Kapan sih waktu yang tepat untuk mengajari anak jenis-jenis warna? Sejak usia dini jawabannya! Pada dasarnya bayi sejak lahir sudah bisa melihat warna loh Mama. Namun bayi masih bingung untuk membedakan antara satu warna dengan warna lainnya.
Saat bayi mencapai usia 18 bulan, kemampuannya untuk mengenali warna akan semakin berkembang. Selain mulai bisa membedakan warna, di usia ini juga bayi mulai melihat persamaan dan perbedaan bentuk, tekstur dan juga ukuran.
Jika Mama dan Papa mulai memperkenalkan si kecil dengan warna-warna sedari dini, maka pada usia 36 bulan, minimal si kecil bisa menyebutkan satu warna. Lalu bagaimana cara untuk memperkenalkan si kecil dengan warna-warna? Berikut ini cara-caranya :
- Mama dan Papa bisa menggunakan media buku cerita untuk memperkenalkan warna pada si kecil
- Mama dan Papa juga bisa menggunakan flash card
- Ketika berjalan-jalan di luar rumah, Mama dan Papa bisa menunjukkan benda beserta warnanya
- Saat menggunakan pakaian, Mama bisa memberitahukan si kecil akan menggunakan pakaian berwarna apa
- Mama dan Papa juga bisa mengajari si kecil menggambar dan mewarnai. Kegiatan ini bisa membantunya mengenali warna.
- Ajak si kecil meniup balon. Selain membantunya mengenali warna-warni balon sekaligus mengajarinya menghitung balon juga lohh.
Jika si kecil salah dalam menyebutkan warna, Mama dan Papa tidak perlu mengoreksinya. Mama dan Papa cukup membiarkannya, kemudian memberitahukan warna yang benar itu apa. Jika si kecil disalahkan, maka bisa memengaruhi rasa percaya diri dan semangatnya untuk belajar.
Mama dan Papa juga tidak perlu memaksa anak untuk cepat mengenali warna. Mengingat dibutuhkan waktu untuk mencapai tahapan di mana si kecil bisa membedakan warna, termasuk nantinya tekstur, dan lainnya.
Namun jika Mama dan Papa sudah mengajari anak warna-warni namun si kecil tetap tidak bisa mengenalinya. Maka Mama dan Papa harus waspada buta warna yang bisa menyerang si kecil. Berikut ini beberapa tanda si kecil mengalami buta warna:
- Tidak Bisa mengingat warna. Mama dan Papa tetap mengajari si kecil tentang warna-warna. Kemudian berikan tes pada anak mengenai ingatannya tentang warna. Jika si kecil salah terus dalam menjawabnya, maka Mama perlu waspada.
- Tidak bisa membedakan warna yang mirip. Misalnya, si kecil tidak bisa membedakan warna hijau dan biru. Penting loh untuk memperkenalkan gradasi warna pada anak sehingga Mama bisa mengetahui jika ada gangguan buta warna.
- Tidak suka mewarnai. Anak-anak umumnya sangat menggemari kegiatan gambar dan mewarnai. Dan Mama harus waspada jika si kecil tidak menyukai kegiatan mewarnai. Anak yang mengalami buta warna, cenderung tidak suka melakukan aktivitas mewarnai. Penyebabnya karena ia kesulitan dalam membedakan warna.
- Sensitif pada cahaya terang. Satu lagi nih ciri anak mengalami buta warna, yaitu sensitif pada cahaya terang. Anak yang mengalami buta warna biasanya akan terganggu dan mudah gelisah dengan cahaya terang.
Jika Mama dan Papa mencurigai adanya gangguan penglihatan pada si kecil, maka tidak ada salahnya untuk segera memeriksakannya ke dokter spesialis anak. Semakin cepat Mama dan Papa memeriksakannya, maka masalah ini bisa diatasi lebih baik.
Baca Juga : Fakta Di Balik Lego, Permainan Edukatif Yang Bantu Asah Imajinasi Anak
Sangat mudah untuk mengajari balita berbagai hal. Untuk itu pastikan Mama dan Papa mengajari semua hal positif padanya. Penting juga loh bagi Mama dan Papa mencontohkan hal yang baik dihadapan si kecil. Mengingat si kecil juga pasti akan meniru apa yang orangtuanya lakukan.
If a child cannot learn in the way we teach, we must teach in a way the child can learn.