Kejang pada anak kerap terjadi saat usia dibawah lima tahun, namun bukan berarti dibatas usia 5 tahun anak tidak bisa mengalami kejang ya Mampaps! Biasanya kejang tidaklah selalu dicap berbahaya, namun kondisi ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang serius pada anak.
Ada beberapa jenis kejang pada anak, seperti kejang yang membuat tubuh menjadi bergetar dan tidak terkendali dan ada juga yang menyebabkan hilangnya kesadaran. Lalu apa saja sih penyebab terjadinya kejang pada anak? Yuk, cari tahu sebelum bisa mengatasinya.
Penyebab terjadinya kejang pada anak
1. Anak mengalami demam
Disebut juga sebagai kejang demam, yang biasanya terjadi pada anak berusia di bawah 4 tahun dengan mengalami demam tinggi secara tiba-tiba. Kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan berlangsung selama beberapa menit dan berhenti dengan sendirinya.
Menurut para ahli, kejang demam ini tidak diketahui secara pasti penyebabnya namun karena anak mengalami demam tinggi yang disebabkan oleh infeksi dapat memicu terjadinya kejang pada anak.
2. Anak memiliki gangguan epilepsi
Anak dengan epilepsi biasanya akan terus mengalami kejang hingga mereka dewasa, namun sebagiannya ada yang membaik. Kejang pada anak dengan diagnosa epilepsi ini biasanya terjadi karena beberapa penyebab, seperti kurang tidur, kelelahan, stres, terlalu banyak makan, bahkan terkena sinar cahaya yang cukup terang.
3. Mengalami cedera pada kepala
Berhati-hati Mampaps, jika anak mengalami cedera kepala ya! Umumnya kejang pada anak yang disebabkan dengan kondisi ini bisa terjadi pada minggu pertama setelah kecelakaan. Maka, ada baiknya segera melakukan pemeriksaan jika anak mengalami kecelakaan.
4. Meningitis
Dikutip dari alodokter mengatakan bahwa kasus yang serius, kejang pada anak bisa disebabkan oleh meningitis atau peradangan pada selaput otak. Selain kejang, bisa juga ditandai dengan gejala lain seperti demam, rewel, sakit kepala dan ruam kulit.
Pada bayi juga bisa ditandai dengan gejala seperti muntah, bayi kuning, sulit dibangunkan atau terus mengantuk, lemas, menolak untuk menyusu, hingga tidak memiliki respon saat diajak berinteraksi.
Penanganan kejang pada anak
Pada dasarnya saat kejang pada anak terjadi, Mampaps jangan panik ya! Berikut yang bisa Mampaps lakukan ketika terjadi kejang pada anak:
-
Meletakkan anak di lantai atau tempat yang luas dan datar
-
Pastikan di sekelilingnya tidak ada benda yang berbahaya, seperti meja untuk menghindari benturan
-
Posisikan anak tidur menyamping atau miring
-
Longgarkan pakaian seperti kancing baju dan celana
-
Jangan gerakkan tubuh anak
-
Jangan masukkan benda apapun kedalam mulut, seperti kopi ataupun sendok
-
Hitung berapa lama kejang terjadi
Nah, setelah memberikan pertolongan Mampaps segera membawa anak ke dokter. Beritahu pada dokter lama waktu kejang ya Mampaps. Jangan menunda-nunda untuk tidak melakukan pemeriksaan, terlebih saat bibir anak mulai terlihat biru, susah bernapas, kejang dan lainnya.
Kejang pada anak dapat diketahui penyebabnya setelah melakukan pemeriksaan oleh dokter. Semoga bermanfaat.