Memiliki anak merupakan impian sepasang suami istri. Banyak yang langsung hamil setelah beberapa minggu menikah, namun banyak pula pasangan yang harus berjuang bertahun-tahun untuk mendapatkan buah hati. Banyak metode program kehamilan yang bisa dipilih, salah satunya dengan cara induksi ovulasi. Sudahkah Mampaps medengar istilah ini? Cara ini menjadi alternatif program hamil selain bayi tabung yang sudah familiar di tengah masyarakat. Untuk mengenal metode ini lebih dalam, yuk simak pembahasannya berikut ini.
Mengenal Induksi Ovulasi
Induksi ovulasi merupakan pemberian obat-obatan sebagai terapi infertilitas (kesuburan) yang tujuannya untuk mendapatkan keturunan. Hal tersebut dijelaskan oleh dr. Shanty Olivia Jasirwan, Sp.OG-KFER, Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan Konsultas Fertilitas, Endokrinlogi & Reproduksi di RS Pondok Indah IVF Centre. Di dalam webinar “Mengenal Induksi Ovulasi Sebagai Salah Satu Program Kehamilan” pada 10 Maret 2021 lalu, dr Shanty memaparkan bahwa terapi ini digunakan sebagai penstimulasi sel telur agar berhasil dibuahi oleh sel sperma.
Metode ini biasanya dilakukan dengan cara pemberian obat yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui cara diminum atau disuntikkan. Respon tubuh terhadap metode ini akan dipantau menggunakan ultrasonografi oleh tim medis. Nantinya dokter akan memberikan jadwal hubungan intim yang memiliki berpeluang besar di masa-masa tertentu setelah melakukan metode ini.
Peluang Keberhasilan Induksi Ovulasi
Menurut dr. Shanty, metode ini memiliki peluang keberhasilan hingga 25 persen pada pasien yang berusia kurang dari 35 tahun. Hal ini ditinjau dari berbagai aspek, seperti kualitas sel telur, usia pasangan hinga jumlah folikel yang matang. Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada ketiga aspek tersebut.
Kelebihan Induksi Ovulasi
- Bersifat noninvasif dan relatif lebih murah dibandingkan dengan bayi tabung atau IVF
- Pada usia pasien kurang dari 35 tahun, metode ini memiliki keberhasilan yang cukup tinggi
- Untuk infertilitas murni dengan hubungan intim yang telah dijadwalkan serta melakukan metode ini sudah cukup membantu tanpa menggabungkan dengan program kehamilan lainnya
Siapa Saja yang Memerlukan Induksi Ovulasi?
Sebelum memutuskan untuk melakukan program hamil dengan metode ini, perhatikan terlebih dahulu siapa saja yang perlu melakukannya. Dilansir dari Fertility Center, program kehamilan induksi ovulasi direkomendasikan bagi wanita dengan siklus haid yang panjnag, tidak teratur atau justru jarang. Metode yang satu ini juga bisa diterapkan pada wanita dengan infertilitas ringan.
Bagaimana dengan wanita yang mengalami Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)? Tenang saja, wanita dengan PCOS juga bisa melakukan program kehamilan dengan metode yang satu ini.
Efek Samping Induksi Ovulasi
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah:
- Terjadinya perubahan hormon (haid tidak teratur)
- Vagina menjadi kering
- Mengalami kehamilan kembar
- Rasa nyeri pada bagian panggul, mual, muntah, napas berat, kembung serta bertambahnya berat badan. Namun hal ini jarang terjadi.
- Tingkat keberhasilan 20-25 persen pada pasien yang berusia kurang dari 35 tahun
Penyebab Gagalnya Induksi Ovulasi
- Berat beada terlalu kurus
- Obesitas
- Perimenopause
- Olahraga yang teralu berat
- Gangguan fungsi tiroid
- Kegagalan ovarium dini
- Stres psikologi
- Polycstic ovarian syndrom
Prosedur Induksi Ovulasi
Ada beberapa hal yang perlu diketahui ketika Mampaps hendak menjalani program kehamilan dengan metode yang satu ini.
Persiapan Sebelum Induksi Ovulasi
- Melakukan serangkaian pemeriksaan oleh dokter. Sampaikan pada dokter bila ada penyakit tertentu.
- Mams boleh menanyakan seputar metode ini, mulai dari manfaat, cara kerja, kelebihan, risiko hingga biaya yang harus dikeluarkan.
- Diskusikan terkait jenis induksi ovulasi yang sesuai dengan Mampaps. Dokter akan mempertimbangkan jenis metode ini berdasarkan kondisi klinis, kemampuan dokter, serta preferensi Mamapapa
Adapun rangkaian pemeriksaan medis yang biasanya akan dilakukan dokter terhadap seseorang yang akan menjalani metode induksi ovulasi adalah sebagai berikut.
- Pemeriksaan laboratorium meliputi analisis fungsi tiroid, level prolaktin, FSH pada hari ke-3 siklus haid dan estradiol, kadar progesteron (di hari ke-21 siklus haid atau 7 hari sebelum siklus haid)
- Dilakukan pemeriksaan penyakit menular seksual
- Pemeriksaan dengan medium sonohisterogram atau histerosalpingogram.
- Analisis sperma dan fungsi organ vital (bagi suami)
Prosedur Induksi Ovulasi
Metode ini dilakukan dengan pemberian obat-obatan yang nantinya diminum atau disuntikkan kepada pasien. Obat-obat yang digunakan untuk induksi ovulasi hanya diminum sesuai yang telah diresepkan oleh dokter dan tidak dapat dibeli secara bebas. Adapun beberapa obat tersebut adalah sebagai berikut.
Clomiphene Citrate
Clomiphene Citrate merupakan obat penyuubur dengan sistem memblokir reseptor estrogen. Tubuh dengan kadar estrgen rendah dapat memicu produksi hormon perangsang folikel (ESH) lebih banyak.
Letrozole
Meskipun Letrozole banyak digunakan untuk terapi kanker payudara pada wanita pasca menopause, obat ini juga seringkali digunakan untuk metode induksi ovulasi. Cara kerja letrozole adalah menghambat enzim aromatase.
Terdapat sebuah penelitian yang muat oleh Dr. Wiryawan Permadi, dr., Sp.OG(K) dalam tulisannya yang berjudul Peranan Aromatase Inhibitor dalam Induksi Ovulasi. Penelitian tersebut mencatat bahwa dari 12 pasien PCOS yang tidak memberikan respon terhadap terapi Clomiphene sitrat, diberikan terapi dengan letrozole. Hasilnya, dari 12 pasien, 9 orang (75%) berhasil mencapai ovulasi dan 3 pasien berhasil mendapatkan kehamilan.
Gonadotropin
Obat yang satu ini bertugas untuk merangsang perkembangan telur sehingga progresnya harus sering dipantau dibandingkan dengan Clomiphene sitrat dan letrozole.
Baca Juga: Merencanakan Promil Sehat untuk Kehamilan yang Sehat
Setelah mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter, Mampaps tetap harus memeriksakan kondisi medis secara berkala. Hal ini bertujuan untuk memantau respon tubuh terhadap obat yang diberikan hingga mengantisipasi jika ada efek samping yang muncul.