Mampaps, puasa adalah kewajiban untuk seluruh umat muslim. Bagaimana dengan Mama yang sedang hamil? Dalam ilmu agama, untuk Mama yang sedang hamil diberi keringanan untuk tidak berpuasa, disebutkan bahwa ibu hamil puasa diperbolehkan hanya mengganti dengan membayar fidyah saja. terlebih jika mengqadha dirasa cukup berat.
Tetapi, ada beberapa Mama juga yang ingin tetap puasa meskipun sedang hamil. Hal ini tentu saja juga diperbolehkan, namun Mama harus memperhatikan kondisi Mama dan si kecil. Ada kondisi dimana Mama disarankan untuk membatalkan puasa, apa saja ya? Yuk simak Mams!
Baca Juga: Hindari Makanan dan Minuman Berikut Saat Buka Puasa!
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil saat Puasa
Jika Mama siap berpuasa, Mama harus tetap memperhatikan kebutuhan gizi untuk keperluan tumbuh kembang janin yang ada dalam kandungan Mama. Ada beberapa yang harus tetap Mama perhatikan selama Mama berpuasa, seperti:
1. Kalori
Kalori yang Mama butuhkan selama hamil perharinya adalah 2500 kalori. Jika saat sahur dan berbuka asupan kalori ini belum tercukupi, Mama bisa menambahnya ketika Mama pulang shalat tarawih. Kalori yang cukup tinggi bisa Mama temukan pada nasi, mie, ikan, daging.
2. Protein
Selama Mama hamil, kebutuhan protein sebanyak 85gr perharinya. Jenis protein dapat diperoleh dari sayur-sayuran dan dari protein hewani. Pada saat sahur dan berbuka Mama dapat melengkapi dengan ikan, ayam, keju, ataupun kacang-kacangan.
3. Kalsium
Kalsium juga menjadi penting selama Mama hamil, karena untuk perkembangan otot dan rangka janin. Selain susu, Mama dapat mengkonsumsi jenis lain susu seperti yogurt, sarden, dan jenis kalsium lainnya.
4. Zat Besi dan Asam Folat
Selama Mama hamil kebutuhan zat besi sebesar 30mg per harinya. Tujuannya tentu saja meminimalkan resiko anemia. Begitu juga dengan asam folat, setiap harinya Mama memerlukan 400 microgram yang bisa Mama dapatkan dari telur, jagung, kangkung, dan bayam.
Baca Juga: Baik Untuk Janin! 7 Pilihan Makanan Sehat untuk Ibu Hamil
Cara Makan Sahur dan Berbuka untuk Ibu Hamil yang Puasa
Mampaps, selama Mama ingin berpuasa ada beberapa hal yang harus Mama perhatikan selama makan sahur dan berbuka. Usahakan Mama yang sedang hamil mengonsumsi makan-makanan yang bisa menjadi sumber energi saat sahur. Makanan tersebut di antaranya adalah:
- Nasi dengan berbagai lauk-pauk
- Roti gandum utuh dengan selai atau keju
- Sereal berserat tinggi dengan susu skim
- Bubur
- Buah segar atau buah kering
- Kacang-kacangan
- Air minum secukupnya
Sementara saat Mama berbuka puasa, sebaiknya Mama melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:
- Batalkan puasa dengan makanan dan minuman yang manis-manis seperti, beberapa butir buah kurma, susu, teh manis, kue, dll tujuannya untuk mengembalikan kadar gula normal.
- Dilanjutkan dengan hidangan yang lebih berat seperti salad, nasi atau karbohidrat dan lauk pauk yang terdiri dari protein seperti daging, ikan, ayam, tempe maupun tahu, serta sayur mayur.
- Mama yang sedang hamil dan berpuasa sebaiknya menghindari makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi, serta makanan atau minuman yang mengandung kafein.
Baca Juga: Hati-Hati! Ini 9 Pantangan Makanan Ibu Hamil yang Tidak Disangka
Tanda-tanda Yang Harus Diperhatikan
Jika Mama yang sedang hamil ikut serta berpuasa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Bila ada tanda-tanda seperti dibawah ini sebaiknya Mama membatalkan atau tidak memaksakan untuk berpuasa, antara lain:
- Berat badan Mama selama hamil tidak sesuai dengan yang seharusnya. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya asupan gizi selama puasa.
- Merasa sangat haus, buang air kecil tidak sebanyak biasanya, dan urin berubah warna menjadi pekat dan berbau menyengat. Ini merupakan tanda dehidrasi dan membuat Mama yang sedang hamil rentan terkena infeksi saluran kemih.
- Tiba-tiba sakit kepala, demam, serta mengalami rasa sakit yang tidak biasa.
- Mama merasa mual, lemas, dan mulai muntah-muntah.
- Jika Mama merasakan adanya perbedaan pada gerakan bayi seperti misalnya bayi tidak bergerak seaktif biasanya.
Puasa memang kewajiban setiap umat muslim. Jika Mama yang sedang hamil ingin tetap berpuasa sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter agar tidak mengganggu tumbuh kembangnya janin.
Baca Juga: Gerakan Janin Dalam Perut, Mana yang Wajar dan Mana yang Berbahaya?