Hai Mams! Mengkhawatirkan kandungan saat hamil adalah hal yang sangat wajar, apalagi jika ini kehamilan pertama, terlebih karena Mams masih aktif bekerja di luar. Sehingga masih sering ditemukan ibu hamil yang minta diresepkan obat penguat kandungan kepada dokter kandungannya. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan obat penguat kandungan ini? Apakah benar semua ibu hamil harus minum obat penguat kandungan?
Sebenarnya, penggunaan istilah obat penguat kandungan ini kurang tepat loh Mams. Seperti dilansir oleh medcom.id, Dr. dr. Budi Iman Santoso, SpOG (K), dari FKUI-RSCM, Jakarta menyatakan bahwa kandungan atau rahim sudah didesain oleh Sang Pencipta sebagai organ yang sangat kuat. Saat tidak hamil, ukuran rahim seorang perempuan hanya sebesar telur ayam kampung. Namun, ketika hamil rahim membesar 40 kali lipat dan mampu membawa bayi yang beratnya rata-rata 3 kg. Dalam kasus ekstrem malah bisa mencapai 8 kg.
Kalau begitu apa kegunaan dari minum obat penguat kandungan?
Baca Juga: Ketahui Ma Tanda Bahaya Kehamilan Sesuai Usia Kandungan!
Kegunaan Minum Obat Penguat Kandungan
Dalam dunia medis, minum obat penguat kandungan sesungguhnya adalah terapi suportif hormon progesteron. Saat Mams hamil, hormon progesteron berfungsi mempersiapkan rahim dengan menebalkan rahim sebagai tempat tumbuh kembang embrio, mencegah munculnya kontraksi terlalu dini, mendorong pertumbuhan jaringan payudara dalam persiapan menyusui, hingga menguatkan otot panggul untuk persiapan persalinan.
Di awal kehamilan, hormon progesteron dihasilkan oleh corpus luteum, yang berasal dari cangkang sel telur (folikel) setelah terjadi ovulasi. Ada kalanya, corpus luteum tidak dapat berfungsi dengan baik, sehingga pasokan hormon progesteron menjadi berkurang. Dalam kondisi itu, terapi suportif hormon progesteron diperlukan untuk memertahankan lapisan dinding dalam rahim pada awal kehamilan.
Namun, memasuki usia kehamilan 7-9 minggu, plasenta sudah mulai terbentuk. Dan sekitar minggu ke-10 kehamilan, plasenta akan mengambil alih produksi progesteron.
Oleh karena itulah, minum obat penguat kandungan pada umumnya hanya diberikan di awal kehamilannya Mams. Walaupun bisa saja dalam beberapa kasus dibutuhkan lebih lama. Untuk durasi pemakaian obat ini pun akan berbeda ya Mams untuk tiap kasus, dan persediaan obat penguat kandungan dapat berupa obat minum (oral), obat yang dimasukkan melalui vagina (suppositoria vagina), dan obat yang disuntikkan ke pembuluh darah (intravena).
So, sebaiknya konsultasikan diri terlebih dahulu ke dokter kandungan sebelum Mams minum obat penguat kandungan, agar tepat penggunaan obat ini.
Baca Juga: Inilah Beberapa Makanan Penguat Kandungan Untuk Mama Yang Sedang Hamil
Kapan Obat Penguat Kandungan Diperlukan?
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak semua kehamilan harus minum obat penguat kandungan ya Mams. Obat penguat kandungan alias terapi suportif hormon progesteron ini hanya diberikan pada kehamilan yang berisiko tinggi. Apa saja kondisi-kondisi tersebut?
Ancaman Keguguran
Ancaman keguguran ditandai dengan munculnya flek-flek dari kemaluan saat usia kehamilan Mams kurang dari 20 minggu.
Memiliki Riwayat Keguguran Berulang
Disebut keguguran berulang jika telah terjadi keguguran sebanyak 2 kali berturut-turut atau lebih, dan khususnya untuk kasus keguguran yang tidak diketahui penyebabnya.
Hamil Kembar
Hamil kembar merupakan faktor risiko terjadinya persalinan prematur. Hal ini disebabkan terjadinya over stretch pada rahim. Sehingga salah satu cara untuk mempertahankan kehamilan hingga cukup bulan adalah dengan minum obat penguat kandungan.
Kehamilan Melalui Proses Inseminasi Buatan atau Bayi Tabung
Pada proses inseminasi buatan atau bayi tabung, corpus luteum atau sisa folikel setelah terjadi ovulasi tidak berfungsi maksimal memproduksi hormon progesteron. Sehingga tubuh membutuhkan terapi suportif hormon progesteron.
Masih ada beberapa kondisi lain yang menyebabkan dokter kandungan akan menyarankan Mams untuk minum obat penguat kandungan ini. Tetapi besarnya manfaat hormon progesteron bagi kehamilan tidak lantas Mams dapat meminumnya sembarangan ya.
Bagaimana Dampaknya Jika Obat Penguat Kandungan Diminum Sembarangan?
Pada umumnya obat penguat kandungan aman bagi ibu dan janin dalam kandungan. Kontraindikasinya tidak banyak selama Mams tidak ada riwayat alergi terhadap progesteron. Obat ini juga tergolong minim efek samping. Jika dikonsumsi dalam batas normal tidak akan menyebabkan gangguan berarti selama kehamilan, seperti sakit kepala, mual dan muntah, sembelit, payudara menjadi lebih kencang, hingga munculnya jerawat.
Namun tetap saja, obat ini tidak disarankan untuk calon Mams yang kehamilannya sehat-sehat saja, alias bukan kehamilan yang berisiko. Walaupun tidak sering, efek samping yang perlu diantisipasi akibat terapi suportif hormon progesteron adalah terbentuknya bekuan darah, yang dapat menghambat aliran darah. Tentunya, ini berbahaya bagi Mams dan janin.
Sedangkan penggunaan berlebihan malah bisa menyebabkan kematian janin dan keguguran spontan, maskulinisasi janin perempuan seperti rambut di wajah, cacat lahir pada bayi seperti mulut sumbing, dan kelainan jantung,” kata Dr Chandra M. Gulhati, dikutip dari doctor.ndtv.
Dengan demikian, sekarang Mams sudah paham ya bahwa obat penguat kandungan bukanlah obat rutin yang harus diminum setiap ibu hamil di awal kehamilan. Memiliki aktivitas yang berat di luar rumah bukanlah indikasi pemberian obat ini.
Walaupun begitu sudah seharusnya Mams lebih berhati-berhati dalam beraktivitas, periksa rutin kehamilan dan konsultasikan kepada dokter tiap obat yang hendak Mams minum.