Banyaknya pertimbangan menyebabkan new normal sudah mulai diterapkan di Indonesia. Hal ini membuat banyak kalangan harus berhati-hati serta lebih sadar akan kebersihan untuk mencegah penyebaran virus corona. Terlebih bagi seorang ibu hamil. Tidak sedikit ibu hamil yang harus tetap beraktifitas dan bekerja. Selain itu, ibu hamil juga perlu memeriksakan diri ke dokter atau rumah sakit. Banyaknya keperluan ibu hamil ini, akan mengharuskan ia pergi ke luar rumah. Lalu, bagaimanakah kebiasaan ibu hamil yang harus dirubah untuk menghadapi new normal di tengah pandemi COVID-19? Berikut tips persiapan new normal unyuk ibu hamil.
Kebiasaan Ibu Hamil untuk Persiapan New Normal
Seseorang yang mulai menyadari bahwa dirinya sedang berbadan dua biasanya akan lebih perhatian kepada dirinya dan janin yang ada di dalam kandungannya. Wabah COVID-19 yang memiliki penyebaran cepat sangat berisiko menular, terutama bagi ibu hamil. Oleh sebab itu, kebiasaan ibu hamil perlu perubahan dan harus pintar, juga tanggap mengenai apa yang harus dan tidak boleh dilakukannya selama new normal ini.
Tidak Memaksakan Diri ke Kantor, Jika…
Mams, menjadi seorang ibu pekerja memang sering dilema. Namun, semoga profesionailtas di perusahaan tidak lebih besar dibanding loyalitas untuk keluarga, terutama janin ya Mams. Banyak perusahaan yang telah menjalankan peraturan dengan mempertimbangkan kehamilan bagi pekerjanya. Beruntunglah jika Mams bekerja di tempat yang demikian.
Seprofesional apapun, Mams tetap harus memperhatikan kondisi kehamilan ya Mams. Jika merasa kurang enak badan, sebaiknya Mams tidak memaksakan diri untuk tetap berangkat kerja. Komunikasikan hal ini dengan baik ke divisi terkait. Kondisi daya tahan tubuh menurun akan berbahaya bagi ibu hamil, terutama di tengah pandemi seperti sekarang ini. So, jangan takut untuk mendiskusikannya dengan pihak kantor ya, Mams.
Baca Juga: Terkena DBD Saat Hamil? Ini Risiko dan Penangannya!
Meminimalisasi Waktu di Luar Rumah
Kebiasaan ibu menyusui yang harus dirubah saat new normal ini, yaitu sebisa mungkin meminimalisasi waktu di luar rumah ya Mams, Salah satunya dengan berangkat dan pulang kerja tepat waktu. Biasanya hal ini akan membuat Mams lebih sedikit bertemu dengan orang. Selain itu, Mams juga bisa melakukannya memperhatikan jam jam krusial lalu lintas. Jika memungkinkan, Mams bisa berangat dan pulang pada jam-jam yang agak lengang.
Perhatikan Cairan Tubuh, ya Mams
Kehamilan di tengah pandemi membuat Mams harus lebih protektif kepada kondisi kandungan. Jangan lupa tetap memperhatikan nutrisi serta cairan tubuh.
Baca Juga: Cegah Corona! 5 Makanan Ini Bisa Meningkatkan Imun
Jangan Takut untuk Kontrol
Tingkat penularan yang tinggi membuat pihak medis menerapkan pengamanan ketat terkait prosedur kontrol yang mempertimbangkan keselamatan ibu hamil, janin dan tenaga kesehatan yang menanganinya.
- Menggunakan masker sejak dari rumah. Mams juga bisa membuat masker sendiri di rumah.
- Menerapkan physical distancing. Physical distancing dapat mencegah penularan yang disebabkan oleh percikan droplet dari lawan bicara.
- Mengatur jadwal kontrol. Tentu saja hal ini dilakukan berdasarkan hasil diskusi dengan bidan atau dokter kandungan.
- Skrining suhu tubuh. Sebagaimana diketahui bahwa suhu tubuh yang tinggi salah satu gejala COVID-19.
- Interview riwayat penyakit. Selai riwayat penyakit, ibu hamil juga biasanya akan ditanyakan terkait kemungkinan terinfeksi virus corona.
- Menerapkan cuci tangan sebelum masuk ruangan kontrol. Jika di rumah sakit atau klinik tersedia keran cuci tangan, cucilah tangan terlebih dahulu sebelum memasuki ruangan. Mams juga bisa membawa hand sanitizer di dalam tas untuk berjaga-jaga jika tidak tersedia tempat cuci tangan sebelum pintu masuk.
- Kontrol hanya di usia kandungan tertentu. Biasanya Mams disarankan untuk kontrol pada minggu ke 11-14 untuk memeriksa dekat jantung, minggu 18-24 untuk melihat perkembangan orga tubuh. Minggu 28-32 umtu melihat tumbuh kembagn ksesluruhan, serta 37040 untuk meliat kesiapan menjelang persalinan.
Baca Juga: Tips Persiapan Melahirkan di Tengah Pandemi
Selain itu, pihak rumah sakit biasanya juga telah memisahkan antara poli infeksi dengan non infeksi. Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan penyakit. Selain itu, ibu hamil tidak dikategorikan sebagai orang sakit sehingga poli kebidanan atau kandungan akan dipisah dengan poli bagi orang yang sedang sakit.
Nah itulah kebiasaan ibu hamil yang harus dirubah guna menjalani persiapan new normal yang harus diperhatikan. Semoga persalinan Mams lancar nantinya!