Kekerasan seksual pada anak sangat marak terjadi, bahkan beberapa perilaku kejahatan ini berkaitan dengan masa lalu para si pelaku. Mengapa? Ini biasanya terjadi karena korban kekerasan seksual tidak direhabilitasi dengan baik bahkan dibiarkan begitu saja, sehingga mereka cenderung akan menjadi pelaku saat dewasa kelak.
Biasanya anak yang menjadi korban kekerasan seksual cenderung diam dan biasanya takut untuk menceritakan pengalamannya. Sehingga, kita sebagai orangtua harus tahu dan mengenali perilaku yang tidak tampak seperti biasanya.
Kekerasan Seksual Pada Anak
sumber gambar: arynews.tv
Berita mengenai kasus kekerasan seksual pada anak memang tidak ada habisnya, pasti kita sebagai orangtua harus waspada dan menjaga Si Kecil agar tidak menjadi korban kekerasan seksual. Perlu diketahui, bahwa kekerasan seksual pada anak dapat berupa kekerasan fisik maupun non fisik. Dikutip dati hellosehat.com kekerasan seksual pada anak secara fisik dan non fisik meliputi:
Kekerasan seksual pada anak secara fisik dapat meliputi:
- Menyentuh area intim atau kemaluan anak untuk memenuhi gairahnya
- Membuat anak menyentuh bagian privat atau kemaluan pelaku
- Membuat anak ikut bermain dalam permainan seksualnya
- Memasukkan sesuatu ke dalam kemaluan atau anus anak
Baca Juga: Mampaps Cegah Pelecehan Seksual pada Anak Segera!
Kekerasan seksual pada anak non fisik dapat meliputi:
- Menunjukkan hal-hal yang bersifat pornografi pada anak, entah itu video, foto, atau gambar
- Menyuruh anak berpose tidak wajar
- Menyuruh anak untuk menonton berbagai hal yang berhubungan dengan seks
- Mengintip atau menonton anak yang sedang mandi atau sedang berada di dalam toilet
Lalu, apa saja dampak lain yang akan diterima anak dan bagaimana cara pencegahannya? Berikut penjelasannya:
Dampak Kekerasan Seksual pada Anak
sumber gambar: www.thenews.com
Bukan hanya berdampak sebagai pelaku saat ia anak menerima kekerasan seksual, namun dampak yang paling bahaya adalah Si Kecil bisa menjadi pelaku seksual di masa depannya. Perlu Mampaps ketahui, kekerasan seksual yang terjadi setiap kali dapat mempengaruhi tumbuh kembang Si Kecil, seperti:
- Si Kecil mengalami perkembangan otak yang lambat
- Tidak mampu untuk menyeimbangi kemampuan sosial, emosional dan kognitif
- Memiliki gangguan dalam berbahasa yang spesifik
- Kemungkinan besar Si Kecil akan mengalami risiko terkena penyakit kronis
Baca Juga: Pengaruh Sosial Media Untuk Tumbuh Kembang si Kecil!
Bukan hanya pada tumbuh kembangnya, dampak kekerasan pada anak juga terlihat pada kesehatan mentalnya seperti:
- Merasa kurang percaya diri dan tidak percaya pada orang dewasa
- Tidak dapat mengungkapkan apa yang sedang ia rasakan sehingga sulit untuk mengendalikan emosi
- Mengalami trauma dan mudah merasa cemas
Jika anak korban kekerasan seksual tidak ditangani dengan serius, ia juga akan menganiaya dirinya sendiri dengan mengonsumsi alkohol, obat-obatan terlarang serta ia juga bisa bunuh diri jika tidak ada yang memperhatikannya secara serius.
Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
sumber gambar: getvisitapp.com
Agar Si Kecil tidak menjadi korban kekerasan seksual, tentu Mampaps bisa mencegahnya sejak dini dengan cara:
- Mengenalkan bagian-bagian tubuh sejak dini, katakan bagian-bagian pribadi yang hanya boleh disentuh oleh dirinya sendiri
- Pastikan Mampaps memberikan pakaian yang sopan dan pantas untuk Si Kecil
- Katakan pada Si Kecil, jangan pernah mau jika ada seseorang untuk izin menyentuhnya, mengambil fotonya dengan gaya yang tidak pantas
- Tanamkan budaya malu, dengan tidak membuka pakaian di depan umum
- Ajarkan Si Kecil untuk keluar dari situasi yang tidak aman dengan cara berlari atau berteriak jika ada yang memaksa dan mencurigakan
- Ajarkan Si Kecil untuk selalu bercerita tentang apa yang terjadi pada dirinya
Anak Korban Kekerasan Seksual dan Kecenderungan Saat Dewasa
sumber gambar: www.thehindu.com
Mungkin memang sulit menerima jika anak menjadi korban kekerasan seksual, namun menurut pakar jika korban kekerasan seksual tidak mendapatkan pendampingan psikolog professional dengan cepat kemungkinan besar kecenderungan saat dewasa nanti ia akan menjadi pelaku kekerasan tersebut. Hal ini disebabkan ada rasa dendam yang ia miliki, karena persepsi yang salah bahwa orang harus merasakan apa yang telah ia rasakan.
Baca Juga: Mampaps Cegah Pelecehan Seksual pada Anak Segera!
Selain itu anak juga akan mengalami penurunan kualitas hidup hingga dewasa, bahkan tak jarang seumur hidup. Untuk itu, harus ada penanganan yang baik dalam kurun waktu yang tidak bisa ditentukan atau hingga kondisi psikis anak makin membaik.
Bagaimana Mampaps, yuk kita cegah agar anak tidak menjadi korban kekerasan seksual dengan menanamkan budaya malu dan pendidikan seks sejak dini. Semoga tidak banyak lagi korban kekerasan seksual pada anak, remaja dan dewasa yang terjadi pada negara ini.