Hai Mampaps! Setiap Mampaps pasti bahagia melihat anaknya yang aktif dan ceria, bukan? Mampaps rela merogoh kantong dalam-dalam demi membahagiakan Si Kecil, salah satunya dengan membelikannya mainan yang beraneka ragam dan edukatif.Tapi, tahukah Mampaps jika mainan-mainan tersebut dapat menjadi sumber penyakit bagi si kecil? Yaps, hal itu bisa terjadi jika Mampaps tidak peka menjaga kebersihan mainan anak.
Seperti dilansir Republika tidak lama ini, seorang ibu di Amerika Serikat bernama Eden Strong, berbagi kisah melalui akun media sosialnya dengan menceritakan bahwa anaknya hampir kehilangan penglihatan karena bakteri dari mainan karet yang selalu menemani anaknya saat mandi. Lalu bagaimana dengan mainan si kecil di rumah? Sudahkah Mampaps menjaga kebersihan mainan anak?
Pentingnya Menjaga Kebersihan Mainan Anak
Mainan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari si kecil. Oleh karena itu, Mampaps wajib sekali menjaga kebersihan mainan anak. Tidak hanya pada mainannya, tetapi juga kebersihan playmat (matras atau alas bermain) dan container (box mainan). Barang-barang ini mudah sekali berdebu dan luput dari perhatian Mampaps, padahal di sanalah Si Kecil banyak menghabiskan waktunya saat memainkan mainannya.
Baca Juga: 14 Kreasi; Cara Membuat Mainan Anak dari Barang Bekas
Dengan rutin menjaga kebersihan mainan anak dan barang-barang di dekatnya, Mampaps telah melakukan pencegahan penyakit yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang bersarang di mainan si kecil.
Waspada Mainan Si Kecil Jadi Sumber Penyakit
Dimainkan secara terus menerus, diletakkan sembarangan, dan dimainkan bersama dengan teman-temannya yang notabennya Mampaps tidak tahu bagaimana kebersihan tangan dan kesehatan anak lain, yang bisa menjadi penyebab mainan menjadi sumber penyakit bagi Si Kecil. Tentu saja Mampaps tidak mau karena kelalaian Mampaps yang tidak menjaga kebersihan mainan anak menjadi sakit, bukan? So, yuk kenali mikroorganisme yang sering ditemukan pada mainan si kecil.
1. Bath Squirt Toy
Bath squirt toy adalah mainan berbahan karet yang dapat mengeluarkan air ketika ditekan dan biasa digunakan si kecil saat mandi, contohnya mainan bebek karet.
Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa cairan keruh yang keluar saat bebek ditekan mengandung bakteri penyebab penyakit, antara lain Legionella dan Pseudomonas aeruginosa. Bakteri tersebut berisiko tinggi menyebabkan infeksi mata, telinga, hingga usus jika tertelan. Sama halnya dengan kasus yang disebutkan sebelumnya, anak dari Eden Strong, bernama Baylo tidak sengaja menyemprotkan air ke matanya saat mandi. Gejala awal mata terasa tidak nyaman, lalu kemerahan seperti iritasi ringan, dan dalam 12 jam mata Baylo menjadi sangat bengkak disertai demam tinggi. Jika saja infeksinya mengenai retina mata, maka dapat menyebabkan kebutaan permanen.
Kenapa bakteri tersebut bisa berkembang biak, alasannya karena bahan polimer yang terbuat pada bebek karet. Bakteri mampu bertahan karena bahan polimer dapat melepaskan karbon, yang menyediakan nutrisi bagi bakteri. Bakteri semakin berkembang biak pada bebek karet berkualitas rendah dan ditambah lagi cairan seperti sabun yang digunakan untuk mandi bisa menjadi sumber makanan bagi bakteri.
Terlepas dari jenis apapun mainan Si Kecil, kita sebagai orang tua wajib menjaga kebersihan mainan anak. Hal ini dilakukan agar terhindar dari kuman dan bakteri penyebab penyakit.
2. Teether
Teether adalah mainan untuk gigitan si kecil yang berguna menstimulasi pertumbuhan gigi pada usia 5-6 bulan ke atas. Jadi tentu saja mainan ini telah dirancang agar nyaman dan aman untuk dimasukkan ke mulut si kecil. Masalahnya, jika Mampaps tidak rutin menjaga kebersihan mainan anak yang satu ini, malah bisa jadi sumber infeksi jamur seperti Candida albicans.
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur ini adalah oral thrush atau kandidiasis mulut. Gejalanya yang paling sering muncul adalah luka berwarna keputihan pada lidah, pipi bagian dalam dan kadang langit-langit mulut, gusi dan amandel. Nyeri yang cukup parah dapat menyebabkan si kecil kesulitan menelan loh mams.
3. Mainan Kayu dan Lainnya
Setiap barang di rumah yang jarang dibersihkan pasti mudah dihinggapi debu dan kuman penyakit. Misalnya Streptococcus pyogenes, bakteri berbahaya yang sering ditemukan pada mainan kayu ini dapat menyebabkan faringitis (radang tenggorokan) dan infeksi pada kulit.
Mainan dan lingkungan anak yang kebersihannya tidak dijaga juga memungkinkan menetapnya virus seperti Rotavirus. Virus ini menimbulkan peradangan pada saluran pencernaan. Adapun gejala dari rotavirus adalah diare, mual dan muntah, serta demam, sehingga timbul risiko dehidrasi. Maka, jangan lewatkan membersihkan mainan anak ya, Ma.
Tips Menjaga Kebersihan Mainan Anak
Sekarang Mampaps sudah paham betapa pentingnya menjaga kebersihan mainan anak. Lalu, bagaimana cara mempersihkan mainan Si Kecil yang baik dan benar.
- Selalu perhatikan petunjuk cara perawatan mainan pada kardus mainan jika ada.
- Jika mainan terbuat dari kain bisa dicuci menggunakan mesin cuci, air hangat atau air biasa dan ditambah detergen. Lalu keringkan.
- Jika mainan terbuat dari plastik, kayu, atau bahan keras lainnya bisa dicuci atau dilap dengan air hangat ditambah sabun. Lalu keringkan.
- Jika mainan yang tidak bisa dicuci rendam, seperti mainan bermesin atau baterai, maka cukup dilap dan disinfektan.
- Mainan yang mengandung air, seperti bath squirt toy, air harus benar-benar dikeluarkan dari mainan. Keringkan tiap kali selesai digunakan. Jika tidak bisa dan mainan mengeluarkan air yang keruh lebih baik mainan tidak lagi digunakan.
- Yang terpenting adalah Mampaps membersihkan mainan anak secara rutin.
Baca Juga: Stimulasi; Rekomendasi Mainan Bayi Usia 4-5 bulan
Setelah mengetahui cara menjaga kebersihan mainan anak, Mampaps tidak perlu lagi terlalu khawatir dan over protective terhadap kegiatan si kecil, biarkan si kecil mengeksplorasi sekitarnya, sementara mampaps melakukan tindakan pencegahan. Mampaps juga perlu membiasakan si kecil untuk selalu mencuci tangan setelah bermain ya.