Coba hitung selama pandemi melanda, sudah berapa kali Mampaps memarahi Si Kecil? Semoga nggak ada ya atau hanya bisa dihitung jari, amin. Namun, tahukah Mampaps kekerasan pada anak saat pandemi ternyata meningkat loh! Kekerasan ini terjadi baik secara verbal maupun kekerasan fisik.
Tentu kekerasan pada anak ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti Mampaps belum terbiasa untuk menghadapi perubahan baru selama pandemi, seperti semua hal dikerjakan dari rumah. Bukan hanya itu, kecemasan terhadap sesuatu seperti kesehatan, keuangan, pendidikan anak dan lainnya secara berlebihan bisa meningkatkan stres sehingga kekerasan terjadi.
Kasus Kekerasan Anak Saat Pandemi
Masih ingat kan Mampaps, beberapa kasus kekerasan pada anak yang sempat viral? Salah satunya adalah orang tua yang sedang membimbing anaknya untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring. Banyak di antara mereka tertangkap kamera sedang memukul sang anak karena tidak paham dengan apa yang sedang diterangkannya.
Baca Juga: Viral Mama Cambuk Anak, Stop KDRT pada Anak!
Mengingat kejadian pada September lalu, tersebar video viral berdurasi 4 menit 39 detik di mana sang ibu mencambuk anak kandungnya menggunakan selang saat mengerjakan tugas sekolah. Video ini beredar di Grup Facebook Info Malang Raya, terlihat jelas bahwa sang ibu mencambuk sang anak yang sedang ia bimbing untuk mengerjakan tugas sekolah dan berteriak dengan penuh kesal.
Nah, tahu kah Mampaps berapa kasus kekerasan terjadi sejak pandemi ini? Mengutip dari republika.co.id, kasus anak korban kejahatan seksual yang direspon Sakti Peksos pada Juni sebanyak 1.433, melonjak menjadi 2.214 kasus pada Juli dan Agustus tercatat sebanyak 2.489 kasus.
Sementara dikutip dari klikdokter.com menyebutkan bahwa menurut Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA), terdapat sekitar 3000 anak yang menjadi korban kekerasan selama masa pandemi. Wah, sungguh sangat mengejutkan! Angka ini adalah angka yang terlapor loh Mampaps, tentu masih banyak lagi kasus yang belum terlapor.
Penyebab Kekerasan pada Anak Saat Pandemi
Ibarat kata pepatah tidak ada asap jika ada api, tentu ada sebab mengapa kasus kekerasa pada anak terjadi. Lalu apa sih penyebab kekerasan pada anak terjadi selama pandemi? Berikut beberapa alasannya:
Faktor Ekonomi
Hal ini menjadi salah satu penyebab utama orang tua tega melakukan kekerasan pada buah hatinya sendiri. Orang tua yang terkena dampak pandemi, biasanya akan stres dan bingung sehingga anak bisa menjadi korban amarah dan kekesalannya.
Perubahan Gaya Hidup saat Pandemi
Kondisi saat ini seperti mengharuskan orang tua untuk membimbing anak untuk sekolah daring. Kasus inilah yang paling sering terjadi, saat sang anak tidak paham orang tua dengan tega memukuli anak.
Tatap Muka
Intensitas bertemu dengan anak menjadi sering, sehingga bingung dan stres saat anak menangis dan imbasnya anak dimarahi dan dipukul.
Baca Juga: Waspada, Pola Asuh Orang Tua yang Membuat Anak Menjadi LGBT!
Stres menjadi hal utama penyebab kekerasan ini terjadi, tidak dipungkiri lagi terkadang orang tua tidak bisa menyimpan kekesalannya sehingga berimbas pada anak. Padahal tanpa kita sadari, anak tentu tidak paham dengan kondisi yang sedang mereka hadapi saat ini. Tentu di saat pandemi sekarang, mereka juga merasa stres dan bingung dengan keadaan saat ini. So, masing kah Mampaps melakukan hal tersebut pada anak?
Dampak Kekerasan pada Anak Saat Pandemi
Kekerasan yang terjadi pada anak ini tentu akan berdampak buruk pada mereka, dampak ini bisa mereka rasakan dalam jangka pendek ataupun jangka panjang loh Mampaps! Berikut dampak yang akan anak rasakan jika menerima kekerasan:
Dampak Fisik
Fisik yang dilukai tentu akan tampak, jika kekerasan yang dilakukan secara fisik dampaknya akan terlihat seperti badannya menjadi memar atau luka. Jika tidak ditangani atau diobati bisa saja bekas luka tersebut membekas dan tidak hilang.
Dampak Psikologis
Biasanya dampak ini akan dirasakan hingga anak dewasa kelak, ia bisa saja tumbuh sebagai pribadi yang tidak percaya diri, stres, penakut, mudah cemas dan takut, atau bahkan menjadi pelaku kekerasan pada orang lain karena memiliki rasa dendam.
Baca Juga: 7 Sikap Orang Tua yang Bisa Membunuh Karakter Anak
Menghindari Kekerasan pada Anak Saat Pandemi
Stres dan cemas yang terjadi akan membuat emosi tidak bisa dipendam, namun mengendalikan emosi dengan baik tentu akan berdampak baik pada Mampaps dan anak sehingga kekerasan tidak terjadi. Nah, berikut beberapa cara untuk menghindari kekerasan saat pandemi:
- Jalin komunikasi dengan baik bersama anak dan keluarga
- Cobalah untuk mendengarkan cerita anak
- Hargai keputusan anak saat memilih sesuatu
- Tahan emosi Mampaps, saat anak tidak mau mendengar
- Ajak anak untuk melakukan kegiatan positif
Mampaps harus ingat, bahwa orangtua tentu tidak ingin hal buruk terjadi pada anak-anak mereka bukan? Yuk, hindari kekerasan pada anak saat pandemi dengan mengevaluasi diri dan emosi dengan baik. Salam sehat Mampaps.