Mams pernahkah mendengar infeksi saluran napas? Apakah infeksi saluran napas sama dengan flu? Nah, secara garis besar, penyebutan yang benar adalah infeksi saluran napas dan bukan flu.
Flu hanya digunakan apabila penyebab dari penyakit saluran napas adalah virus influenza dan Flu tidak sama dengan pilek ya Mams. Flu juga tidak bisa mengganti istilah selesma karena selesma bisa disebabkan oleh bermacam virus. Jadi, siapa saja nih Mampaps yang selama ini salah menganggap infeksi saluran napas sebagai flu?
Jenis Infeksi Saluran Nafas
Infeksi saluran napas bisa dibedakan jadi dua ya Mampaps:
- Infeksi saluran napas atas (ISPA), biasanya terjadi di rongga mulut, rongga hidung, sinus, dan tenggorokan. Penyakit yang termasuk dalam infeksi saluran pernapasan atas diantaranya pilek, sinusitis, tonsillitis, dan laringitis.
- Infeksi saluran napas bawah terjadi pada jalan napas dan paru-paru. Beberapa jenis penyakit yang termasuk dalam infeksi ini adalah bronkitis, bronkiolitis, dan pneumonia.
Infeksi saluran napas biasanya mengenai si kecil yang berusia di bawah lima tahun dan sekitar 30% mengenai si kecil berusia 5-12 tahun.
Biasanya yang paling sering mengenai si kecil adalah infeksi saluran napas atas, Mampaps. Dan kejadian infeksi ini meningkat seiring bertambahnya usia si kecil, pada umumnya sekitar usia 4-7 tahun.
Baca Juga: Penyakit Bronkopneumonia, Bronkiolitis, dan Bronkitis! Apa Sih Bedanya?
Penyebab Infeksi Saluran Napas
Sebagian besar penyebab penyakit infeksi saluran napas, yakni virus. Hanya sekitar 10% disebabkan oleh bakteri. Biasanya bila disebabkan virus, penyakit bersifat self limiting disease. Maksudnya Mams, penyakit ini dapat sembuh sendiri walaupun tanpa pengobatan.
Virus yang sering menjadi penyebab infeksi saluran napas, yaitu virus rinovirus, infuenza virus, parainfluenza virus, adenovirus, coxsackievirus, RSV, corona virus.
Virus ini menular melalui batuk, pilek, bersin dari satu orang ke orang lain, loh Mampaps. Bisa juga menular melalui benda-benda yang sudah terpapar virus dari penderita lain. Apalagi jika sistem pertahanan tubuh si kecil sedang menurun, maka si kecil sangat mudah untuk menderita penyakit ini.
Baca Juga: Jangan Panik! Kenali Penyebab Kejang Demam Pada Si Kecil
Siapa Saja Yang Bisa Terkena Infeksi Saluran Nafas?
Infeksi saluran nafas bisa dialami siapa saja, namun banyak dialami anak-anak karena sistem pertahanan anak belum sempurna. Paling banyak infeksi saluran nafas ini dialami bayi usia 3-6 bulan.
Selain itu, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan kejadian terjadinya infeksi saluran napas pada si kecil:
- Anak dengan kondisi gizi kurang/buruk
- Si kecil tidak diberi ASI
- Bayi dengan berat badan lahir rendah atau terlahir prematur
- Imunisasi si kecil tidak lengkap
- Sering menghirup asap rokok dari lingkungan sekitar
- Anak sering berada di lingkungan ramai yang tidak terjamin kebersihannya
Selain itu, kurangnya pengetahuan Mampaps akan penyebab dan pencegahan penyakit ini dapat juga meningkatkan resiko anak menderita penyakit Infeksi Saluran Nafas.
Apa Saja Yang Termasuk Infeksi Saluran Napas?
Mampaps, berikut ini akan dijelaskan beberapa infeksi pada saluran napas yang sering terjadi pada si kecil. Biasanya beberapa infeksi akan sembuh sendiri. Akan tetapi, terdapat juga beberapa infeksi yang terjadi hilang timbul, biasa disebabkan oleh alergen.
Rinitis (Radang pada hidung)
Infeksi ini biasa disebut dengan selesma, coryza¸ atau common cold. Penyakit ini yang paling sering terjadi pada si kecil, Mams. Penyebab infeksi ini adalah virus.
Si kecil akan mengalami pilek, hidung gatal, bersin, hidung tersumbat, iritasi tenggorokan, dan demam. Karena disebabkan oleh virus, biasanya si kecil akan mengalami badan lemas, nyeri pada otot, dan gelisah.
Faringitis-Tonsilitis (Radang pada tenggorokan dan amandel)
Infeksi ini biasanya disebabkan oleh bakteri dan virus. Apabila disebabkan oleh bakteri, maka si kecil akan merasakan nyeri tenggorokan yang terjadi mendadak, nyeri telan, demam tinggi, nyeri kepala, dan keluhan pada saluran pencernaan seperti nyeri perut dan muntah.
Mampaps juga dapat melihat adanya kemerahan di tenggorokan disertai membesarnya amandel si kecil, tidak hanya itu akan terdapat pembengkakan kelenjar getah bening di leher si kecil. Bisa juga timbul bintik-bintik merah pada badan si kecil dan terasa gatal.
Apabila disebabkan oleh virus, maka akan timbul pilek, suara serak, batuk, mata merah, dan terjadi secara perlahan-lahan pada si kecil, Mampaps. Penularan sangat cepat terjadi apabila penyebabnya virus. Kontak erat dengan seseorang yang memiliki penyakit ini juga akan meningkatkan kejadian penyakit ini pada si kecil.
Baca Juga: Amandel pada Anak, Apakah Perlu Dioperasi?
Rinosinusitis (Radang pada hidung dan ruang sinus)
Radang ini ditandai dengan pilek, hidung tersumbat, sering bersin-bersin, batuk, juga nyeri kepala. Apabila Mama dan Papa menekan wajah si kecil, si kecil juga akan merasakan nyeri. Selain itu, akan terdapat ingus berbau, si kecil merasakan adanya ingus yang tertelan, napas si kecil berbau, penciuman si kecil berkurang, dan si kecil mengalami demam.
Baca Juga: Si Kecil Sakit Saat Menelan Makanan? Yuk Kenali Beberapa Penyakit Ini!
Apabila si kecil mengalami beberapa gejala seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Mampaps sudah tahu dong kira-kira organ apa yang mengalami radang/infeksi. Namun bila gejalanya semakin memburuk, sebaiknya Mama dan Papa memeriksakan si kecil ke dokter umum atau dokter spesialis anak. Bila dokter mencurigai adanya infeksi yang memerlukan perawatan lebih seperti pneumonia atau TBC, biasanya akan dilakukan tindakan rontgen.
Meski Mampaps sudah mengetahui jenis-jenis infeksi saluran nafas diatas, sebaiknya Mama dan Papa tidak sembarangan memberikan obat. Pengobatan yang tidak tepat bagi si kecil sangat tidak dianjurkan. Apabila si kecil diberikan obat sembarangan, bisa saja si kecil mengalami kekebalan terhadap obat, tidak sembuh, dan penyakitnya dapat berkembang ke paru-paru, loh Mampaps.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan si kecil ya Mampaps.