi. Sebaiknya box bayi bersih dari benda-benda empuk seperti selimut tebal, bantal, boneka, dan benda empuk lainnya. Hal ini dapat mengganggu pernapasan jika wajah bayi menekannya.
- Posisi tidur. Posisi tidur pada Si Kecil ternyata berpengaruh terhadap sistem pernafasannya. Oleh sebab itu, sebaiknya posisikan Si Kecil tidur dalam posisi telentang ya Mams.
- Tidak semua orang paham posisi tidur Si Kecil yang benar. Oleh sebab itu, jika Mama memiliki babysitter, komunikasikan mengenai posisi tidur yang benar untuk mencegah terganggunya saluran nafas pada Si Kecil.
- Pemberian ASI pada Si Kecil. Menyusui selama minimal enam bulan dapat menurunkan risiko SIDS.
- Jangan percayakan 100% pada monitor bayi dan perangkat komersial lainnya yang mengklaim dapat mengurangi risiko SIDS. American Academy of Pediatrics tidak menganjurkan penggunaan monitor dan perangkat lain terkait masalah ketidakefektifan dan keselamatan.
- Tidur di kamar orang tuanya. Selama usianya belum genap 1 tahun, sebaiknya bayi tidur bersama dengan orang tuanya. Hindari meninggalkan bayi sendirian, meskipun ia sedang tidur. Letakkan box bayi di tempat yang mudah dijangkau Mama.
- Tidak tidur di kasur Mampapa. Beberapa kondisi akan membahayakan Si Kecil seperti terjepit Mama atau Papa, berguling ke celah kasur dengan dinding, dan sebagainya.
- Imunisasi bayi. Tidak ada bukti bahwa imunisasi rutin dapat meningkatkan risiko SIDS. Justru, beberapa penelitian menunjukkan bahwa imunisasi dapat membantu mencegah SIDS.
Baca juga: Kematian Bayi di Rumah Pengasuhnya
Sejatinya, kematian sudah merupakan bagian dari takdir yang mau tidak mau pasti terjadi. Namun, sebagai orang tua, Mampaps tetap harus memperhatikan kesehatan dan keselamatan Si Kecil agar terhindar dari hal-hal yang membahayakannya.