Banyak orang bertanya-tanya apa sih penyebab yang bisa membuat anak hiperaktif? Karena memang penyebab hiperaktif ini belum bisa diketahui secara pasti. Tetapi penelitian menunjukkan bahwa risiko seseorang untuk menderita kondisi ini dapat disebabkan oleh kombinasi dari beberapa faktor.
Nah, menurut beberapa riset yang telah beredar nih Mams, hiperaktif pada si kecil bisa terjadi karena beberapa faktor. Mulai dari faktor genetik atau keturunan, hingga karena waktu kelahiran yang lebih dini dari HPL atau prematur.
Baca juga: Ternyata Musik Klasik Ampun Mengatasi Anak Hiperaktif Loh!
Genetik
Mams, saat ini sudah ada sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa sekitar 25 hingga 35 persen kemungkinan dari anak yang hiperaktif disebabkan karena faktor genetik atau keturunan dari orang tuanya yang memiliki riwayat hiperaktif juga.
Jadi dengan kata lain, saat anak besar nanti, besar kemungkinan anaknya pun akan mengalami hal yang sama loh Mampaps.
Neurologik
Namun selain faktor genetik yang menyebabkan anak hiperaktif adalah adanya faktor neurologik atau karena dampak kesehatan saat hamil.
Jadi jika usia Mama saat hamil terlalu muda atau melakukan pola hidup yang buruk seperti merokok atau minum-minuman beralkohol, maka anak bisa menjadi lebih hiperaktif.
Berat badan si kecil saat lahir kurang ideal
Ternyata berat badan si kecil saat dilahirkan pun mampu memengaruhi potensi hiperaktif anak loh Mams. Jadi jika si kecil terlahir dengan berat badan tak ideal, terlebih proses kelahiran juga lama, maka si kecil lebih berpotensi menjadi anak yang hiperaktif.
Banyak mengkonsumsi makanan tak sehat
Di jaman yang semakin modern ini, banyak orang tua yang lebih senang menyiapkan makanan cepat saji pada si kecil.
Padahal makanan cepat saji yang banyak mengandung bahan pengawet kimia anorganik ini mampu memicu perilaku hiperaktif pada anak.
Psikososial dan lingkungan
Faktor psikososial dan juga lingkungan membawa pengaruh tersendiri untuk memicu anak berperilaku hiperaktif. Jadi, mama juga harus perhatikan bagaimana lingkungan tempat dia bergaul, sosialisasinya dengan teman.
Jika memang dirasa berpotensi untuk mengembangkan perilaku hiperaktif. Maka cobalah Mama untuk menjauhkan si kecil dari lingkungan pergaulan tersebut.
Kelainan struktur otak
Ternyata kelainan struktur dan fungsi otak dapat mengganggu keseimbangan kadar neurotransmitter yang membuat kinerja otak terganggu. Makanya tak heran saat akan merencanakan kehamilan dan sedang hamil, mama dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi vitamin dan asam folat.
Karena sangat berguna untuk perkembangan otak janin. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Begitulah Mams kira-kira kalimat yang sudah biasa kita dengar, jadi alangkah baiknya mulai sekarang Mama dan calon Mama yang sedang merencanakan kehamilan atau memang sudah memiliki buah hati mungil.
Sebaiknya jaga kesehatan tubuh, periksakan kehamilan sejak dini, dan terapkan pola hidup sehat. Karena ternyata bisa saja si kecil menanggung hal yang diperbuat oleh orang tua mereka. Selain itu, perkaya informasi ya Mams, agar selalu dapat melakukan pencegahan dan mengatasi semua hal dengan cara yang paling bijak dan terbaik.
Selain itu, kurangi konsumsi atau memberikan obat kimia, baik itu oleh Mama atau pada si kecil. Karena obat, biasanya, diberikan belakangan karena sampai saat ini terapi obat masih menimbulkan kontroversi di kalangan ahli.