Saat anak pertama lahir, Mama langsung mengandung tanpa kesulitan hanya beberapa bulan sesudah pernikahan. Mampaps berpikir tentunya tidak akan ada masalah saat berencana agar si kecil punya adik lagi. Tapi sesudah seringkali mencoba dan menunggu bertahun-tahun kok mama sulit hamil lagi ya?
Banyak Mampaps yang mengeluh susah mendapatkan anak kedua padahal tidak mendapatkan masalah sama sekali saat memiliki anak pertama. Kondisi mama sulit hamil lagi ini disebut dengan “infertilitas sekunder”.
Baca Juga: 6 Metode KB tanpa Pil
Apa itu Infertilitas Sekunder?
Infertilitas sekunder adalah pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak sebelumnya, tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali per minggu tanpa menggunakan alat atau metode kontrasepsi dalam bentuk apapun.
Penyebab Infertilitas Sekunder
Mampaps, penyebab infertilitas sekunder ini tidak hanya oleh karena pihak Mama saja loh. Ternyata penyebabnya juga bisa datang dari Papa. Yuk cek apa saja faktor penyebabnya!
Penyebab dari Mama:
1. Faktor Usia dan Tingkat Kesuburan
Faktor usia memang berhubungan dengan tingkat kesuburan seseorang. Ketika Mama berusia 35 tahun ke atas maka akan terjadi penurunan aktivitas hormon, seperti hormon estrogen dan progesteron. Tetapi Mampaps, bukan berarti ketika usia Mama 35 tahun Mama tidak mampu lagi untuk hamil dan punya anak.
2. Obstruksi atau Sumbatan
Sumbatan yang terjadi pada tuba falopii memang sering terjadi. Sumbatan ini bisa akibat dari kelainan, peradangan, fibroid dll. Fibroid adalah pertumbuhan sel yang tidak normal pada rahim (uterus). Fibroid kadang tumbuh cukup besar sehingga memblokir jalan bagi telur yang sudah matang dari ovarium. Fibroid sangat umum terjadi pada usia di akhir 30-an.
3. Penyakit
Ada beberapa penyakit yang dapat menimbulkan Mama susah hamil lagi, seperti penyakit Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). Penyakit ini diakibatkan karena ketidakseimbangan hormon. Pada usia yang lebih dewasa, masalah kesuburan akibat polycystic ovary menjadi lebih buruk.
Selain itu, penyakit seperti kelainan pada vagina, servix, ataupun mioma uteri, dan riwayat pernah mengalami kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan (kondisi sel telur tidak menempel pada rahim) yang dapat menyebabkan infertilitas pada Mama.
Diabetes pada mama meningkatkan resiko menopause dini serta menurunkan gairah seksual. Pada penderita diabetes, kurangnya insulin menyebabkan tertimbunnya gula darah pada darah sehingga tidak bisa diserap sel tubuh. Sel tubuh yang kekurangan gula darah ini diantaranya hipotalamus pada otak yang berfungsi memproduksi hormon GnRH yang sangat berperan dalam pelepasan sel telur.
4. Masalah dari Kehamilan Sebelumnya
Beberapa komplikasi selama kehamilan pertama dapat membuat seseorang mengalami masalah ketidaksuburan di masa yang akan datang. Komplikasi yang dimaksud seperti peradangan pada panggul, infeksi pada indung telur, hal inilah yang dapat menyebabkan Mama akan susah hamil lagi.
5. Faktor Gaya Hidup
Wanita dengan berat badan yang berlebihan sering mengalami gangguan ovulasi, karena kelebihan berat badan dapat mempengaruhi estrogen dalam tubuh dan mengurangi kemampuan untuk hamil. Bila Mama melakukan diet ketat setelah kelahiran anak pertama, bisa juga berpengaruh pada kesehatan Mama.
Mama Papa Harus Tahu
Menurut dr. Sami David, dokter spesialis di Mount Sinai Hospital New York, sebagian besar penyebab mama sulit hamil adalah karena penundaan kehamilan. Banyak mama yang melahirkan anak pertamanya di usia muda tapi menunda anak keduanya sampai usianya diatas 35 tahun. Pada usia ini banyak perubahan pada tubuh mama yang menurunkan peluang kehamilan.
Penyebab dari Papa:
1. Gangguan Sperma
Analisis sperma dapat mengungkapkan jumlah sperma normal atau tidak. Pengambilan spesimen dapat dilakukan dengan cara masturbasi di laboratorium. Seseorang bisa berkurang kesuburannya karena usia. Bertambahnya usia terkadang mengurangi jumlah dan kualitas sperma. Pria biasanya menghadapi masalah ini setelah usia 40 tahun ke atas. Ada 3 faktor yang berperan dalam kelayakan sperma membuahi sel telur: jumlah sperma, bentuk sperma dan pergerakan sperma. Kelainan pada 3 faktor tersebut akan mempengaruhi masalah kesuburan papa.
2. Adanya Obstruksi atau Sumbatan
Obstruksi atau sumbatan merupakan salah satu penyebab infertil pada pria. Sumbatan ini bisa terjadi pada duktus yang bisa disebabkan oleh karena adanya peradangan pada salah satu atau beberapa organ reproduksi.
3. Merokok dan Gaya Hidup yang Tidak Sehat
Gaya hidup tidak sehat tersebut seperti merokok, minum minuman beralkohol, sering kurang tidur pada malam hari atau bergadang. Pada pria dapat menyebabkan penurunan pada jumlah dan kualitas sprema.
4. Penyakit
Menurut penelitian, papa yang menderita diabetes memiliki volume air mani lebih sedikit daripada papa yang tidak memiliki diabetes. Hal ini tentu akan berpengaruh pada jumlah sperma papa.
5. Faktor Sederhana
Faktor sederhana seperti memakai celana jeans terlalu ketat, mandi dengan air terlalu panas, atau berganti lingkungan ke iklim tropis dapat menyebabkan keadaan luar panas yang tidak menguntungkan untuk produksi sperma yang sehat.
Baca Juga: Apa Ya Pil KB Yang Bagus Buat Mama?
Kapan Perlu Konsultasi ke Dokter?
Mampaps, jika Mampaps telah rutin melakukan hubungan intim tanpa kontrasepsi selama kurang lebih 1 tahun tetapi belum ada tanda-tanda Mama hamil lagi, boleh konsultasikan ke dokter.
Dokter akan mulai melakukan pemeriksaan khhususnya masalah-masalah reproduksi Mampaps seperti:
Tes untuk Pria:
- Analisis Sperma (untuk mengecek apakah sperma cukup serta kuat untuk bertemu sel telur)
- USG
- Pemeriksaan Hormon
- Pengecekan faktor Genetik
- Pemeriksaan Penyakit Tertentu
Tes untuk Wanita:
Pada wanita akan dimulai dengan pemeriksaan fisik, catatan riwayat kesehatan, dan pemeriksaan khusus. Adapun tes yang dapat diikuti seperti:
- USG
- Pemeriksaan Hormon
- Pemeriksaan cadangan sel telur (untuk mengetahui apakah produksi sel telur cukup baik)
Mampaps jangan takut untuk konsultasikan ke dokter. Lebih dini terdeteksi lebih cepat pula diobati. Semangat Mampaps!