Udah pada tahu dong, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah melakukan pembaharuan pada jadwal imunisasi anak pada Desember 2020 lalu? Sebelumnya IDAI menerbitkan rekomendasi jadwal Imunisasi Anak pada 2017, IDAI merasa perlu meninjau ulang jadwal imunisasi anak di Indonesia dengan mempertimbangkan perkembangan berbagai program imunisasi di Indonesia dan tentunya merujuk dari rekomendasi WHO.
Ayo, sudah cek jadwal Imunisasi Anak terbaru dari IDAI belum nih Mampaps? Atau ada yang sudah melakukan imunisasi untuk Si Kecil pada saat pandemi ini? Yuk, cek info berikut ya.
Imunisasi Kala Pandemi
Pandemi Covid-19 masih menghantui kita semua nih, membuat beberapa kegiatan yang harus dilakukan bisa tertunda seperti Mampaps yang memiliki bayi dan anak berusia 1 hingga 18 tahun yang akan melakukan imunisasi pada anak. Padahal kita tahu, kunjungan ke klinik kesehatan sangat rawan saat ini sehingga bisa saja jadwal Imunisasi anak bisa tertunda.
Baca Juga: Imunisasi Saat Pandemi Tertunda Ancaman Polio Mengintai
Perlu diketahui, bahwa imunisasi dasar penting diberikan pada bayi dan anak hingga usia 18 tahun yang berguna untuk melindungi mereka dari berbagai penyakit berbahaya. Nah, imunisasi kala pandemi sangat disarankan tetap dilakukan sesuai jadwal pemberiannya nih Mampaps.
Mengingat bahwa hampir setiap tahun Kejadian Luar Biasa (KLB) atau wabah seperti Covid-19 terjadi di Indonesia. Salah satu wabah yang menyerang bayi dan anak adalah Polio pada tahun 2005 – 2006 yang mengakibatkan 351 anak Indonesia cacat lumpuh. Dan pada tahun 2014, WHO menyatakan bahwa Indonesia telah bebas dari Polio karena adannya vaksin.
Imuniasasi kala pandemi harus tetap dilakukan, bahkan IDAI menyarankan imunisasi anak hanya dibolehkan HB0 saja dan yang lain ditangguhkan dahulu. Melalui Instagram IDAI (@idai_ig) di mana program imunisasi PCV dan JE yang sedang berlangsung di beberapa provinsi tetap dilaksanakan sesuai jadwal imunisasi anak, sementara pada wilayah dengan penularan luas Covid-19 jika tidak memungkinkan imunisasi dapat ditunda 1 bulan dan segera diberikan saat situasi sudah memungkinkan.
Selain itu disarankan bagi Mampaps untuk tetap berkonsultasi langsung dengan dokter atau tenaga medis untuk mendapatkan informasi mengenai imunisasi Si Kecil. Jika waktu melakukan vaksin telah tiba, ada baiknya untuk menghubungi klinik atau pusat kesehatan terdekat untuk mendapatkan jadwal imunisasi agar terhindar dari antrian yang panjang!
So, jangan sampai lewat untuk melakukan imunisasi pada anak ya Mampaps guna untuk mencegah penularan penyakit berbahaya yang dapat menyerang Si Kecil.
Jadwal Imunisasi Anak Terbaru IDAI 2020
sumber gambar: website resmi IDAI/ http://idai.or.id/
Seperti yang telah dijelaskan di awal, IDAI telah melakukan pembaharuan jadwal imunisasi anak usia 0-18 tahun pada Desember 2020. Melalui akun Instagram @idai_ig, IDAI menjelaskan bahwa: Satuan Tugas Imunisasi IDAI secara berkala meninjau ulang jadwal imunisasi untuk anak Indonesia dengan mempertimbangkan perkembangan berbagai program imunisasi di Indonesia dan rekomendasi WHO.
Jadwal imunisasi anak rekomendasi IDAI tahun 2020 ini mempertimbangkan WHO position paper terbaru untuk berbagai vaksin, Permenkes No. 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi dan program imunisasi global antara lain:
1. Eradikasi Polio (Erapo)
2. Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN)
3. Pengendalian Campak Rubella
4. Pencegahan Pneumonia
5. Pencegahan Kanker Leher Rahim
6. Pencegahan Japanese Ensefalitis
Menurut IDAI revisi jadwal imunisasi anak ini juga memperhatikan vaksin yang tersedia di Indonesia, keamanan dan imunogenitas vaksin, epidemiologi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan hasil uji klinik vaksin di Indonesia.
Baca Juga: Imunisasi Saat Pandemi Tertunda Ancaman Polio Mengintai
Nah, berikut penjelasan IDAI dalam akun resminya mengenai uraian lengkap vaksin sesuai jadwal imunisasi 2020:
Vaksin Hepatitis B
Diberikan pada bayi segera setelah lahir atau sebelum usianya 24 jam. Pemberian didahului penyuntikan vitamin K1 minimal 30 menit.
Bagi bayi dengan berat lahir kurang dari 2.000 gram, imunisasi hepatitis B sebaiknya ditunda hingga usia 1 bulan atau lebih, kecuali ibu HBsAg positif dan bayi bugar berikan imunisasi HB segera setelah lahir tetapi tidak dihitung sebagai dosis primer.
Bayi lahir dari ibu HBsAg positif, segera berikan vaksin HB dan immunoglobulin hepatitis B (HBIg) pada ekstre mitas yang berbeda, maksimal dalam 7 hari setelah lahir. Imunisasi HB selanjutnya diberikan bersama DTwP atau DTaP.
Vaksin Polio 0
Diberikan segera setelah lahir. Apabila lahir di fasilitas kesehatan diberikan bOPV-0 saat bayi pulang atau pada kunjungan pertama. Selanjutnya berikan bOPV atau PV bersama DTwP atau DTaP. Vaksin IPV minimal diberikan 2 kali sebelum berusia 1 tahun bersama DTwP atau DTaP.
Vaksin BCG
Sebaiknya diberikan segera setelah lahir atau segera mungkin sebelum bayi berusia 1 bulan. Bila berusia 3 bulan atau lebih BCG diberikan bila uji tuberkulin negatif. Bila uji tuberkulin tidak tersedia, BCG dapat diberikan. Bila timbul reaksi lokal cepat pada minggu pertama dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk diagnosis tuberkulosis.
Vaksin DPT (difteri, pertusis, dan tetanus)
Diberikan mulai usia 6 minggu berupa vaksin DTwP atau DTaP. Vaksin DTaP diberikan pada usia 2, 3, 4 bulan atau 2, 4, 6 bulan. Booster pertama diberikan pada usia 18 bulan. Booster berikutnya diberikan pada usia 5 – 7 tahun atau pada program BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) kelas 1. Usia 7 tahun atau lebih menggunakan vaksin Td (tetanus dan difteri) atau Tdap (Tetanus, difteri, pertussis). Booster selanjutnya pada 10 – 18 tahun atau pada program BIAS kelas 5. Booster Td diberikan setiap 10 tahun.
Vaksin Pneumokokus (PCV)
Diberikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan dengan booster pada usia 12-15 bulan. Jika belum diberikan pada usia 7 sampai 12 bulan, berikan PCV 2 kali dengan jarak 1 bulan dan booster setelah 12 bulan dengan jarak 2 bulan dari dosis sebelumnya.
Jika belum diberikan pada 1 sampai 2 tahun, berikan PCV 2 kali dengan jarak minimal 2 bulan. Jika belum diberikan pada usia 2 sampai 5 tahun, PCV10 diberikan 2 kali dengan jarak 2 bulan, PCV13 diberikan 1 kali.
Vaksin Rotavirus Monovalen
Diberikan 2 kali, dosis pertama mulai usia 6 minggu, dosis kedua dengan internal minimal 4 minggu, harus selesai pada usia 24 minggu.
Vaksin Rotavirus Pentavalen
Diberikan 3 kali, dosis pertama 6-12 minggu, dosis kedua dan ketiga dengan interval 4 sampai 10 minggu, harus selesai pada usia 32 minggu.
Vaksin Influenza
Diberikan mulai usia 6 bulan, diulang setiap tahun. Pada usia 6 bulan sampai 8 tahun imunisasi pertama 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu. Usia lebih dari 9 tahun, imunisasi pertama 1 dosis.
Vaksin MR atau MMR
Pada anak usia 9 bulan diberikan vaksin MR. Bila sampai usia 12 bulan belum mendapat vaksin MR, dapat diberikan MMR. Usia 18 bulan berikan MR atau MMR. Usia 5-7 tahun berikan MR (dalam program BIAS kelas 1) atau MMR.
Vaksin Japanese encephalitis (JE)
Diberikan mulai usia 9 bulan di daerah endemis atau yang akan bepergian ke daerah endemis. Untuk perlindungan jangka panjang dapat berikan booster 1 sampai 2 tahun kemudian.
Vaksin Varisela
Diberikan mulai usia 12 sampai 18 bulan. Pada usia 1 sampai 12 tahun, diberikan 2 dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan. Usia 13 tahun atau lebih dengan interval 4 sampai 6 minggu.
Vaksin Hepatitis A
Diberikan 2 dosis mulai usia 1 tahun, dosis ke-2 diberikan 6 bulan sampai 12 bulan kemudian.
Vaksin Tifoid Polisakarida
Diberikan mulai usia 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun.
Vaksin Human Papilloma Virus (HPV)
Diberikan pada anak perempuan usia 9 sampai 14 tahun, 2 kali dengan jarak 6 sampai 15 bulan (atau pada program BIAS kelas 5 dan 6). Usia 15 tahun atau lebih diberikan 3 kali dengan jadwal 0, 1, 6 bulan (vaksin bivalen) atau 0, 2, 6 bulan (vaksin quadrivalent).
Vaksin Dengue
Vaksin dengue diberikan pada anak usia 9 sampai 16 tahun dengan seropositif dengue yang dibuktikan adanya riwayat pernah dirawat dengan diagnosis dengue (pemeriksaan antigen NS-1 dan atau uji serologis IgM/IgG anti-dengue positif) atau dibuktikan dengan pemeriksaan serologi IgG anti-dengue positif.
Nah itu tadi penjelasan IDAI mengenai jenis-jenis vaksin dan jadwal imunisasi anak Mampaps! Yuk, cek table imunisasi Si Kecil pastikan imunisasinya tidak lewat atau bolong ya. Segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan jadwal munisasi anak terbaru. Semoga bermanfaat.